10/20/2013

selamat malam, hati

masih dengan sebutir kata yang kutaruh dalam botol kaca. masih dengan serbuk cerita yang dilipat dan tertata rapi di ujung asa. kamu yang kulihat setiap otot melirik, mengerjap, melangkah penuh yakin. memecah kebisingan diantara tebing penuh rajawali kelaparan. Tuhan punya impuls tersendiri dalam menyampaikan pesan. Tuhan punya messenger yang lebih cepat dan tepat untuk merasuk. hanya saja, rasa tak punya penerjemah pesan secanggih RNA atau gerbang potassium. hidup itu penuh dengan hal-hal ganjil dan misterius. bagi kita, bagiku yang telah hidup teliti. melompati batu satu per satu di permukaan air tenang. seperti permainan. dan yang kita inginkan hanya tepi. tapi..bukan, bukan tepi. mungkin aku punya cukup waktu untuk singgah di dasarnya. menyelami air tenang, menerka putaran macam apa yang akan membawaku lumpuh. membahagiakan saat aku tak bertemu badai semacam itu. hanya saja pintumu tidak terbuka. dan hatimu terlalu indah, rumah kaca. aku merasa lukaku terlalu banyak terpapar air garam disini. aku meratap diluar rumah kacamu, melihat seluruh gerak, mendengar derasnya darahmu mengalir. melihat siapa yang mengikatmu sekarang. melihat betapa indah, berwarna, dan betapa hidupnya rumah kacamu. aku butuh permukaan. aku tak punya insang untuk tetap berada dalam air garammu. yang terpenting, aku tak punya waktu berbahagia untukmu. aku harus mencari permukaan dan melompat ke tepi. tidak perlu melihat bahagiamu lagi. kamu tidak peduli, bukan? maka aku harus lebih tidak peduli.

9/10/2013

hai, jujur, aku lagi gak punya inspirasi buat nulis. aku cuma baca post sebelumnya dan sadar, perasaan itu aneh ya? kenapa manusia bisa peduli sama orang yang gak mempedulikannya? kenapa manusia kadang tidak pernah merasa kapok kalau main perasaan? manusia itu unik loh. aku membuktikan segala dugaanku kemarin. aku sendiri, dia pergi, kamu datang. ya, hidup. berputar bagai bola dalam permainan futsal. aku ingin merasakan akhir dari kegilaan ini. maksudku, aku menemukan apa yang aku cari, lalu hidup bahagia. siapa yang tau?
oh iya, aku sedang memikirkan sesuatu. aku ingin bisa melukis. sekarang aku rasa menulis lebih sulit daripada minum susu setiap hari. kalau di the sims, writing itu bikin fun dari sims itu berkurang, kecuali kalau dia workaholic, dan aku bukan sims.

9/03/2013

kenyataan itu lebih rumit daripada teori fisika. apalagi kalau kita udah mengaitkan harapan-harapan kecil diujung pengerjaan soal. saat kita tidak dapat hasilnya, itu rasanya, sakit hati. ini sih dengusan anak-anak yang gak suka fisika kebanyakan. tapi masalahnya bukan tentang fisika, tapi tentang hidup yang terus maju tanpa didorong, tanpa ditarik hanya diseimbangkan dengan gravitasi bumi. kita, aku, juga mungkin perlu sesuatu, seseorang untuk jadi gravitasi. saat kita oleng kekanan atau kekiri atau tidak kuat untuk terdorong atau tertarik, harusnya gravitasi itu bisa membuat kita tegak mengikuti alur bumi yang sulit ditebak. ini analogi loh, semoga kita, masing-masing punya jawabannya. selamat malam.

8/19/2013

kenyataan

perlahan semua pergi, apapun statusnya akan pergi. dan sahabat itu paling rentan, bagiku.
dan sekarang aku hanya bisa bungkam. menunggu dimengerti itu tidak ada artinya. tidak ada akhirnya. dan tidak lucu juga menyuruh orang lain untuk mendengarkan kita menangis, tapi hanya itu yang mungkin aku butuhkan sekarang.

8/14/2013

hallo, rasanya aneh saat menulis sekarang. jantung berdebar kencang bagai deburan ombak di pantai karang. saat kita berdiri ditepian, rasanya sulit untuk melawan pukulannya. pukulan? iya, pukulan. hal seperti ini memang susah untuk dilawan. tendoku rasanya menipis. sakit semua. semua loh! tapi bukan itu masalahnya. ah aku bosan harus menceritakan hal yang sama. tentang rasa, yang memang dari dulu ada terus. bedakan rasa sayang, suka, sama peduli. peduli itu lebih besar daripada segalanya, menurutku. dan..ya..aku..

playlist. musik bisa menghancurkan perasaan. dan musik yang aku pilih malam ini sangat meremukkan seluruh tendo hingga ke organ. tidak penting memang. tapi yang aku pahami sampai saat ini, aku hanya bisa menulis. menulis semua apa yang aku rasakan. aku lebih suka menulisnya, membayangkan ekspresi apa yang mungkin terlihat daripada harus mengutarakannya. maaf untuk yang-sedang-tidak-ingin-aku-ajak-bicara. aku tidak punya alasan untuk menggertakmu. aku belajar dan bersiap-siap sekarang. aku tau persis, aku tau kamu. tanda-tanda ini, status di akun sosialmu yang menyatakan bahwa kamu muak, seharian ini yang tidak ada kamu di setiap detiknya. aku cukup paham untuk siap-siap berpisah lagi. kita mengalami hari yang berat. kita punya dunia yang hanya milik kita berdua, dan aku paham, kita tidak sesempurna itu. ah tidak penting kalau aku katakan bahwa aku sakit hati, sungguh, hanya membebanimu. semoga aku siap mengenyampingkan hal yang kuanggap tulus ini. mungkin aku terlalu bodoh, ya..mungkin

7/24/2013

prinsip

tidak perlu takut jika harus pergi. karena hatiku tidak akan membenci meski suara lain menyuruhku berhenti. aku punya penilaian tersendiri. ambil saja apa yang kamu butuhkan, aku akan menilai dan menentukan posisimu disini. hanya seluruh aku dan rasaku.

rindu

entah hari ke berapa, gelisah itu masih ada. masih menyentuh ujung-ujung kaki dan dengan rajin mengantarkan saraf sampai ke hati. terjemahannya itu sulit dipahami. ya, memang. aku masih berkutat dengan pekerjaan rumahku, darimu. aku hanya serpihan masa lalu yang kamu rindukan, hanya pada saat itu. kamu salah menafsirkan fatamorgana itu. kamu terlalu bahagia dengan rasa yang kembali, dan mencari aku yang pernah bertahun-tahun menginap di salah satu ruang hatimu. hati itu memiliki ruang, ruang itu memiliki penghuninya masing-masing dan akan dihuni oleh satu hal. itulah yang selalu ada dalam otakku. mungkin ini juga harus kamu terapkan agar kamu bisa lebih pandai menafsirkan apa yang dibisikkan oleh hatimu. hanya rindu, kura-kura. hanya pada saat itu. sekarang aku harus susah payah melepasmu lagi. demi apa yang terbaik untukmu karena aku belum tertarik untuk terluka dengan cara yang berbeda. maksudku, kamu pernah dengar 'kan setiap orang punya cara mereka sendiri untuk menyayangi, dan menyayangi itu sudah satu paket dengan mengecewakan. aku mungkin terluka lagi sekarang. ini bukan hal yang mudah. aku selalu melihat kedepan sedangkan kamu hanya hidup di hari ini. itulah mengapa kamu tidak bisa menerima sikapku, kamu terganggu. tapi dengan ini aku akan menjadi lebih dewasa dalam berpikir dan bersikap. semoga tidak menumbuhkan dendam.

7/22/2013

yang salah

menurutku tidak ada yang salah dalam kasus kita sekarang. hanya saja aku yang terlalu khawatir dibuang seperti dulu. karena sikap ini, sikapmu, aku begitu mengenalnya. begitu jelas, persis seperti drama perpisahan kita. kalau memang itu tujuannya, untuk apa? aku cukup kesakitan saat itu. apa sekarang aku akan disia-siakan lagi? apa kamu tidak akan menyesal lagi? oh iya, saat itu kamu memimpikanku 'kan? aku yang merindukanmu waktu itu, bukan kamu. apa aku tak terlihat sekarang? apa sikapku berlebihan? hanya ingin menjadi bagian dari suka dukamu lagi, merasakan lelah dan terpuruk bersamamu lagi, menentukan warna kita hari ini dan besok, dan besok, dan besoknya lagi. apa itu berlebihan? apa aku harus membiasakan diri dengan sikapmu yang sekarang? seperti tidak menganggapku ada, seperti tidak ada rasa yang istimewa. kamu bilang, kamu berbeda dari yang dulu, aku bisa terima. tapi kamu melihatku sebagai siapa? sebagai apa? bisakah kamu menambah rasa pedulimu, perhatianmu, kepada seseorang yang mengkhawatirkanmu setiap hari? kepadaku?

7/21/2013

rasa

iya, mungkin ini sudah hampir mencapai akhir. kalimat itu, "ngurus diri sendiri aja gak bisa" terus beberapa hari kemudian jadian sama seseorang yang sangat baru. orang dewasa harusnya bisa belajar dari kesalahan. saat ia sadar telah menyakiti seseorang, maka ia akan berusaha untuk tidak menyakitinya lagi untuk ke sekian kalinya. orang yang tidak bersyukur adalah orang yang menolak kebaikan, ketulusan seseorang. bahkan hanya memanfaatkan kebaikan tersebut. memahami orang yang tidak memahami kita itu bukan hal yang mudah. disini kesabaran kita, kesabaranku diuji. rasa, salah rasa? bukan. hanya saja tujuan dari perasaan ini yang salah. manusia memberi rasa kepada manusia tanpa mengingat Pencipta-nya. Ia adil kok, aku tau. Ia sedang mempersiapkan seseorang yang masih harus aku tunggu. Ia mencintaiku dengan memberi rasa, dan menguji ke-sinkron-an rasa ini dengan-Nya. mungkin aku masih gagal. sekarang doaku berganti, seketika aku ingin Tuhan benar-benar mempersiapkan seseorang yang dihadirkan setelah aku lulus ujian rasa ini. dan tentunya berdoa untuk kebahagiaan orang-orang yang membuatku belajar, meskipun caranya sangat sulit dan sakit.

7/20/2013

siap-siap

kejadian ini sama persis seperti setahun yang lalu. waktunya ospek, waktunya siap-siap liat gandengan barunya. tapi jangan sampai kejadian dulu terulang lagi. lumayan loh rasanya.

7/19/2013

malam, sembilu

harus berapa otak yang menyadarkanmu? rasa ini tak penting, sungguh. dia memang tak akan bisa berubah. aku ada di tangannya sementara dia menunggu "dia" dan dekat dengan "dia" yang lain. kenapa aku harus menjadi orang yang terlalu jujur dan baik kepada orang yang aku sayangi? kenapa mereka justru tak kenal arti tulus? kenapa dia tidak mencoba menghargai saja? dan sampai kapan aku bertanya "kenapa"? dia tidak peduli kalau aku pergi. dia tidak peduli aku ada atau tidak. tapi aku, tetap menjadi baik, baik yang tidak terhormat. jadi ini sebabnya kenapa dia tidak bisa kembali ke masa kami. jadi ini sebabnya dia menerapkan segala "dia" kepadaku. memang, aku tidak akan bisa menjadi lebih baik dari siapapun.

6/27/2013

bulan puasa

waktu itu, entah berapa tahun yang lalu... rasanya malu mau cerita.
OK deh, jadi waktu itu aku masih SD, bulan puasa, dan sekolah mewajibkan muridnya untuk mengumpulkan sertifikat pesantren kilat. buat muslim pasti hafal banget seperti apa dan bagaimana. saat itu juga aku pertama kalinya bilang ada cowok lucu sama tetangga, senior. sejak itu aku cari tau nama dia, alamat, tanggal lahir, dan dengan mudah aku menemukannya karena dulu ada sejenis buku tahunan sederhana yang dibagikan per angkatan. dia, dua tahun diatas aku, dan seangkatan sama kakakku, jadi aku bisa tau. gila ya baru SD tuh. memang sampai sekarang aku masih bisa melacak keberadaannya. meskipun aku gak punya kenangan sama dia tapi aku inget terus. dari wajah sampai kelakuannya. emang agak bandel sih anaknya. ya..sudahlah

FA

rude one

selamat malam blog walker, termasuk didalamnya para pecinta dan penentang kebijakan BBM. hari ini aku dicambuk habis-habisan sama sikap, sifat, yang salah untuk saat ini. aku gak pernah belajar dari kesalahan. dewasa? engga, maksudnya belum. prinsip dan konsep aku dari awal adalah jangan nyari musuh, dan berusaha buat memaafkan siapapun yang udah nyakitin sampai nangis darah sekalipun. lalu apa yang terjadi? mungkin bukan salah dari sikap mulia yang dianugerahkan Sang Pencipta, tapi lawannya yang ngelunjak dan besar kepala karena dikasih hati. jadi salah? enggak sama sekali. aku gak mikir resiko yang harus dijalani dalam menetapkan prinspi seperti ini. harus lebih sabar dan legowo kalau menghadapi orang yang terlalu senang dan bersemangat terus dengan tanpa nestapa menginjak-nginjak lagi kebaikan yang susah payah dilakukan. susah payah loh seriusan. karena penyakit manusia yang sangat sulit untuk disembuhkan adalah munafik dan sulit memaafkan seseorang. apalagi kalau udah nyakitinnya bagian paling dasar dari hati dan otak. ya, itu sih misteri. aku masih belum bisa nerima kalau orang yang dibaikin itu malah gak tau diri. rasanya malah jadi super kesel dan mau banget bikin dia sadar tapi entah gimana caranya, dan aku malas untuk mencoba. karena cukup lelah untuk melangkah sekali lagi, dan berulang-ulang kali lagi meski hati berkata harus. tapi deep down lebih milih balik kanan dan whatever he did and he does, its his choise, and I need more times to arrange my really brighty much future. then still, life must go on. just believe in, always.

6/25/2013

aku yang memutuskan pergi dan aku yang merasa mengkhianati diri sendiri. mengapa ikatan ini begitu rumit? tidak ada satupun yang paham bagaimana rasanya, bagaimana seharusnya semuanya berjalan. kadang aku rindu hariku yang biasa. dengan berbagai kesibukan yang membawa tawa dan membuat lupa. tapi deep down, aku lebih merindukan hal lain yang lebih indah dan menyakitkan dari hariku yang biasa. kenapa kita tidak sepaham sekarang? tidak sama-sama melihat kedepan, menata sebuah hidup yang hanya kita yang dapat memberi nafas. bukankah dulu.. ah untuk apa melihat ke belakang lagi? karena didepan tidak ada lagi kamu yang sepaham, yang mementingkan masa depan kita, yang mengeluh dan menangisi rumah dan hidupmu yang kamu anggap cukup sulit. sekarang hanya ada kamu, hidupmu yang serba mudah, dan kebebasan yang menyenangkan. apa kamu punya bahu ketiga sekarang? atau masih bahuku yang menyerap air matamu?

6/24/2013

yang aku tau, bukan aku yang kamu bicarakan selama ini. bahagia ya, harus!

mencintaimu dalam diam

aku lebih memilih mencintaimu dalam diam karena hati ini berbicara lebih banyak daripada kata-kata yang kadang sulit untuk dipercaya, dan memang tak harus dipercaya. aku akan mencintaimu dalam diam karena tak ada satupun yang tau bagaimana aku bertahan, berusaha, dan berdoa agar dipertemukan. aku akan mencintaimu dalam diam karena kamu tau, hanya hati yang melahirkan tulus, dan hanya tulus yang bisa menerima untuk tetap mencintaimu dalam diam.

beda kita

bagimu, tidak ada hal yang harus diperjuangkan. tidak ada hal yang harus diusahakan meskipun kamu tau hati ini sedang merengkuh siapa. sejak dulu menyentuh siapa. mungkin memang sejak dulu masih menempati ruangnya. ah, sudahlah. tujuanku dengan kamu masih berbeda. sangat jauh berbeda. kamu ingin bebas dan aku ingin terikat. aku berpikir jauh kedepan, kamu? entah, sama sekali tidak dapat menerka. dan lagi tidak ada gunanya aku menerka. hidupmu sudah terlalu mudah sekarang sepertinya. lalu aku menjadi hal yang menyulitkan buatmu. mungkin. seandainya ide-ide, dan tulisan ini terpaku pada kamu karena adanya dormansi rasa. apakah aku masih berguna memilikinya? memiliki rasa yang dulu kita perjuangkan bersama? yang dulu jatuh bangun kita menegakkannya? yang dulu sampai mati-matian mengorbankan perasaan masing-masing? bergunakah sekarang?

malamnya sakit

betapa berat malam ini. aku tak sengaja menyelami laut mati yang ada di hati. sejauh dan sedalam apapun aku menyelam, aku akan kembali mengambang di permukaan. menggantung mungkin, atau terlalu berharap. tapi aku senang. aku ingat tentang boneka pertama, cokelat pertama, tangismu yang pertama, kejutan pertama, dan hal-hal yang membuatmu dan aku sedikit kaget dan bahagia yang sederhana. kita, bahagia ya dulu. atau hanya aku yang merasa? aku tidak menyesal pernah menyulitkanmu, hingga membuatmu pergi meninggalkanku. aku sama sekali tidak menyesal. karena bagaimanapun kamu adalah kamu. kamu dan berjuta-juta pilihan yang harus kamu pilih sendiri. sesuai keinginan, kebutuhan, dan resiko yang telaj kamu pertimbangkan. dan jika pikiran kita sama, maka kamu akan berpikir bahwa aku melakukan semua itu karena itu memang harus dirubah. entahlah, kapan kita sehati. dan mengapa aku masih menyebut "kita" disini? aku dan kamu bukan satu lagi 'kan? aku terlalu bahagia atas kedatanganmu yang mungkin hanya rasa rindu yang ingin kamu sampaikan, lalu pergi. tapi tak apa. aku masih hidup dan baik-baik saja, semoga.