6/07/2018

Salah siapa?

Yak, hakikatnya kamu cuma mendengarkan, awalnya, pake telinga, entah tambah hati, garam, gula, merica, cabe, cabean, kuah susu keju, soyu, apapun, awalnya dari telinga, mata, jempol, berujung di penyesalan. Kapok dong? Mau mau aja terus kek gini. Let's focus on yourself, be grateful, tenang aja masih ada Allah, masih ada sepasang kaki buat jatuh bangun sujud, masih ada sajadah buat 'aneprok' curhat. Tenang aja, tenang, minta yang paling baik, yang gak terlalu banyak ngomong atau terlalu banyak janji, yang gak bikin aku menduakan Kamu dan tiba tiba menyesali kehidupan yang kurang indah apalagi coba? Terus yang gak bikin aku curhat minimal 5x sehari cuma bilang "sakit Ya Allah" dan gak bikin aku menyesal was there on your side when no one was gegara sekarang you are not even around. Duh. Istighfar.

Setelah selesai mengutuk diri sendiri minta ampun supaya gak kejadian lagi, terlena sama hasutan, ucapan, ajakan semu yang hanya sesaat dan sementara. Aku gak boleh menyalahkan siapa dan dimana dan kenapa kapan bagaimana 5W 1H, introspeksi paling tepat, dan jangan lupakan Allah SWT lagi. Keputusan terbaik ada di Dia, bukan di kamu atau lingkungan kamu. Merengek sama Dia, curhat mau kamu apa sama Dia, Dia Maha Mendengar kok, Insya Allah. Harus lebih positif lagi, semangat Allah bersama kita yang yakin dan percaya.