4/12/2015
Karena kamu tidak akan mendapatkan pelajaran hanya dari kebahagiaan. Karena sendiri merupakan proses berbenah diri. Karena manusia tidak bergantung kepada manusia, tetapi Pencipta-nya. Maka jangan pernah merasa ditinggalkan kawan. Mungkin kamu belum cukup baik untuk mereka. Kamulah manusia yang mengerti pemikiran manusia. Senang disambut, susah ditinggalkan. Susah dirangkul, hancur dikubur. Salah sedikit, bernegatif. Coba pikirkan apa yang salah hingga ditinggalkan. Oh, jika yang dihadapi adalah manusia, maka apa yang kurang diberikan hingga ditinggalkan?
Cause I don't understand what people called "friends". I just want to be as kind as I can. Even if no one cares or look after me as a friends. Even if they're used me, they're come to me with purposes. Even if still loneliness I felt. Even if in time, they'll gone slowly, surely. Even if in the end, I'll be forgotten. I don't care. Maybe I wasn't good enough for them, and they've found a better person. It's ok. People are not the same.
4/06/2015
selamat ulang tahun, sahabat
Halo, apa kabar?
ini sudah hitungan tahun tidak saling menghubungi. Maaf. Bukan tidak mau, tapi rasanya sulit. Mungkin terlalu banyak ego dan gengsi ala mahasiswa sok sibuk. Dulu kalau kk ulang tahun, bisa tinggal ke rumah bawa kue kecil sama Riki, terus di foto, terus fotonya dijadiin dp BBM kk. Tapi waktu itu aku belum punya BBM. Kalau gak ulang tahun, bisa langsung ke rumah bawa es krim terus ngobrol sampai ngantuk, sampai disuruh nginep sama Mamanya kk. Sekarang, chatting aja sulit. Aku tau kk sibuk dan jarang pegang gadget. Memang gitu 'kan dari dulu.
Selamat ulang tahun, Gitta. Semoga umurnya barokah dan hidupnya makin beranugerah. Maaf belum sempet ketemu dan ngasih kue. Aku kangen, ka. Subhanalloh banget ini kangen nya keterlaluan. Kadang itu suka ada pikiran sekarang kaya kagok gitu mau ketemu kk. Kaya ga selevel lagi sama aku, udah gak cacat lagi kaya aku, kaya kita dulu, waktu gak kenal gengsi sama gak tau diri. Waktu hidup itu fana banget kaya sinetron. Mungkin ga bakal nyambung lagi sekarang. Tapi semoga gak gitu ya. Semoga masih kk Gitta yang paling dewasa dan jadi tempat curhat dan nungguin aku nangis lebay dikelas waktu SMP, dan nangis bareng-bareng karena nonton laskar pelangi tapi diem-diem, dan jadi orang pertama yang meluk aku waktu aku nangis gara-gara diselingkuhin waktu SMA. Kalau aku mau curhat lagi ke kk boleh gak? Tapi rasanya gak mau aku nambahin beban kk dengan nyeritain masalah aku. Aku pengen banget nyeritain kuliah aku meskipun kk ga mau tau, atau pura-pura mau tau. Aku pengen tau kesibukan kk meskipun ga penting bagi kk. Maaf banget ya maaf. Aku ngerasa gak pantes bilang sahabat tapi gak tau apa-apa tentang apapun. Maaf banget ya. Semoga semuanya berjalan lancar. Semoga Alloh melindungi dan meridhoi jalan kk. Semoga sukses segala urusan dunia dan akhiratnya. Semoga semakin dewasa dan bijaksana. Aamiin.
yah ini udah tanggal 6. Padahal aku nulis dari tanggal 5. Soalnya banyak yang mau ditulis dan banyak yang diedit. Hasilnya ya kaya ginilah. Ga bagus, ga jelek, ga jelas, ga penting mungkin. Tapi dibaca aja aku udah bahagia banget. Selamat ulang tahun, ya. Rasanya ngucapin sekali itu kurang, ngerasa berhutang selamat ulang tahun yang kemarin-kemarin. Semoga bisa ketemu ya nanti. Miss you.
ini sudah hitungan tahun tidak saling menghubungi. Maaf. Bukan tidak mau, tapi rasanya sulit. Mungkin terlalu banyak ego dan gengsi ala mahasiswa sok sibuk. Dulu kalau kk ulang tahun, bisa tinggal ke rumah bawa kue kecil sama Riki, terus di foto, terus fotonya dijadiin dp BBM kk. Tapi waktu itu aku belum punya BBM. Kalau gak ulang tahun, bisa langsung ke rumah bawa es krim terus ngobrol sampai ngantuk, sampai disuruh nginep sama Mamanya kk. Sekarang, chatting aja sulit. Aku tau kk sibuk dan jarang pegang gadget. Memang gitu 'kan dari dulu.
Selamat ulang tahun, Gitta. Semoga umurnya barokah dan hidupnya makin beranugerah. Maaf belum sempet ketemu dan ngasih kue. Aku kangen, ka. Subhanalloh banget ini kangen nya keterlaluan. Kadang itu suka ada pikiran sekarang kaya kagok gitu mau ketemu kk. Kaya ga selevel lagi sama aku, udah gak cacat lagi kaya aku, kaya kita dulu, waktu gak kenal gengsi sama gak tau diri. Waktu hidup itu fana banget kaya sinetron. Mungkin ga bakal nyambung lagi sekarang. Tapi semoga gak gitu ya. Semoga masih kk Gitta yang paling dewasa dan jadi tempat curhat dan nungguin aku nangis lebay dikelas waktu SMP, dan nangis bareng-bareng karena nonton laskar pelangi tapi diem-diem, dan jadi orang pertama yang meluk aku waktu aku nangis gara-gara diselingkuhin waktu SMA. Kalau aku mau curhat lagi ke kk boleh gak? Tapi rasanya gak mau aku nambahin beban kk dengan nyeritain masalah aku. Aku pengen banget nyeritain kuliah aku meskipun kk ga mau tau, atau pura-pura mau tau. Aku pengen tau kesibukan kk meskipun ga penting bagi kk. Maaf banget ya maaf. Aku ngerasa gak pantes bilang sahabat tapi gak tau apa-apa tentang apapun. Maaf banget ya. Semoga semuanya berjalan lancar. Semoga Alloh melindungi dan meridhoi jalan kk. Semoga sukses segala urusan dunia dan akhiratnya. Semoga semakin dewasa dan bijaksana. Aamiin.
yah ini udah tanggal 6. Padahal aku nulis dari tanggal 5. Soalnya banyak yang mau ditulis dan banyak yang diedit. Hasilnya ya kaya ginilah. Ga bagus, ga jelek, ga jelas, ga penting mungkin. Tapi dibaca aja aku udah bahagia banget. Selamat ulang tahun, ya. Rasanya ngucapin sekali itu kurang, ngerasa berhutang selamat ulang tahun yang kemarin-kemarin. Semoga bisa ketemu ya nanti. Miss you.
3/30/2015
Karena hari berganti berbeda. Sudah tak terlihat rasa yang bergejolak. Sudah hilang kecupan selamat malam. Sudah tak tertulis lagi puisi-puisi itu. Sudah cukup aku berpikir, bahwa semua baik-baik saja. Sudah saatnya aku berhenti khawatir. Sudah jalani waktuku. Kalau ini permainan, sudah lelah aku berlaga. Rasa yang sama, keadaan yang berubah. Kuatkan, teguhkan, cita-cita bersama. Aku hanya hidup hari ini, kemarin kamu dengan kamu, aku tak pernah tau. Kemarin dia atau dia, mana yang mencerahkan hati, aku tak mengerti. Mau kamu ceritakan "kamu"? Mau kamu ceritakan dunia sebelum "kamu"? Atau mungkin aku hanya cukup hidup sekarang dan nanti? Dan biarkan kecewa penuh hipotesa ini mematikan rasaku?
Sadar. Bersama bukan berarti tau segalanya. Tau duluan. Tau sendiri. Hingga menciptakan salah paham. Kadang sekedar bertanya tak lagi jadi sekedar. Masalah takut menimbulkan masalah baru. Aku sibuk, kita sibuk, jangan saling membebani. Karena rasa tak terasa menyiksa ucap. Karena pikir tak terpikirkan untuk berpikir baik. Kenapa maaf harus terdengar lagi? Selalu ada yang salah untuk percaya. Selalu takut untuk percaya. Selalu berpikir untuk percaya. Cerita tak mungkin sama, bukan? Tak ada yang bisa menyamaratakan pelajaran. Bercerita rahasia, jangan jadikan rahasia lagi. Semakin jauh semakin rapuh. Semakin rapuh semakin jatuh. Semakin jatuh semakin runtuh. Jangan hapuskan setitikpun rasa ini, jangan. Jangan turunkan kepercayaan ini.
3/22/2015
Lupa terus
Seperti kabut, pagi datang, siang pergi. Seperti bayang, pagi tak nampak, siang mengikuti, malam sembunyi. Aku lupa bagaimana bahagia datang dan tega pergi. Aku lupa bagaimana hari memunculkan dan mengubur tawa seketika. Aku lupa, jam sendiri menenggelamkan kita. Hingga lupa mengucapkan selamat malam dan selamat tidur. Pun cita membuat kita lupa. Siapa yang menunggu, apakah ada yang menunggu. Lalu lupa untuk peduli.
3/12/2015
Mengetahui apa aku, tak perlu memaksa. Mengerti bagaimana kamu, bagaimana bahagiamu, tak perlu ku rekayasa. Pengorbanan tak pernah mencapai cukup. Karena waktu tak dapat ditunda. Karena jarak tak boleh disalahkan. Kubisikkan pesan angin padamu, makin jauh makin rapuh, makin rasa binasa, makin kecewa mendewa, makin aku menunggu. Kapan aku jadi bahagiamu?
Teman.
Tempat berbagi bahagia ketika keadaan menstimulasi duka. Tempat lempar tawa ketika mata melempar tangis. Tempat seru ketika hari mendadak biru. Tempat suka untuk waktu yang tak biasa. Maaf untuk tekukan wajah hari ini. Tertawalah saja bersamaku. Terlalu banyak masalah di hidup kita. Kita nikmati bersama lewat canda.
3/10/2015
Setitik asa dipelupuk mata. Aku saja yang tau. Aku saja yang merasa. Lelah sahabatku. Kawan berbagi itu dimana. Sendiri saja selalu. Hanya suka dapat dirasa. Sedih pelukku saja. Saat seperti ini, bukan aku. Bukan. Bukan yang memberi gemerlap. Malah cinta memelukku sendiri. Tapi aku tak bisa sendiri. Tidak bisa.
titik awal revolusi katanya
Ada sedikit cambukan kecil yang mampu merubah kamu. Sedikit kata-kata penuh doa. Sedikit kejutan yang berarti besar. Tuhan memberimu hidup, orang tua, saudara, pendamping, teman, dan umur untuk kamu syukuri kehadiran mereka. Sudahkah?
Selamat ulang tahun, teman tua bersama. Selamat ulang tahun, yang sedang dipersiapkan Tuhan. Selamat ulang tahun, sumber bahagia. Selamat ulang tahun, pria dewasa. Selamat ulang tahun, sahabat. Selamat ulang tahun, masa depan. Selamat ulang tahun, kekasih. Selamat ulang tahun, pusat refleks. Selamat ulang tahun, orang sukses.
Berdoalah lebih banyak daripada kemarin, berusaha lebih keras daripada kemarin, berpikir positif lebih sering daripada kemarin, beribadah lebih giat daripada kemarin, belajar lebih serius daripada kemarin.
Selamat ulang tahun, segalaku ❤
Selamat ulang tahun, teman tua bersama. Selamat ulang tahun, yang sedang dipersiapkan Tuhan. Selamat ulang tahun, sumber bahagia. Selamat ulang tahun, pria dewasa. Selamat ulang tahun, sahabat. Selamat ulang tahun, masa depan. Selamat ulang tahun, kekasih. Selamat ulang tahun, pusat refleks. Selamat ulang tahun, orang sukses.
Berdoalah lebih banyak daripada kemarin, berusaha lebih keras daripada kemarin, berpikir positif lebih sering daripada kemarin, beribadah lebih giat daripada kemarin, belajar lebih serius daripada kemarin.
Selamat ulang tahun, segalaku ❤
3/02/2015
2/22/2015
Untuk segala keindahan yang tak putus aku syukuri. Dalam pedih pilu, dalam tawa cinta, dalam segala bentuk emosi penguasa hati. Untuk setiap jangka jarak dan waktu yang katanya membatasi langkah. Terima kasih. Untuk berusaha berdiri lebih tegak. Untuk mengusahakan sandaran yang ternyaman. Untuk merencanakan langkah lebih tajam. Untuk yakin bahwa aku nyata, kamu nyata, dan kita hidup di dunia yang sangat nyata. Sungguh, terima kasih.
Bismillah
Setidaknya berpikir adalah hal utama, berencana adalah langkah, ridho Alloh adalah tujuan. Maka jangan biarkan harapan karam, jangan biarkan semangat pupus, jangan biarkan aku bertumpu pada selain kemampuanku, Ya Alloh.
2/15/2015
Maaf
Ketika belenggu menutup mataku, aku masih bisa merasakanmu. Ketika curiga mematikan rasaku, aku masih bisa mengucap namamu. Ketika beku melumpuhkan ragaku, aku masih bisa memikirkanmu. Ketika negatif menguasai auraku, aku masih bisa menyembunyikanmu. Aku mencintaimu dengan berbagai cara, membencimu dengan berbagai alasan. Tapi aku bersamamu atas dukungan Alloh. Aku tersakiti karena Alloh. Aku bahagia karena Alloh. Maaf untuk sikap yang tidak pantas. Jangan bilang aku kurang syukur. Alloh menyuruhku mencintaimu dalam bentuk syukur. Terlalu banyak rasa, terlalu dalam cinta, terlalu besar rindu. Sulit ku kendalikan. Maaf.
Jadi, kenapa harus peduli ketika hanya kamu yang peduli? Kenapa harus menunggu kalau yang kamu harapkan tak menghargai penantianmu? Mungkin kamu harus lebih santai. Mungkin kamu harus lebih tidak peduli. Mungkin kamu harus lebih egois lagi. Atau mungkin kamu buang saja rasamu jauh-jauh, kalau hal sepele saja tidak pernah diperbaiki. Kalau hal yang "bukan apa-apa" saja memang dianggap bukan apa-apa. Kalau kamu kelelahan menunggu, kalau penantianmu bukan apa-apa, kalau sabar sudah dirusak kesabaran sendiri. Untuk apa lagi kamu menjawab pertanyaan "apa yang harus aku lakukan?".
2/13/2015
Jarak
Sekarang aku benci jarak. Jarak berdusta. Jarak mencipta pemikiran negatif. Jarak semena-mena. Jarak tidak menguatkan aku lagi. Jarak yang aku benci mencipta kebencian lain. Jarak menyiksaku. Jarak kejam. Jarak tidak merasa. Jarak palsu. Jarak melemahkan rasa yang kuat, mengeraskan hati yang lunak. Jarak anti. Jarak memisahkan raga. Jarak menguji. Aku terlalu siap diuji, hingga hampir tak acuh. Takut mati rasa. Takut lupa kalau sudah lupa. Takut bahagia redup.
2/06/2015
1/30/2015
lakrimalis
Tidak enak hati, terlalu cemas, terlihat posesif. Maaf, aku hanya merasa waktuku tak banyak lagi disini. Rindu cepat bereplikasi bagai virus. Tubuhku sedang tidak kuat sepertinya. Mungkin sedang musim hujan, cuaca ekstrim.
kamu dimana?
kamu dimana?
Salah
Siapa? Jarak? Oh bukan. Waktu? Tidak juga. Kamu? Tidak mungkin anugerah disalahkan. Aku? Mungkin saja. Ego?
1/25/2015
Api
Berkobar tak paham situasi, tak ingat kondisi, tak peduli akibat, tak tanya sebab. Tau panas, tetap api dipeluk. Tau rugi tapi tetap disambangi. Sudah hitam saling menyalahkan. Katanya teman angin, lawan air. Api tak ada lawannya. Ingin padam, harus ada yang disalahkan. Tanya saja manusia kalau tidak percaya. Api selalu ada, angin tersedia, air belum kering. Maka seimbang? Oh tidak. Tetap harus ada yang disalahkan. Tanya saja sama manusia.
1/23/2015
1/22/2015
corner of nowhere
Saatnya merenung dulu, evaluasi dulu. Terlalu banyak kesalahan, kekecewaan, dan kelalaian yang kamu perbuat. Ah! Terlalu sombong untuk tidak iri pada kehebatan orang lain. Terlalu terlena dengan dunia. Terlalu tidak mengindahkan waktu luang. Mau jadi apa kamu waktu tua? Masih ingatkah dengan cita-cita? Masih ingatkah tentang usaha orang tua? Jangan takabur lagi. Coba rendahkan diri serendah mungkin di hadapan Tuhan. Coba sedikit iri pada orang cerdas di sekitar. Jangan hanya coba hal baru, Cris. Evaluasi dulu.
1/21/2015
munafik?
Maaf. Jangan bilang aku munafik. Kataku menulis adalah hal paling menyenangkan. Pelepas penat, perekam hal indah dalam setiap momennya. Tapi sungguh, ada sedikit hambar. Berbicara juga mengasyikkan, kalau denganmu. Aku ingin mengeluh dulu. Aku ingin menyalahkan jarak dan proses, yang sebenarnya nanti baik untukmu, dan Insya Alloh untuk kita. Bicara rindu disini, sekarang sakit. Kamu ada tapi tak bisa kujangkau, tak bisa kuraih, tak bisa kurasakan tangan besar yang menutupi kepalaku yang jujur, lucu, membuat aku merasa terlindungi. Bicara rindu disini, takut tertukar dengan ego. Betapa inginnya aku ada dalam kesibukan, bukan hanya suka citamu. Betapa inginnya aku ikut menyusun urusan dunia yang merepotkanmu. Betapa inginnya aku menjadi satu-satunya orang yang kamu percaya untuk dimaki lalu menyerah, "aku lelah". Entah itu lelah olehku yang kurang berguna, atau lelah oleh urusan duniamu yang merepotkan itu. Setelah itu, kamu tau bahwa ada tempat untuk tetap tinggal. Ada wajah yang kau sebut rumah. Dalam hatimu, ada namaku sebagai siapa. Dalam harimu, ada seseorang yang selalu mencemaskanmu, merindukan ruas jemarimu, mengingatkanmu untuk bersyukur. Bahkan menanti percakapan indah via sosial media yang membawa tawa. Atau mensyukuri kehadiranmu dalam mimpinya. Kapan?
kamu jangan membaca ini. Atau pura-puralah tidak membacanya. Terlalu pakai hati. Terlalu sakit kalau bisa merasakan. Semoga aku saja yang merasakan. Aku bersyukur atas rasa yang istimewa, sakit sekalipun. Diluar ketidakbergunaan ini, ketika ditanya kapan, aku juga tak paham. Tapi aku suka menunggu, karena di akhir penantian itu selalu ada kejutan. Aku suka kejutan.
kamu jangan membaca ini. Atau pura-puralah tidak membacanya. Terlalu pakai hati. Terlalu sakit kalau bisa merasakan. Semoga aku saja yang merasakan. Aku bersyukur atas rasa yang istimewa, sakit sekalipun. Diluar ketidakbergunaan ini, ketika ditanya kapan, aku juga tak paham. Tapi aku suka menunggu, karena di akhir penantian itu selalu ada kejutan. Aku suka kejutan.
1/20/2015
Tak ada yang bisa kulakukan lagi. Bahasa sudah tak berarti. Lalu aku jadi pengganggu ketika biru menimpamu. Aku jadi sok tau karena ingin jadi sok motivator, yang tetap tak ada artinya. Aku bukan orang yang selalu ada, atau bisa menghibur kapanpun kamu suka. Maaf. Maaf kalau sekarang aku tak ada artinya.
1/19/2015
seperti inikah?
Namaku manusia. Hakikatku tak pernah puas. Tugasku mengerti. Hobiku mengeluh dan bersyukur. Pekerjaanku berdoa. Kesukaanku tertawa dari mencela. Rumahku banyak, dunia dan akhirat, surga atau neraka. Dua terakhir itu optional, tapi takabur bilang surga, padahal neraka lebih dekat. Keluargaku banyak, ada manusia, hewan, tumbuhan. Kadang kumakan saudaraku sendiri. Aku tersadar 16 jam per hari. Sisanya aku mati.
1/18/2015
Bukan lelahnya, atau sombong dengan berbagai gaya. Tapi napas yang selalu diusahakan. Ah, ini wujud syukur yang paling sederhana tetapi tidak semua niat melakukannya. Ini syukur yang paling menyenangkan yang hanya "mau" yang dapat merasakannya. Subhanalloh. Hari ini aku mengingat-Mu dengan cara lain yang luar biasa.
1/17/2015
waktu
Katanya berjalan begitu cepat, padahal cuma perasaan. Perasaan yang didukung realita. Katanya ada istilah membunuh waktu, padahal cuma ungkapan. Ungkapan yang didukung nafsu. Katanya tak ada batas waktu, ternyata terlalu berlebihan. Kadang waktu harus dihentikan, kadang waktu harus diputar kembali, padahal waktu terus berjalan. Waktu yang seperti ini rasanya harus dihentikan. Agar rasa tetap menjadi rasa, tidak luntur jadi asa, berkat petir dan gelitik hujan. Katanya akan bertemu di ujung senja. Padahal ditunggu setiap satuan detiknya. Katanya mempersatukan kebahagiaan, padahal digenggam sendiri dulu. Waktu itu penipu, ya? Katanya tak kenal waktu. Lalu apa yang menaungi hidupmu? Katanya waktunya harus disamakan, padahal waktu selalu berjalan bersama. Kita saja yang selalu masing-masing.
1/14/2015
pagi
Mungkin sempurna tak tau bagaimana mencintai kesederhanaan. Mungkin tak pahami rasa yang istimewa. Menuntut bukan ranahku. Hanya saja aku mencintai segala rasa yang datang secara istimewa. Kecewa hari ini, khawatir kemarin, kesal selanjutnya. Mungkin belum biasa. Terlalu banyak kekecewaan yang terjadi. Lelah katanya, lelah pikir. Semoga bukan lelah untuk merasa.
1/13/2015
segalaku
Tentang mudah dan sulit yang berdampingan. Tentang kesenangan yang menaungi waktu. Tentang kesedihan yang selalu memeluk hati. Tentang semangat yang selalu ingin tersulut. Tentang lelah yang tergantung. Tentang beban segala beban. Tetaplah tertawa bersamaku, segalaku. Tetaplah harapi senyum ini. Alasan aku mengumbarnya. Tetaplah seperti ini. Kuatkan aku, segalaku. Kuatkan kita. Kuatkan hariku yang kadang hanya kelabu berbalut hitam. Kuatkan hatiku yang kadang dipeluk kesedihan itu. Bahagiakan aku, segalaku. Harapi senyum ini, agar aku selalu punya alasan untuk bahagia.
1/07/2015
untuk Ica
"Kita mati pada satu hari, kita lahir pada satu hari, kita jatuh cinta pada satu hari, dan semuanya terjadi pada satu hari."
untuk sahabatku, Nisa Chairana. tetaplah kuat tanpa batas waktu. kami mendoakan Almarhum Galih dengan sukacita, agar ketenangan menjadi sandaran tidurnya, agar pelukan kami menjadi kehangatan untuknya, agar Tuhan selalu menjaganya untuk ia, untuk keluarga dan kerabatnya, untuk kami, untukmu.
1/06/2015
pagi, ya?
aku berkelana dulu. hanya tak ada lampu jalan yang kucari. sekarang kicauan burung. bahagia itu sederhana, kan? sekarang sedang susah.
1/05/2015
jadi awan
kamu nanti ajak aku ke tempat yang tinggi, ya. aku mau ambil segenggam awan untuk kugantikan dengan isi kepalaku. agar aku tau bagaimana rasanya memperhatikan sekitar. hal-hal yang bahkan keberadaannya di bumi tidak kupahami. aku ingin belajar dari awan. terlihat diam padahal bergerak gelisah terburu-buru. nanti dia menguap, berdiskusi dengan angin dan lautan untuk menciptakan hujan yang kamu suka. nanti awan gelisah lagi. nanti awan menyesatkan kita lagi. kita cuma penonton dibawah sini. iya, kan? aku mau jadi awan kadang-kadang. katanya melayang bebas, padahal gelisah terburu-buru.
dijalan
kadang punya cacat mata itu enak. waktu jalan malam, gak usah liat apapun. lurus aja. orang gak tau kalo kita rabun. gak perlu nyapa orang yang dikenal. lurus aja. gak perlu nyari pegangan, atau nunduk liat jalan. lurus aja. cuma ada remang lampu kendaraan. satu-satunya cahaya yang bikin berjalan aman dari kecelakaan. lurus aja. seakan kita gak kenal siapa-siapa. lari dulu sementara dari hiruk pikuk dunia. enak, sambil makan ice cream atau cokelat buat tenaga. lurus aja.
1/01/2015
lupa lagi
lucu. aku lupa bagaimana hal dunia ini bisa terbalik seketika. aku lupa, betapa kebahagiaan mengubur segala kewaspadaan yang pernah aku bangun sendiri. betapa tawa itu sangat berarti di waktu pagi. betapa penatnya atmosfer ketika malam. aku lupa, betapa mata ini tak dapat menembus batas apapun. ada beberapa hal yang tak bisa aku tulis. bahkan diucapkan. tentang hati dan pikiran. sekarang semua berkecamuk seperti tornado api. pintar-pintar aku bersembunyi agar tidak terbakar. aku belum cukup baik untuk mendapat hal baik. aku sungguh lupa, betapa takaburnya aku yang menganggap semuanya baik-baik saja. betapa aku tidak tau apapun tentang apa yang ada dihadapanku. betapa salah aku merasa hidup ini tak kejam lagi. betapa sama sekali aku tak ada disana. betapa.. betapa merasa sendiri itu menjadi identitasku.
12/30/2014
antara Abang dan Adiknya
Abang: "Wah sekarang dia ganteng, pantesan kamu kesemsem, De. cocoklah."
Adik: "Ganteng itu bonus, Bang."
Abang: "Terus apa yang kamu liat dari dia?"
Adik: "Liat masa depan, Bang."
Adik: "Ganteng itu bonus, Bang."
Abang: "Terus apa yang kamu liat dari dia?"
Adik: "Liat masa depan, Bang."
2958 mdpl
kita pernah berjuang sebagai tim, hingga sampai disini. tempat dimana kita bisa menyentuh awan semudah mengangkat tangan, berebut oksigen ber-belerang, tertimbun hujan orografis, menghempas kabut, ditampar angin badai, melewati fenomena spiritual, bermandi keringat dibasuh air hujan. berbalas tawa, beradu ego.
kita pernah bersama disini, kawan. mengucap syukur, memuji kebesaran-Nya. terima kasih untuk waktu yang telah termanfaatkan, untuk segala kebisingan godaan angin malam, untuk selalu memperhatikan sekitar.
Alhamdulillah
Riki, Crisna, Kusnadi, Ridwan mochi, Elmus, Rizky, Lisa, Susi, Fazlur, Amar, Alif.
27 Desember 2014
Top Mt. Gede
12/29/2014
betul, Tuhan sangat Romantis.
Dia mempertemukan kita yang telah bertemu. mengakrabkan kita yang telah akrab. membukakan jalan kita yang sama-sama tidak tahu. melebarkan tawa kita yang memang selalu tercipta. Dia menyentuh kita, memperlihatkan kita bahwa kekuatan doa itu sangat indah. Dia membuat aku mengenalmu, dan berkat itu aku tidak pernah berhenti bersyukur. Dia mengajariku untuk mencintai sesama umat lebih baik lagi. terima kasih untuk kamu, yang selalu mengingatkanku untuk bersyukur, untuk mencintaimu dalam kehendak Tuhan. sungguh, terima kasih.
selamat pagi dari Bogor
Alhamdulillah aku masih melihat esok-Mu. hari-Mu selalu terlihat lebih indah. Alhamdulillah, selamat pagi, terima kasih karena selalu mengingatkanku untuk bersyukur setiap waktu.
12/24/2014
angin tahun-tahun lalu
ada beberapa kata, kalimat, nasehat, yang tidak pernah aku lupa hingga kini. tentang kalimat "jangan pernah berhenti basket, ya!", tentang konsep hati memiliki ruang, tentang motivasi untuk terus menulis, tentang perkataan aku memiliki hobi mahal, yaitu belajar. tentang cita-cita menjadi legenda dan multi-talented. tentang kata Ayah "jangan sampai gak makan ya, La!". rangkaian itu menghidupiku, sungguh. kita benar-benar bisa belajar dari siapapun. bahkan dari burung elang sekalipun. terbang tinggal sarang, mencari makan, pantang pulang sebelum dapat mangsa. tujuannya untuk menghidupi ciak-ciak di sarangnya. kadang manusia tidak sadar bahwa sikapnya seakan hanya menjalani hidupnya hari ini. kalau saja setiap orang peduli dengan hari esok, mungkin kita akan sadar bahwa tujuan hidupnya adalah untuk pulang dengan membawa hal baik, seperti elang.
chirping dini hari
malam selalu menjadi waktu paling pas untuk berpikir. sekarang, banyak "ternyata" yang bermunculan. nama itu, dan namaku. dalam cerita saling berhubungan erat. inspirasi mungkin sebutannya. lucu sekali. jika dugaanku benar, sungguh, semua ini indah sekali. aku tidak bisa diam dengan banyak sekali tanda tanya. rencanamu dan Tuhan itu, apa kalian berdiskusi sebelumnya? atau justru aku yang merasa berlebihan? tapi aku merasa Tuhan benar-benar menyentuhku kali ini. membuat aku tidak pernah seharipun tidak mengucap Alhamdulillah. hidup memang jauh sekali terasa lebih indah saat kita mensyukurinya. terima kasih, lewat teka-teki indah ini, kau ingatkan aku untuk selalu mengingat-Nya, dalam keadaan apapun.
12/23/2014
setia
iya, setia. masih sama My Chemical Romance. masih sama basket. masih sama tulisan, cerita, sajak. masih sama buku cengeng dan buku fiksi. masih suka hal yang lucu, apapun. masih percaya sama orang yang sama. masih suka belajar dan eksplorasi. masih suka jalan-jalan. masih suka homesick. masih suka ketawa. masih moody. masih suka me-misteri-kan diri sendiri. masih.. masih setia.
12/22/2014
selamat malam, selasa
apa sejak selama itu? apa nasehatmu itu adalah hal yang kamu lakukan sendiri? karena aku sekarang sangat percaya. jika memang kamu memohon kepada Tuhan untuk meng-imam-i aku kelak, kamu mungkin akan berhasil. aku pun melakukannya, hanya saja permintaanku hanya ingin kamu sehat dan bahagia sesuai jalan-Nya. banyak sekali hal yang aku pertanyakan tentang rahasiamu, jejak jemari, dan Tuhan. mungkin harapan yang tak pernah aku tafsirkan adalah aku ingin semua ini adalah aku. aku bagian dari sejarahmu, begitu pula dia dan mereka. maka aku tak pernah yakin. aku akan sabar. ada yang akan aku lihat, aku dengar, aku rasakan, saat tiba waktunya. seperti kata jarimu, bersabarlah.
esok
terima kasih telah memberikan kekuatan untuk terus bersyukur atas aku. atas segala pemberian-Mu, atas keberanian yang Kau ciptakan dalam aku, atas rasa dengan berbagai keunikan didalamnya, Alhamdulillah. betapa bahagianya, Kau susun segala komponen aku yang bisa memberi keceriaan. betapa uniknya, mendengar aku adalah kelangkaan dari keindahan-Mu yang menyenangkan. sungguh, tak henti disyukuri saat menjadi aku. sungguh, aku menjadi terasa berguna. terima kasih, telah meloloskan kemarin dan hari ini dengan pelajaran baru. ini sangat nikmat. terima kasih telah mencambuk tulang yang terbungkus dosa ini, agar selalu berusaha berbuat baik. terima kasih, sangat menyenangkan punya aku. sangat indah. sangat hebat diberi rasa, diberi peduli untuk tidak membebani. apa lagi yang dapat kukatakan. napas ini, Ya Alloh, setiap satuannya mengandung pelajaran. lagi-lagi aku berterima kasih karena bisa seperempatnya belajar setiap hari dari bersyukur. partikel udara, Kau ada disana. menyentuh sensor aku agar selalu ingat. kembali pada-Mu adalah angka. menunjukkan keadaan mentari dan bulan. itu, Ya Alloh, rahasia-Mu sungguh besar. jika ini tidak terlalu banyak. jadikan aku untuk tetap berani. berani bersyukur atas titik-titik takdir-Mu. berani, berani mengingat sentuhanmu. jika esok masih datang, sentuh aku, Ya Alloh. tepat saat angka menunjukkan bintang hendak beristirahat. esok milik-Mu, Ya Alloh, aku tak memintanya. maka akan selalu bibir ini terbuka, Alhamdulillah. maka akan selalu kepala ini merendah, pada angka itu, pada angka-angka lainnya. maka bimbing kami yang tak punya etika ini, Ya Alloh.
12/20/2014
gadis itu tidak pernah takut membuang air matanya. gadis itu hanya malu. ketika lelah, ketika sendiri, ketika memang benar-benar sendiri, gadis itu bercerita sambil bersujud. gadis itu bercerita pada zat yang ada dalam imannya. gadis itu sungguh, lemah. hanya tak ingin membaginya, mempertimbangkan satu kepala memiliki kapasitas permasalahan masing-masing. tapi sekarang dia bilang, "dunia sangat indah. hidup tak cukup dinikmati. aku belajar dari sistemku dan orang lain." gadis itu sangat suka belajar tentang rasa. sakit, senang, sedih, kecewa, marah, suka, cinta. bagaikan mata kuliah dengan dosen yang tak terbatas kompetensi. gadis itu juga berkata, "jika semua ini bukan aku, itu akan tetap sangat berarti." sambil menangis sekenanya. karena hidup sangat lucu dan penuh kejutan. gadis itu suka kejutan. gadis itu penuh kejutan.
12/15/2014
aku ingin kita saling menguatkan, membutuhkan, menyayangi, dan peduli satu sama lain. hal sekecil apapun akan menjadi penting saat kamu mengatakannya. aku ingin kita saling mendengarkan. jangan ada yang merasa diabaikan. aku berusaha mengerti, seperti inilah kamu, sama seperti sejak pertama aku mengenalmu. aku berusaha ada saat dibutuhkan. aku berusaha tidak terlalu mengganggu kesibukanmu. hanya ingin hadir sesaat di tengah harimu, sebagai pengingat biologismu. kumohon, setidaknya lakukanlah hal yang sama. jangan ada yang merasa diabaikan, karena terlalu terbiasanya kita menyimpan doa masa depan dalam diam. terlalu bahagia dan bersyukur memiliki cinta, hingga mampu bersabar menunggu cerita Tuhan. sekarang Ia menghadapkan aku padamu. wujudkanlah syukurmu. jagalah rasa yang mampu membuatmu bersabar mendengar cerita Tuhan. aku ingin kita saling mendoakan. agar cerita yang kamu dengarkan hanya berasal dari-Nya.
sigh
I thought it won't be so hard. but being your lover, it's more adventurous than being your crazy friends. sometimes, saying "I love you" is too much. cause that three words can become a funny thing to heard. hey, I never felt so nervous when I'm with you. but I still don't get it, I said nothing has changed about us, but something must be change, level up. should we fix our communication that happen just once a day? more intense, maybe? or do you have an idea? or maybe you're not care anymore? I never meant to bothered you. I'm just missing you, sorry.
12/14/2014
us
for sure, there's no differences about us. I'm still a complainant, he's still an advisor. we're discussing about funny life. we're talk about future and holiday-plan. hang out together like friends always do. no need an-every-second-chat cause we believe each other, it's like nothing-just-130km-relationship with no problemo and always feeling so near. have an own rush, but never bothered. always be a life supporter. we're best friend trapped in love, and never want to escape.
12/03/2014
Call it magic!
I don't know what to type actually, I mean, where do I start?
I call him "home" he calls himself "arjuna". I can talk whenever I want, he's there whenever I need, I find him when I touchdown my hometown. he's not a stranger. I never feel awkward even I'm acting crazy in front of him. I always have something to chat with him. he's a great advisor for me. never-serious-person. *still I don't believe I'm writing this*. he's my best ever friends since high school. but he never tells his story. he told me about his girl once. I told about someone many times (now I feel so bad, sorry). someday, I'm so so so annoyed when he told about girl. someday, he's different. last time I met him, he let me met his friends, I felt like something's very different. how he spoke, gestured, everything. I realize that he always smile and smile and laughed with no reason. after all this time, many years we're through, your love's like blooming. so do I. thank you, I'm so grateful to be loved by you. someone that close to mine. someone that real but unexpected. someone that always beside me with no reason. but still can't believe what's actually happens. terus udah gr duluan, sumpah malu haha
I call him "home" he calls himself "arjuna". I can talk whenever I want, he's there whenever I need, I find him when I touchdown my hometown. he's not a stranger. I never feel awkward even I'm acting crazy in front of him. I always have something to chat with him. he's a great advisor for me. never-serious-person. *still I don't believe I'm writing this*. he's my best ever friends since high school. but he never tells his story. he told me about his girl once. I told about someone many times (now I feel so bad, sorry). someday, I'm so so so annoyed when he told about girl. someday, he's different. last time I met him, he let me met his friends, I felt like something's very different. how he spoke, gestured, everything. I realize that he always smile and smile and laughed with no reason. after all this time, many years we're through, your love's like blooming. so do I. thank you, I'm so grateful to be loved by you. someone that close to mine. someone that real but unexpected. someone that always beside me with no reason. but still can't believe what's actually happens. terus udah gr duluan, sumpah malu haha
12/02/2014
11/18/2014
"Dan cariah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan kepadamu, tetapi janganah kamu lupakan bagianmu di dunia dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan." (QS. Al-Qasas: 77)
Dunia itu Lucu
kadang manusia berpikir perbedaan itu adalah suatu penghalang. tapi bayangkan jika kesamaan bersatu. beda ada untuk saling melengkapi. dua individu dengan kesamaan sifat, apa yang terjadi? tidak ada rasa saing melengkapi. tidak ada kata mengalah dan sama-sama ingin dipertahankan, bukan saling mempertahankan. both do bossy. sama-sama ingin memerintah dan didengarkan. sama-sama tidak ingin dicela. kali ini aku belajar, dunia tidak pernah berhenti memperlihatkan sandiwara komedinya. dulu aku menemukan individu yang terlihat kuat padahal dalam hatinya telah menyerah. belum lama ini aku sempat membenturkan kepala dengan kepala yang isinya sama. kemarin aku berbicara dengan individu yang punya mimpi. tadi aku disadarkan betapa hidup ini begitu lucu. aku berbicara banyak tanpa dimengerti oleh lawan bicaraku. inilah cermin kehidupan. hal paling lucu yang dengan mudah aku pelajari sambil berjalan di dunia. dengan mudah aku mempelajari diriku dari orang lain. rasanya dunia tak pernah semenarik ini. berdiri dengan berbagai cerita berbeda, dari individu yang berbeda, dan rasa yang sangat berbeda. betapa perbedaan itu begitu penting, indah, dan lucu. aku sangat mensyukuri nikmat hidup yang aku punya. banyak yang bisa dipelajari saat kita percaya. maka, percayalah.
9/28/2014
Feel the pain
Well, look around! Eyes on eyes. Everybody's happy. So just blend with 'em. Feel the happy thing. It's ok to be just a girl-next-door. It's ok when you got nothin' on your thoughts. You're heart screaming and jealous. Feels like you wanna cry loud. It's ok, just ok. If that's make you better, do it, make it on your own. Just so you know, you give a happiness while you look happy. It's ok to be a fake one. Suit yourself with anything around you. Everyone has their pain, but just few of 'em try hard to look great, cheer, and chill. It's ok to be different. It's ok to feel the pain just inside.
9/09/2014
friend thing
friend isn't a living thing that carry you to run the world. friend is sponge that absorb your tears, connective tissue that strongly hold your bones, a voice that make you stand and still, serotonin that make you happy, a drama movie that make you emotional. you can't urge a friend, but friends there when you pressed. we agreed, we believed, people never had the same. and we should, I mean, I should accept that.
8/09/2014
Matamu (lagi)
Dulu. Waktu teman matanya hanya matahari, yang sinarnya diterima dengan ramah oleh seluruh komponennya. Waktu mata berubah coklat transparan. Waktu aku hanya melihat energi matahari di matanya. Waktu aku merasa waktu berhenti untuk kami. Itulah saat dimana matahari untuk dia dan dia untuk aku.
7/01/2014
the era
ketika aku sibuk, tak ada yang memberi semangat. ketika kalian kesepian, nomor handphone-ku yang dicari. gini ya manusia jaman sekarang? tapi aku tidak peduli. ketika seseorang butuh aku, aku akan ada disana. karena apa lagi tugasku di dunia ini kalau bukan untuk menambah bekal akhirat? dan satu-satunya cara menambah bekal itu adalah dengan berinteraksi. dengan Pencipta, dan sesama umat. bersikap baik tanpa pamrih itu sangat penting. belajar ikhlas dan paham. meskipun kadang kita tidak dipahami. tidak apa-apa, itu bagian dari proses belajar. karena sakit itu mendidik. tapi terdidik tidak harus selalu dengan cara yang menyakitkan. chill, cheers!
6/16/2014
talkin' to the moon
I swear my self not fallin too deep to this feeling. dont let me be a fool again this time. show me how to make a words, how to just disapear from his life. yeah if its the goodest, but I'm sure it is. to be really serious isn't same like you said "aku benar-benar serius". you have to say that when you are really ready. you do what you have to do to make me believe. I know its hard, but it is how the serious thing gonna work. be honest, dont lie ever again like this, like past. oh God help me.
5/15/2014
second conversation
kamu: "kenapa kakinya? kram mulu?"
aku: "ankle ini."
kamu: "nanti balik ke rumah, bawa baskom isi pake es batu."
aku: *cuma diem*
aku: "ankle ini."
kamu: "nanti balik ke rumah, bawa baskom isi pake es batu."
aku: *cuma diem*
first conversation
kamu: "lu kelompok berapa sih?"
aku: "kelompok 6"
kamu: "gila, cepet banget."
...
"udah minum belum?"
aku: *cuma ngangguk*
aku: "kelompok 6"
kamu: "gila, cepet banget."
...
"udah minum belum?"
aku: *cuma ngangguk*
you foe
ketika kita sakit, gak bisa jalan, seseorang bilang, "kamu itu punya temen!"
dan kalimat itu telah beberapa kali memekakkan telinga, hingga aku, batinku berteriak sangat kencang hingga aku mampu mendengarnya. "siapa?" itu pertanyaan yang sangat membatin.
aku pernah bercerita kepada orang baru kalau aku tidak suka bercerita kepada manusia, teman, atau apapun itu sebutannya. aku lebih suka menulis atau berbicara sendiri karena aku tau, yang Maha Mendengar selalu bisa merekam ucapanku.
aku pernah sangat bahagia disini. aku pernah sangat merasa memiliki keluarga. aku pernah merasa kalau tempatku memang disini. aku bertemu orang-orang yang bernasib sama sepertiku. jauh dari keluarga, sendiri, berkelana, belajar, mencari pengalaman. tapi aku salah paham. aku terlalu percaya diri. aku kapok. aku selalu kapok untuk percaya terhadap seseorang. mungkin memang begitulah manusia. datang ketika membutuhkan dan pergi ketika mendapat pemenuh kebutuhan baru. mungkin memang aku tidak berguna. mereka tidak memiliki keuntungan jika bersamaku. aku tetap sendiri sejak dulu. siapa yang bisa aku percaya? disini? kujawab tidak ada. tidak perlu lagi merasa akan ada yang peduli. karena memang tidak ada. tidak perlu lagi merasa bahagia. karena itu fatamorgana. sejak awal, aku memang sendiri. tidak perlu menganggap teman, yang penting berbuat baik. terima kasih telah meninggalkan, maaf, mungkin aku tidak cukup baik, tenang saja, aku akan pergi, aku tidak akan merepotkan lagi, aku bisa karena aku bukan si bego. semoga bahagia.
dan kalimat itu telah beberapa kali memekakkan telinga, hingga aku, batinku berteriak sangat kencang hingga aku mampu mendengarnya. "siapa?" itu pertanyaan yang sangat membatin.
aku pernah bercerita kepada orang baru kalau aku tidak suka bercerita kepada manusia, teman, atau apapun itu sebutannya. aku lebih suka menulis atau berbicara sendiri karena aku tau, yang Maha Mendengar selalu bisa merekam ucapanku.
aku pernah sangat bahagia disini. aku pernah sangat merasa memiliki keluarga. aku pernah merasa kalau tempatku memang disini. aku bertemu orang-orang yang bernasib sama sepertiku. jauh dari keluarga, sendiri, berkelana, belajar, mencari pengalaman. tapi aku salah paham. aku terlalu percaya diri. aku kapok. aku selalu kapok untuk percaya terhadap seseorang. mungkin memang begitulah manusia. datang ketika membutuhkan dan pergi ketika mendapat pemenuh kebutuhan baru. mungkin memang aku tidak berguna. mereka tidak memiliki keuntungan jika bersamaku. aku tetap sendiri sejak dulu. siapa yang bisa aku percaya? disini? kujawab tidak ada. tidak perlu lagi merasa akan ada yang peduli. karena memang tidak ada. tidak perlu lagi merasa bahagia. karena itu fatamorgana. sejak awal, aku memang sendiri. tidak perlu menganggap teman, yang penting berbuat baik. terima kasih telah meninggalkan, maaf, mungkin aku tidak cukup baik, tenang saja, aku akan pergi, aku tidak akan merepotkan lagi, aku bisa karena aku bukan si bego. semoga bahagia.
5/05/2014
so gratefull to be 20th
apa yang kamu lakukan selama dua puluh tahun ini? apa yang telah kamu dapatkan? apa yang sudah bisa kamu lakukan? banyak hal yang kurang, lupa, dan terlewatkan untuk disyukuri. hari ini, seseorang yang membodohi dirinya dengan duniawi, merasa semakin bodoh karena baru berpikir, betapa banyak hal yang telah aku dapatkan, betapa banyak pelajaran yang telah aku cerna, betapa sulitnya aku melewati hari yang hanya 24 jam lamanya, betapa indah ketika kepadatan itu sempat diselingi dengan pertemuan dengan-Mu meski hanya, harus lima menit. Alhamdulillah, terima kasih Kau masih membiarkan jantung ini menari ritmis. terima kasih telah memberiku nikmat yang luar biasa, yaitu rasa untuk selalu ingin mencoba, belajar, dan bisa. terima kasih telah menempatkanku diantara orang-orang yang membuatku selalu merasa bahagia. rasanya terlalu manja jika aku banyak meminta. aku ingin hidup ini berjalan sesuai dengan kehendak-Mu. biarkan aku belajar lebih banyak lagi. jagalah kedua orang tua dan saudara-saudaraku. berilah mereka kesehatan, rezeki, jauhkan dari segala bahaya, yakinkan mereka bahwa aku baik-baik saja dan bahagia. kuatkan aku Ya Alloh, jangan jadikan aku orang yang mudah mengeluh, jangan biarkan aku terlena dan lupa. lancarkanlah segalanya, mudahkanlah. Aamiin.
4/06/2014
nyakitin.
kalo waktu kita pusing, butuh dukungan, ujian, sibuk, banyak kerjaan, dan keluarga kita gak pernah tau apa yang sebenarnya kita butuhkan. mereka masih bisa bersenang-senang dibelakang kita. gak ngasih tau apa yang mereka lakukan bersama. gak inget, gak ngajak, so sick of it. they didn't know how hard to stay alone here. maybe I'm too weak and too professional for pretending that I am okay, always like..okay. or maybe I certainly a hopeless and forgotten girl. they're just care about my financial and any survival thing. but hey, I am a living thing, human, thinking, feeling, just a girl that try to find a way to make family proud. I need your boost, I need family time to. am I really forgotten? am I?
4/03/2014
demen katanya
segala sorot, signal, lampu bagai mercusuar, entah darimana sensor itu terpasang, selalu ada setiap mata melirik. tersipu saat mata bertemu. terkunci saat mulut menyapa. menanti saat tak kulihat geraknya. hal bodoh ini selalu menimpaku. saat segala sesuatu kuanggap fana. saat kurasa hidup bagiku untuk bahagia. aktivitas monoton ini justru tak ingin kurubah. menulis, membaca, belajar, menggambar, bermusik, ditambah... mengagumimu.
masterpiece 1
Dunia menantangku tuk
berlari, lalu terbang dan tenggelam berenang. Menyusuri tiap-tiap pintu
terbuka yang mendengungkan kisah. Kisah tentang pertunjukan
hidup yang banyak terserak diantara belukar hutan yang lebat. Saat
matahari menyinarinya dari atas. Cahayanya dibelah rimbunan daun yang
melambai.
Lalu aku sejenak berhenti. Menatap riak kisah yang ramai bergerak kesana
kemari. Kuraih ranting yang terdekat, kuangkat tubuhku tuk sampai ke
atas. Riak itu
semakin ramai, semakin ramai. Ada disana cinta yang terbuang. Yang
membuat harapan, kesenangan, dan kegembiraan cepat hilang. Ada juga
disana pengertian yang penuh
paksaan. Pengertian bukan datang saat dimana seseorang memaksakannya,
melainkan jujur lalu memahaminya.
Aku semakin tinggi, menyeruak dirimbun daun yang lembab. Hingga kutatap
langit sambil berdoa, Oh Tuhan! Jangan Kau biarkan mereka terserak
bersma kermainnya, sedangkan hamba
sendiri hanya untuk melihatnya saja! Tuhan pun mendengar. Hingga datang
dewi mala membawa kabar. Terbanglah kau dalam kesendirian, kupandu
hingga kau sadar.
Akupun terbang bersama dewi mala. Ia terbang anggun membuang goresan
kuas pada kanvas-kanvas langit yang penuh pesona. Dan aku sadar aku tak
sendiri!
painting by Crisna Kemala
poems by Muhammad Rizki
painting by Crisna Kemala
poems by Muhammad Rizki
3/04/2014
friend or foe
memang sulit menjadi orang ramah. saat melakukan kebaikan tak pamrih, saat mengharapkan kebaikan rasanya begitu banyak penyesalan telah berbuat baik. mengapa? setiap orang memiliki sifat yang berbeda. sulit untuk mencari telinga hidup yang mampu mengimbangi mulut kita. sulit mencari scapula saat dagu berat untuk ditopang sendiri. sulit mencari kepedulian seseorang padahal dengan mudah kita memberikannya. sulit berkata, "mengapa aku merasa kau memanfaatkanku?". sulit mencari tahu apa yang sebenarnya harus kita lakukan disaat ketulusan itu tak kita percayai lagi bakal membuahkan ketulusan pula, dan saat kita berbuat kebaikan, hanya "yakin" yang memudar yang selalu meng-cover batin kita. tapi tetap semua itu harus dilakukan.
2/05/2014
antara bego dan berusaha paham
manusia itu berbeda. iya 'kan? karena itu penting untuk saling mengerti meski kadang sulit mengimbangi dan menyesuaikan standar pertemanan yang digunakan.
teman itu jujur. berbicara apa adanya meski sungkan dan kadang membuat sakit hati. tapi teman yang positif itu akan melihat sisi baik dari segala penilaian.
teman itu ada dikala susah dan senang. memberi semangat, peduli, dan peka saat kesulitan, tentang apapun.
TAPI teman itu tidak memukul bagian temporal dan pipi keras-keras, teman itu tidak menyebut temannya "bego, bege, kampret". teman itu tidak seenaknya menyakiti secara fisik. itu sama sekali bukan tanda akrab. orang tuaku saja belum pernah melakukan tindakan fisik di daerah kepala (re: menyakiti), itu terlalu kasar untuk seorang perempuan, terlalu bar-bar. lalu aku harus tetap berusaha paham kalau sikapnya memang seperti itu? memang suka berbuat kasar dan seenaknya?
teman itu jujur. berbicara apa adanya meski sungkan dan kadang membuat sakit hati. tapi teman yang positif itu akan melihat sisi baik dari segala penilaian.
teman itu ada dikala susah dan senang. memberi semangat, peduli, dan peka saat kesulitan, tentang apapun.
TAPI teman itu tidak memukul bagian temporal dan pipi keras-keras, teman itu tidak menyebut temannya "bego, bege, kampret". teman itu tidak seenaknya menyakiti secara fisik. itu sama sekali bukan tanda akrab. orang tuaku saja belum pernah melakukan tindakan fisik di daerah kepala (re: menyakiti), itu terlalu kasar untuk seorang perempuan, terlalu bar-bar. lalu aku harus tetap berusaha paham kalau sikapnya memang seperti itu? memang suka berbuat kasar dan seenaknya?
1/04/2014
Ibu, aku ingin pulang
sudah tak ada semangat lagi disini. rasanya selalu lelah dan tidak fokus. aku ingin pulang, Bu. ingin menghirup atmosfer rumah dengan Ibu didalamnya. ingin mengemban tugas memberi pakan kucing dan ikan lagi. menjemput dan membuat bekal untuk adik lagi. sampai kapan aku tidak mandiri? maaf, Bu. aku terlalu tergantung pada pusat placentaku yang dulu bersatu dengan Ibu. doakan aku disini, Bu.
1/01/2014
harap
di sisi seperti ini, segala hal kuanggap tak mungkin. jarak, pengetahuan, tingkatan, dan hal apa lagi yang membuat seseorang merasa harus menyimpan rasanya yang berharga? tak penting mengenai hati yang terbuka, tertutup, rasa yang dijaga, diumbar, doaku hanya satu, di bahagia, akupun akan lebih bahagia. Doa berarti apapun bukan? doa itu gratis, tetapi waiting list, jadi aku mengucap doa setiap waktu untuk kita yang tidak saling bersinaps. dan hanya satu, bahagia.
12/24/2013
you are too utopia
dari jauh, aku hanya dapat menebak setiap gerak bola mata itu, yang sesekali ke arahku. dalam jarak, aku hanya dapat melihat langkah pergi saat aku didepannya. dalam diam, kuajukan ribuan hipotesis tentang maksud dari setiap kontraksi dan relaksasi ototmu, yang mungkin juga kau lakukan terhadapku. kita tidak saling mengenal, bukan? aku hanya bisa menduga. mengagumi dalam segala bentuk dugaan yang sama sekali tak kau pedulikan. ini bukan masalah, saat kau terganggu, itulah masalah. maaf telah mengganggu pandanganmu. maaf telah menjadi yang familiar di matamu, tapi tidak dihatimu. aku hanya mengikuti segala abstraksi yang terjadi saat aku menemukan bola mata itu. dan tak dapat kukendalikan. ini memang bodoh.
12/08/2013
tentang beda
menguatkan hati untuk berhenti. bahagia itu sulit didapat, katanya. padahal bahagia itu marak di udara. mendapatkannya itu semudah bernapas. hanya saja ego yang kadang mendominasi diri untuk terus mengeluh. jadi berhentilah. berhenti merangsang egomu naik. berhenti menganggap diri tak ada artinya. hargai bahagianya, ikut saja, ikut bahagia dengannya. karena rasa itu berbeda. aku suka, dia tidak. aku menemukan, dia belum. jadi apa lagi yang sebenarnya aku tunggu? aku menunggu yang tak jelas arah gerak, dan kehadirannya. ya, masih yang-sedang-dipersiapkan-Nya. meski tak kupungkiri, aku menyisipkan namamu disetiap pertanyaan dan permohonan yang kuajukan pada-Nya.
12/04/2013
12/03/2013
menjadi pecundang itu bukan pilihan
bisakah kita putar waktu beberapa bulan ke belakang? waktu dimana aku masih berkutat dengan aku yang punya rasa aneh, memperhatikan sendiri, bercerita sendiri hanya pada diriku sendiri. saat sebelum orang tahu apa yang terjadi dengan abstraksi yang aku punya. saat dimana aku menikmati dia yang terlihat bahagia meski aku tak mengerti siapa yang dia tuju, apa yang dia pikirkan, serumit apa rasa yang dia punya. apa lebih abstrak dari milikku? atau lebih terarah? atau apapun yang tak aku mengerti. saat dimana aku percaya mata punya hubungannya dengan pengatur rasa, dan mata yang memberikan pesan agar "berbahagia untuknya, karena seperti itulah kelihatannya". hal yang aku sesali adalah kenyataan. ia berkata bahwa aku menyukaimu. namun rasa tak secanggih perangkat pengetik yang punya tombol enter atau escape. ya, enter atau escape. jika mungkin, saat itu juga aku akan menekan tombol escape. menjauh, menyendiri, hanya berteman. atau setidaknya aku tidak menekan tombol apapun, lalu aku hanya menyimpan file tentang-menyukai-ini dengan password yang hanya aku yang tahu. salahnya, aku terlalu mensyukuri, terlalu senang dengan hal bodoh ini. ah mengapa setiap saat aku hanya mengeluh? rasanya aku ingin berhenti dari (yang kurasa) kekacauan ini. rasanya menjadi pecundang itu adalah sebuah pilihan. aku ingin sembunyi, setidaknya sampai semuanya membaik. rasamu membaik, rasaku juga. sembunyi sampai kamu dapat apa yang kamu cari, dan aku menerima apa yang sedang dipersiapkan-Nya (lagi).
11/27/2013
selamat ulang tahun, Ibu.
selamat ulang tahun, Ibu. terima kasih telah merawatku, telah bersedia direpotkan olehku. maaf jika aku kurang perhatian terhadap Ibu, aku datang hanya saat ada perlu. maaf sering menyakiti hati Ibu. aku akan selalu mendoakan untuk kesehatan Ibu, rezeki yang dilancarkan, dilindungi dari segala bahaya, panjang umur agar bisa melihatku menjadi dokter hewan, menikah, dan punya anak. doakan aku terus ya, Bu. aku sayang Ibu.
tempat
lingkungan yang kamu sukai bukan berarti itu tempat kamu harus berdiri dan bertahan. lingkungan yang kamu sukai belum tentu membuatmu nyaman. bahkan lingkungan yang membuatmu nyaman sekalipun pasti punya cerita dibalik pengetahuanmu. ya, disembunyikan darimu. disimpan untuk tidak kau ketahui, karena itu tentangmu.
11/26/2013
ada yang menjerit
"aku emang sayang sama dia. gak ada yang bisa ngerubah itu. waktu juga gak bisa. terus aku harus gimana sekarang? aku gak bisa pergi, aku gak bisa lepas. aku gak kepikiran tapi sekalinya dia ada, semuanya kaya balik nimpa kepala aku. sakit, emang. tapi nangis udah gak bisa. kenapa serumit ini sih? aku harus nyalahin siapa? aku harus ngadu ke siapa? sekarang apapun udah gak ngaruh. mau aku sayang atau engga, itu gak ngaruh. terus aku harus gimana?"
berkat bintang
jangan pernah tanyakan mengapa. karena ranting yang patah tak pernah bermaksud mengecewakan daun yang rapuh. bunga dandelion tak pernah ingin anak-anaknya tertiup angin. meninggalkannya sebatang, sendiri, mati. jangan pernah tanyakan apa yang terjadi. saat kau kira aku jadi seperti ini, aku hanya belajar. belajar menghargaimu, lingkunganmu, waktumu, segala acuanmu yang sekarang sama sekali tak kupahami, tapi tetap kuhargai. lagi-lagi aku mengeluh tak mengerti dengan hidup yang kini seakan bergerak di dua sisi. satu, aku syukuri. dua, tak aku inginkan. jika mampu, aku ingin kembali dulu. meluruskan, membentuk suatu pemikiran dewasa yang akan terealisasi beberapa tahun lagi, yaitu sekarang. lagi-lagi aku ingin kembali. lagi-lagi aku berpikir bahwa aku yang paling bisa, bisa segalanya. lagi-lagi, aku tak punya banyak opsi. maksudku, aku benar-benar tak punya opsi. karena kembali itu bukan jalan, kembali hanya ada pada wishing wheel dengan generator, tapi tanpa jarum. mungkin akan berhenti, namun entah kapan. sampai kapan pula aku harus tiba-tiba ingin kembali. jika Pencipta, Pembentuk-rasa, Pendengar, sedang melihatku sekarang, aku tahu Ia sedang melihatku sekarang. kumohon biarkanlah aku tetap berlari. beri aku kekuatan untuk tak lelah, berhenti, istirahat, menengok ke belakang lagi, berpikir bodoh lagi. kumohon biarkanlah aku menikmati masaku, begitu pula dengan kebahagiaannya. biarkanlah terus mengalir bagai air-Mu yang tak pernah surut. aku yakinkan bahwa aku bahagia. aku yakinkan bahwa aku bisa berlari, hanya dengan kekuatan-Mu. jangan biarkan aku kembali, kumohon. jangan biarkan aku mengganggu setitikpun dari memorinya yang kosong. jangan biarkan matanya menghantui pandanganku lagi. biarkanlah aku menyongsong detikku hingga aku terima apa yang sedang Kau persiapkan.
pagi yang lucu
aku menemukan anak gajah dekat perumahan lalu aku bawa pulang. badannya sedikit lebih besar dari galon. kulitnya berwarna abu kebiruan, empuk mirip sofa 57jt. aku simpan di kamar lalu aku tinggal sebentar. tiba-tiba ada sepasang macan kumbang yang mendekap si gajah. aku pikir itu orang tua angkatnya. lalu satu macan pergi, yang lain masih mendekap si gajah. lalu aku pergi lagi karena harus konser, saat itu aku menyanyikan lagunya Miley Cyrus yang berjudul Wrecking Ball. tentu saja dengan kostum panggung yang biasa saja. ending dari lagu tersebut, settingnya adalah lapangan basket. saat itu hujan tetapi ada sekelompok pria yang sedang bermain basket. lalu aku bertanya. "kalian punya kenalan anak TN (Taman Nasional) gak?" lalu satu dari sekelompok pria itu merekomendasikan TN yang katanya paling bagus. akhirnya aku pulang dan mendapati gajah itu tidak ada di tempat aku meninggalkannya. ternyata dia bersembunyi dibawah selimut dan tertumpuk oleh jaketku. tampaknya dia kedinginan. lalu aku membawanya ke dapur untuk kuberi makan. awalnya aku membawa gajah itu ke belakang rumah karena aku tahu dia akan menyukai rumput. tetapi saat ia melihat padang yang tidak terlalu luas dengan rumput yang tinggi itu dia ketakutan dan berlari masuk, dengan dua kaki. akhirnya aku menggendongnya, membuka lemari pendingin dan menawarinya sebuah stroberi. ia memakannya, namun kemudian setelah satu kunyahan, ia mengeluarkannya lagi. matanya mengernyit keasaman. lalu aku mencari yang lain dan menemukan beberapa buah tomat. aku menyuapinya, ia langsung mencoba melahap bulat-bulat tapi mulutnya tidak muat. akhirnya ia memakan sedikit-sedikit buah tomat itu. ia menyukainya. mimpi yang aneh.
11/25/2013
sempat kutanyakan pada dinding putih yang melihatku setiap hari. mengapa hanya sudut mata itu yang aku lihat setiap hari pada subjek, pada pencitraan yang berbeda? kini aku kurang peka atau entah tak ingin mencari tahu. atau aku sudah tak ingin memberi apapun untuk ketidakpastian, apalagi kesempatan. atau mata itu sulit kuraih karena terlalu jauh bagai posisi bintang. aku hanya paham bagaimana jiwa itu merasuk. menanamkan diri dalam memori yang kosong. bukan, tidak kosong, hanya sedikit bercelah. kupikir, rasa yang tiba-tiba itu murni pemberian Tuhan. tetapi aku tahu, segala rasa itu memang pemberian Tuhan. tinggal bagaimana kita mau memercayainya untuk tetap atau pergi. iya, memang, rasa itu rentan. rentan pergi. tak ada cara lagi selain mensyukuri, dan ketika rasa itu pergi, maka harus menerima. menerima rasa yang baru. tapi kupikir, tidak semudah itu.
aku matahari
malam itu bulan enggan menampakkan diri. dengan anehnya kau genggam sebuah teleskop yang tak tahan kau arahkan ke langit. kau buat sudut 45 derajat dari hidungmu. belum lama, kau mengeluh, "langit ini tak ingin diintip rupanya." lalu kau arahkan batang berlensa itu 180 derajat, lurus kedepan, ke arahku. aku hanya diam sementara kau berlagak seperti ilmuwan tenar. menyipitkan sebelah mata demi mencari kejelasan objek yang kau bidik, lalu dengan ketus kau berkata, "kamu abstrak, terbalik, tidak jelas." aku merasa ulu hatiku mendadak ngilu. kelenjar adrenalinku tiba-tiba bersekresi. darahku berdesir kencang. perlahan kau membuka mata dan menurunkan alat itu. "karena tak sepantasnya aku melihatmu seperti tadi. kau sangat nyata. mataku harus terbuka. aku tak perlu benda ini untuk melihatmu yang begitu cerah. terima kasih untuk ada malam ini, malam kemarin, dan malam-malam selanjutnya, matahari."
11/13/2013
the thing I scared about
the only thing that I scared about is disappointing my parents. orang tua mana yang gak sakit hati kalau anaknya disakiti? orang tua mana yang gak bisa berhenti kesal dan dendam sama orang yang udah bikin anaknya menderita secara batin? kejadian itu membekas di hati kedua orang tuaku. inilah yang menyebabkan aku lebih berhati-hati memilih seseorang. harus yang penting dan punya tujuan baik. sulit bukan? aku lebih memilih mempelajari terlebih dahulu daripada mempelajari sambil menjalankan suatu komitmen. berhati-hati seperti ini memang membuatku mem-border diriku sendiri. aku tidak mau mengecewakan kedua orang tuaku lagi. aku tidak mau membuat mereka sedih melihat anaknya yang selalu ceria ini mendadak muram. aku tidak mau memilih orang yang mengikuti egonya dengan berani membohongi orang tuaku lagi. sangat sulit bukan? kita tidak bisa melihat sekilas orang seperti itu. jadi aku percayakan, Alloh sedang mempersiapkan segalanya. rencana-Nya akan sangat indah, aku yakin
11/09/2013
watch your mouth!
the only reason "why people knows" is because of your words. if you have a secret, just keep it! dont trust anyone to keep yours. you have your box secret, and that's in your own mind.
I have secrets, and my failure is tell'em to my new friend. fool me, poor me. so I learn there is not everyone can be trusted. the only thing is you, your mind, and The Creator. believe them!
I have secrets, and my failure is tell'em to my new friend. fool me, poor me. so I learn there is not everyone can be trusted. the only thing is you, your mind, and The Creator. believe them!
10/20/2013
selamat malam, hati
masih dengan sebutir kata yang kutaruh dalam botol kaca. masih dengan serbuk cerita yang dilipat dan tertata rapi di ujung asa. kamu yang kulihat setiap otot melirik, mengerjap, melangkah penuh yakin. memecah kebisingan diantara tebing penuh rajawali kelaparan. Tuhan punya impuls tersendiri dalam menyampaikan pesan. Tuhan punya messenger yang lebih cepat dan tepat untuk merasuk. hanya saja, rasa tak punya penerjemah pesan secanggih RNA atau gerbang potassium. hidup itu penuh dengan hal-hal ganjil dan misterius. bagi kita, bagiku yang telah hidup teliti. melompati batu satu per satu di permukaan air tenang. seperti permainan. dan yang kita inginkan hanya tepi. tapi..bukan, bukan tepi. mungkin aku punya cukup waktu untuk singgah di dasarnya. menyelami air tenang, menerka putaran macam apa yang akan membawaku lumpuh. membahagiakan saat aku tak bertemu badai semacam itu. hanya saja pintumu tidak terbuka. dan hatimu terlalu indah, rumah kaca. aku merasa lukaku terlalu banyak terpapar air garam disini. aku meratap diluar rumah kacamu, melihat seluruh gerak, mendengar derasnya darahmu mengalir. melihat siapa yang mengikatmu sekarang. melihat betapa indah, berwarna, dan betapa hidupnya rumah kacamu. aku butuh permukaan. aku tak punya insang untuk tetap berada dalam air garammu. yang terpenting, aku tak punya waktu berbahagia untukmu. aku harus mencari permukaan dan melompat ke tepi. tidak perlu melihat bahagiamu lagi. kamu tidak peduli, bukan? maka aku harus lebih tidak peduli.
10/07/2013
Langganan:
Postingan (Atom)