8/21/2015
Kita hidup berdasar masa lalu, dan rencana esok. Aku akan mengerti kamu jika aku mengerti masa lalumu. Untuk mengerti, aku harus tau dan belajar. Jangan biarkan aku tau sendiri dan belajar sendiri. Karena akan butuh waktu lama. Rencana esok adalah evaluasi hari ini dan kemarin. Aku ingin kamu terlibat dan aku dilibatkan. Aku akan menghargai apapun kejujuran. Penting, karena aku ingin bersamamu sehalalnya.
8/18/2015
Bukan rindu yang menegakkan, tapi inginku yang besar untuk belajar. Hidup, darimu. Bukan aku yang mencintaimu, tapi hidupku. Bukan cinta yang membesarkan kita, tapi butuh. Aku membutuhkan hidupmu untuk kupelajari, menarik, positif, candu, sesekali kuwarnai agar tak bosan. Aku membutuhkan Ikhlasmu, sayang. Aku ingin berbagi denganmu. Aku membutuhkanmu, selama aku belajar, dan akan terus belajar. Setelah itu, aku akan mencintaimu, mengimbangi diam, membaktikan sisa kuatku, melengkapi kurangmu, menjadi tempat keluh kesah, menghapus lelahmu, sampai kamu renta, sampai entah kapan waktuku, dan waktumu, dan waktu kita yang diabadikan Tuhan.
8/10/2015
Untuk rinduku, berjalanlah bersamaku, temani lelahku, maklumi cemburuku, pahami hati yang terlanjur paham arti sakit, berhenti memaki, dewasalah, mengertilah, jangan lelah dulu, aku masih berjuang atas kita. Jangan buang amarahmu pada percakapan jauh. Hargai waktu kita. Lakukan apapun yang kamu mau, dan jaga perasaanmu, dan aku, dan tipe dunia yang menghitung waktu kita. Sampai jumpa di emosi taraf rendah, sampai jumpa.
8/06/2015
7/25/2015
7/12/2015
Bersalah?
Iya jika karena terlalu egois dengan rasa yang egois. Nyatanya sulit itu ada, namun tak cukup untuk ikhlas menerima segalamu. Bukan kekurangan, tapi kamu yang terlalu lebih, dan aku yang sulit mengimbangi. Katanya cinta saling melengkapi, bukan saling menguatkan. Karena tak perlu jadi kuat untuk memeluk cinta, namun apa yang harus kutambahkan ketika kamu sudah sempurna? Aku bersalah, melihat kita pada sisi aku. Kamu bersalah, karena tak pernah jujur tentang hal kecil, sehingga aku belum menemukan kita. Karena niatku tak menuntut, tapi aku adalah aku yang berlimpah ingin. Bukan aku tak tau diri, tapi tak seorangpun yang tak ingin dianggap berharga. Dunia sebentar, tapi tak tahan untuk mengharap. Tak boleh pada sesama, nyatanya sulit dikendalikan. Betapa bersyukurnya aku dengan keadaan ini hingga lupa terlalu banyak meminta, padamu, pada-Mu. Terlalu banyak harap yang hanya kubayangkan. Karena kita masih pada waktu masing-masing. Berputar sendiri-sendiri. Sayang tak saling mengerti.
Semoga Allah Melindungimu, Memberkahi langkahmu, dan Membuat semua detik waktumu bermanfaat. Karena hanya Dia yang bisa Mengerti kamu. Aku hanya penebar kata di setiap waktu yang tak berharga, penuntut apapun yang ingin aku dapatkan, perhatian, candaan, apapun yang bahkan mengganggu istirahat. Maafkan keegoisan ini. Diam terlalu sakit. Berkata takut menghancurkanmu. Kadang yang kuanggap benar, menurutmu lebih benar. Atau yang menurutku salah, malah bukan apa-apa. Karena aku punya waktuku, yang pernah kupelajari sulit, yang kini kujalani takut, dan entah apa yang akan terjadi nanti. Aku mencintaimu dan terlalu takut untuk mengatakannya. Aku ingin menjadi yang paling memahamimu tapi kamu belum mengizinkannya. Aku tak ingin merepotkanmu tapi hanya kamu yang kuinginkan ada. Terimalah jika ingin. Pergilah jika harus. Tapi jangan.
Semoga Allah Melindungimu, Memberkahi langkahmu, dan Membuat semua detik waktumu bermanfaat. Karena hanya Dia yang bisa Mengerti kamu. Aku hanya penebar kata di setiap waktu yang tak berharga, penuntut apapun yang ingin aku dapatkan, perhatian, candaan, apapun yang bahkan mengganggu istirahat. Maafkan keegoisan ini. Diam terlalu sakit. Berkata takut menghancurkanmu. Kadang yang kuanggap benar, menurutmu lebih benar. Atau yang menurutku salah, malah bukan apa-apa. Karena aku punya waktuku, yang pernah kupelajari sulit, yang kini kujalani takut, dan entah apa yang akan terjadi nanti. Aku mencintaimu dan terlalu takut untuk mengatakannya. Aku ingin menjadi yang paling memahamimu tapi kamu belum mengizinkannya. Aku tak ingin merepotkanmu tapi hanya kamu yang kuinginkan ada. Terimalah jika ingin. Pergilah jika harus. Tapi jangan.
7/04/2015
Karena akan sulit menemukan orang yang tak pernah salah. Karena kesalahan tidak akan disadari sejak awalnya. Karena untuk berubah, hanya diri sendiri yang mampu melakukannya. Aku bukan orang mudah. Tak ada yang layak diperlakukan rendah. Aku tidak rendah. Silahkan berhenti jika lelah. Silahkan pergi jika harus. Silahkan bicara jika perlu. Karena yang paling baik tidak akan kuat hanya dengan kata-kata. Karena yang paling baik akan mempertimbangkan apa yang dikatakan dan apa yang didengar. Melaksanakan apa yang paling baik dan mencerna apa yang paling buruk. Karena yang paling baik tidak akan bersabar, akan berusaha demi apa yang paling baik. Karena yang paling baik bukan hanya mengerti tapi paham tentang resiko dan kendala. Karena yang paling baik, akan mempertahankan apa yang paling baik. Dan sebelum menjadi paling baik, benar dan salah untuk didepannya sudah tak tertukar.
6/27/2015
Karena tak hanya memilih, tapi kami akan berjuang. Tergantung apa, siapa, dan seperti apa itu. Dan tak pernah ada padaku. Jangan pernah berharap lebih, karena tak semua apa yang kau inginkan adalah apa yang akan kau dapatkan. Tak semua apa yang kau bayangkan, dalam waktu singkat akan menjadi kenyataan. Karena yang terpilih harus selalu diperjuangkan, maka itu sungguh, bukan padaku.
6/18/2015
jika muak dengan segala aturan yang sebenarnya tak perlu kamu pikirkan ketika telah menjadi kebiasaan, berhenti saja, mundur, menyerah, gagal. jangan siksa orang yang ingin berjuang bersamamu tapi nyatanya ia menata jalin sendirian. karena keegoisan selalu mengalahkan niat manusia. cobalah mengerti tentang perasaan. bagaimana jika kamu ada di posisinya? bagaimana jika kamu selalu merasa sendirian? bagaimana jika kamu ingin dimengerti, dengan mengatakan apa maumu, make a deal with it, tapi tetap, sendirian. bagaimana dengan bahagiamu yang ketika datang, lalu dia dilupakan? bagaimana perasaannya? kamu tak akan pernah tau, ketika kamu tidak peduli.
6/15/2015
5/26/2015
5/24/2015
Salah rindu
Peduli, peduli, jika hanya dikatakan, itulah kepedulian dimaksudkan untuk dirimu sendiri. Rindu, jika hanya dikatakan, itulah pemuas bahagia hatimu. Seberapa besar keegoisan yang terhapus karena cinta? Berapa banyak rahasia yang tak terbagi karena kamu tak ingin mendengarnya? Karena segala hal bisa berubah. Jujurlah, seberapa besar cinta yang terhapus karena keegoisan? Biarlah hati yang merasa, jiwa yang percaya, raga yang mencoba kukuh, dan kuat kata dalam doa. Agar ketika hilang, tak terlalu sakit untuk melangkah lagi.
5/16/2015
Ia memberi cinta yang tak pernah sebesar ini. Rindu, yang tak pernah sedalam ini. Benci, yang tak pernah separah ini. Sakit yang tak pernah sebegitu menyiksanya. Tolong abaikan segala tanya. Karena ada percaya yang harus dijaga. Kadang tunggu tak bisa menunggu. Kadang rasa tak bisa kau paksa. Tapi waktu menulis berbeda. Aku tetap padamu dan kamu tetap padamu sendiri. Tuhan adil. Masalah mengindikasikan hidup. Tapi berbagi siapa bila sendiri. Percaya harus dibangun, tapi egoisme buat tertidur kembali. Berhenti? Ini sudah. Lalu angin mendorongku berjalan lagi. Kuasaku? Tak ada. Karena segala makna harus diketahui, dan segala sakit adalah nikmat. Aku bicara tentang anugerah Tuhan, yang ada yang tiada yang hadir yang hanya fatamorgana. Aku bicara tentang peduli. Aku bicara tentang aku. Aku bicara tentang kehilangan.
5/15/2015
Sorry
I'm tired of being here but nothing in your eyes. I think it's time for me to leave. Cause you never be serious, I'm tired of being serious. I can't get what you think, how you treat me like a-just-friend-being, and I can't going through your day. I love you, Mr. Easy Busy, I do. But how am I supposed to do if my everything is you and your everything is I don't know what it is? Sorry for being too much. I'm just tired. I need you for sure. But you never been in my really-need-you-situation. I'm so sorry.
Langganan:
Postingan (Atom)