8/19/2013

kenyataan

perlahan semua pergi, apapun statusnya akan pergi. dan sahabat itu paling rentan, bagiku.
dan sekarang aku hanya bisa bungkam. menunggu dimengerti itu tidak ada artinya. tidak ada akhirnya. dan tidak lucu juga menyuruh orang lain untuk mendengarkan kita menangis, tapi hanya itu yang mungkin aku butuhkan sekarang.

8/14/2013

hallo, rasanya aneh saat menulis sekarang. jantung berdebar kencang bagai deburan ombak di pantai karang. saat kita berdiri ditepian, rasanya sulit untuk melawan pukulannya. pukulan? iya, pukulan. hal seperti ini memang susah untuk dilawan. tendoku rasanya menipis. sakit semua. semua loh! tapi bukan itu masalahnya. ah aku bosan harus menceritakan hal yang sama. tentang rasa, yang memang dari dulu ada terus. bedakan rasa sayang, suka, sama peduli. peduli itu lebih besar daripada segalanya, menurutku. dan..ya..aku..

playlist. musik bisa menghancurkan perasaan. dan musik yang aku pilih malam ini sangat meremukkan seluruh tendo hingga ke organ. tidak penting memang. tapi yang aku pahami sampai saat ini, aku hanya bisa menulis. menulis semua apa yang aku rasakan. aku lebih suka menulisnya, membayangkan ekspresi apa yang mungkin terlihat daripada harus mengutarakannya. maaf untuk yang-sedang-tidak-ingin-aku-ajak-bicara. aku tidak punya alasan untuk menggertakmu. aku belajar dan bersiap-siap sekarang. aku tau persis, aku tau kamu. tanda-tanda ini, status di akun sosialmu yang menyatakan bahwa kamu muak, seharian ini yang tidak ada kamu di setiap detiknya. aku cukup paham untuk siap-siap berpisah lagi. kita mengalami hari yang berat. kita punya dunia yang hanya milik kita berdua, dan aku paham, kita tidak sesempurna itu. ah tidak penting kalau aku katakan bahwa aku sakit hati, sungguh, hanya membebanimu. semoga aku siap mengenyampingkan hal yang kuanggap tulus ini. mungkin aku terlalu bodoh, ya..mungkin