Seorang lelaki bermulut manis menjerat hati kecil seorang wanita polos yang selalu ceria. sang wanita bahagia, entah lelakinya. sang wanita sampai salah tingkah, entah lelakinya. Tidak kira-kira, mulut manis tak tahu tujuannya. sang wanita dan lelaki yang berbeda, berdalih "jalani saja dulu" mereka melupakan tujuan hidupnnya. disadari atau tidak, perbedaan tetaplah perbedaan. dunia begitu membelenggu hingga lupa, aku punya aqidah, kamu punya tidak? berbeda.
dunia begitu membelenggu hingga aku lupa tidur, lupa ibadah, lupa untuk ingat, begitu saja lupa, apa kamu juga sebegitunya? kata wanita.
hingga dipertanyakan apakah aku sayang atau hanya obsesi? apa perbedaan antara keduanya? ah! kenapa masih selalu tentang perbedaan?
salahnya yang terlalu jauh "jalani saja dulu" hingga lupakan dunia, apalagi akhirat. kepercayaan habis karena semua diberikan untuknya. telinga tertutup karena hanya ada suaranya. mata membuta karena hanya ada bayangnya. lumpuh karena tak bisa berpaling darinya. Astagfirullah.
seorang sahabat menasehatiku, kalau kamu cinta seseorang cintailah lewat Pemiliknya.
wanita memikirkan lelakinya tapi jangan lupakan Yang Memberikan pikiran dan akal sehat
wanita peduli lelakinya tapi jangan lupakan orang tuamu. mereka lebih peduli padamu. apakah pedulimu lebih besar padanya daripada pada mereka? apa perasaan mereka?
wanita tak mau kehilangan lelakinya, bagaimana dengan kepercayaanmu? apakah lelakimu lebih penting daripada kepercayaan terhadap Penciptamu?
kalau memang umur dikata dewasa, akal sudah mampu berpikir, sadarlah, carilah aturanmu, buat prioritas, buat pilihan yang paling bijak, yang paling sedikit mudharatnya, yang paling baik dari hasil evaluasi diri untuk masa depan. hidupmu bukan disini, teman. nanti di akhirat.