4/06/2014

nyakitin.

kalo waktu kita pusing, butuh dukungan, ujian, sibuk, banyak kerjaan, dan keluarga kita gak pernah tau apa yang sebenarnya kita butuhkan. mereka masih bisa bersenang-senang dibelakang kita. gak ngasih tau apa yang mereka lakukan bersama. gak inget, gak ngajak, so sick of it. they didn't know how hard to stay alone here. maybe I'm too weak and too professional for pretending that I am okay, always like..okay. or maybe I certainly a hopeless and forgotten girl. they're just care about my financial and any survival thing. but hey, I am a living thing, human, thinking, feeling, just a girl that try to find a way to make family proud. I need your boost, I need family time to. am I really forgotten? am I?

4/03/2014

demen katanya

segala sorot, signal, lampu bagai mercusuar, entah darimana sensor itu terpasang, selalu ada setiap mata melirik. tersipu saat mata bertemu. terkunci saat mulut menyapa. menanti saat tak kulihat geraknya. hal bodoh ini selalu menimpaku. saat segala sesuatu kuanggap fana. saat kurasa hidup bagiku untuk bahagia. aktivitas monoton ini justru tak ingin kurubah. menulis, membaca, belajar, menggambar, bermusik, ditambah... mengagumimu.

masterpiece 1

Dunia menantangku tuk berlari, lalu terbang dan tenggelam berenang. Menyusuri tiap-tiap pintu terbuka yang mendengungkan kisah. Kisah tentang pertunjukan hidup yang banyak terserak diantara belukar hutan yang lebat. Saat matahari menyinarinya dari atas. Cahayanya dibelah rimbunan daun yang melambai. Lalu aku sejenak berhenti. Menatap riak kisah yang ramai bergerak kesana kemari. Kuraih ranting yang terdekat, kuangkat tubuhku tuk sampai ke atas. Riak itu semakin ramai, semakin ramai. Ada disana cinta yang terbuang. Yang membuat harapan, kesenangan, dan kegembiraan cepat hilang. Ada juga disana pengertian yang penuh paksaan. Pengertian bukan datang saat dimana seseorang memaksakannya, melainkan jujur lalu memahaminya. Aku semakin tinggi, menyeruak dirimbun daun yang lembab. Hingga kutatap langit sambil berdoa, Oh Tuhan! Jangan Kau biarkan mereka terserak bersma kermainnya, sedangkan hamba sendiri hanya untuk melihatnya saja! Tuhan pun mendengar. Hingga datang dewi mala membawa kabar. Terbanglah kau dalam kesendirian, kupandu hingga kau sadar. Akupun terbang bersama dewi mala. Ia terbang anggun membuang goresan kuas pada kanvas-kanvas langit yang penuh pesona. Dan aku sadar aku tak sendiri!

painting by Crisna Kemala
poems by Muhammad Rizki