11/04/2018

It was all okay

'Till I realize that life isn't only just me counting days for my wishlist coming true, but also preparing myself for anything I couldn't expect, like maybe in the future I get what I want in fact that's not what I need, or I get something but not on my wishlist, or even I get nothing at all. We have to jump out of our comfort zone and learn how to let go.

7/15/2018

Sifatnya sementara

Kamu gak bisa menanggapi sesuatu yang menyenangkan kamu sesuai dengan itu, lagi, jangan munculkan perasaan-perasaan baru yang kebenarannya saja kamu tidak bisa pertanggungjawabkan, bukan cuma yang bahagia tapi yang membuat kamu sedih dan gila. Jangan menyulitkan diri kamu sendiri. Hidup itu pilihan, kamu sudah dewasa, pilih yang bisa kamu telusuri dampaknya terhadap kamu.

7/09/2018

Why are you loving me like this?

So, is that wrong? If I am loving you like I did yesterday and maybe the next day. Is that a right question for me?
Actually, aku gak punya jawaban buat pertanyaan itu, love got no reasons right? Itu gak cliche, di aku at least. Kalo aku disuruh jawab, dipaksa dan terpaksa jawab, mungkin banyak yang bisa aku sampaikan, tapi apa ya, it's not about you and me anymore I guess, it's about our faith and future that I dreamed to be samawa with someone like you. It's about our family living together in warmness and caring for each other. It's about how can I do to be so near with My Creator dan jadi cinta-Nya yang paling setia? Why can it be? Because it is with you. All of you. Pemikiran kamu, keberanian kamu mengambil keputusan, cinta kamu sama orangtua, hidup yang selalu kamu libatkan Allah SWT didalamnya, rencana-rencana yang selalu kamu pertimbangkan, dari A-Z kamu pikirkan maintenance nya, what else I can say? Who else could do my future better than you? You're not perfect but its more than enough. Dan ini bukan ekspektasi aku "kalau aku hidup sama kamu", no, its fakta yang aku ungkap sendiri selama aku sama kamu. Dan jangan terbebani atau mikir aku memuja kamu sampe segitunya, I'm not, Its just you in my opinion. Besides, aku cocok sama kamu, kamu sahabat aku, aku udah gak liat kekurangan kamu, semuanya udah ada di kotak "maklum dan dimengerti" jadi kenapa nanya lagi?
Maybe I'm not the best for you, but at least I always try. Maybe you sick of me trying, but what else I can do? Cerita aku melulu ada kamu, curhat aku selalu tentang kamu, doa aku nama kamu sama orangtua kamu, apa? Aku mau Allah SWT meridoi kita, melancarkan niat baik aku untuk lebih dekat sama Allah SWT melalui rido orangtua kita, melalui kamu.
Is that all wrong?
Aku yakin sama kamu. Modalku cuma itu. Aku mau Allah SWT yakin juga sama aku. Jodoh itu, bahkan sampai kamu menikah dengan seseorang itu kamu gak bakal tau, gimana cara taunya? Ketika kamu yakin, cocok, usahakan. Istikharah, bukan untuk nanya apakah kamu jodohku atau bukan, tapi minta, aku yakin sama kamu tolong Ya Allah lancarkan jalannya. Sampai kapanpun kamu gak bakal dapet jawaban siapa jodoh kamu. I'm not saying that Istikharah ku atau kamu itu salah, but maybe pemahaman kita gak sama.
I often do that, and magically my heart never change. Everytime I remember you like mikir kamu lagi apa ya, kenapa asa kangen, duh pengen ngobrol. Everytime other guy trying to reach me, aku inget kamu, aku selalu mikir kalau aku harus konsisten sama doa-doa aku, sama percobaan-percobaan yang aku lakukan untuk meyakinkan Allah SWT. So what did I do? Aku solat dan cerita sama Allah SWT senangis nangisnya minta maaf takut perasaan ini salah. I don't want to remember you more than I remember Allah SWT. Terus apa? My heart literally doesn't change. What about you? With that question you ask me, are you telling me to stop? Sadly I can't, but I have no rights at all to make you stay. So it depends on you. Apapun yang kamu putuskan, I should accept that, meskipun aku gak akan pernah bisa. I'm telling the truth. It's been maybe 3 months since we break up and I'm not changing even a bit. I'm not and I don't want to. Then I'm curious, what about you? Are you stopping?
In fact I'm not focusing on "being with you" but I'm just telling you that nothing's change. I want us to be better person in Allah SWT 's hands. Nothing else.
So is that "love you" salah? If I said that itu ungkapan sayang aku sama kamu is that still salah?

Habis ini jangan bilang "aku gak kaya yang kamu bayangin, aku gak kaya gitu, kamu salah mikir tentang aku, blabla and so on."
Soalnya aku gak ngebayangin, aku menjalaninya.
Being you is enough for me, Ki.
Bahkan kadang aku mikir aku gak worth buat kamu. Yang aku lakukan cuma ngeluh, nangis, minta-minta, rewel, merengek, but again, banyak banget hal dari kamu yang bikin aku mikir dan sadar, yang aku lakuin salah aku bisa nerima itu salah dan mempelajarinya. Aku gak tau berapa kali bilang sama kamu, kenapa aku masih sama kamu, aku gak bisa nemu orang yang lebih rasional tapi pake hati dari kamu. Kalau aku bukan lagi nomor sekiannya kamu, I don't know what to say, tapi aku gak akan nyalahin kamu. Aku manusia, kamu juga manusia, ada yang aku gak suka dari kamu, kamu juga ke aku. Maybe lebih banyak yang kamu gak suka dari aku, dan aku gak bisa maksa. Uh aku nulis ini aja nyesek. Kita tau pasti banyak yang lebih baik dari aku dan kamu, tapi aku gak punya alasan buat liat "yang lebih baik", kamu yang minta pun aku gak akan mau. Aku kek gak punya pengecualian. Aku gak fanatik ke kamu, aku cuma yakin aja, udah, segitu doang modal aku. Let Allah SWT and the universe do the rest. Gitu kan?

7/03/2018

Ini menarik

Tadinya, hidup itu sederhana, ternyata memang sederhana, namun butuh pemikiran panjang.
Dulu, sebatas ingin ini dan itu, setelah disadari inginnya ini itu dan ini dan itu
Hidupku berkembang, targetku bertambah, mental terasah, fisik lelah namun nikmat, Masyaa Allah
Cita cita bertambah, sudah tidak ingin melengkung di zona nyaman lagi
Semoga dimudahkan, dilancarkan, diridoi oleh Allah SWT

6/07/2018

Salah siapa?

Yak, hakikatnya kamu cuma mendengarkan, awalnya, pake telinga, entah tambah hati, garam, gula, merica, cabe, cabean, kuah susu keju, soyu, apapun, awalnya dari telinga, mata, jempol, berujung di penyesalan. Kapok dong? Mau mau aja terus kek gini. Let's focus on yourself, be grateful, tenang aja masih ada Allah, masih ada sepasang kaki buat jatuh bangun sujud, masih ada sajadah buat 'aneprok' curhat. Tenang aja, tenang, minta yang paling baik, yang gak terlalu banyak ngomong atau terlalu banyak janji, yang gak bikin aku menduakan Kamu dan tiba tiba menyesali kehidupan yang kurang indah apalagi coba? Terus yang gak bikin aku curhat minimal 5x sehari cuma bilang "sakit Ya Allah" dan gak bikin aku menyesal was there on your side when no one was gegara sekarang you are not even around. Duh. Istighfar.

Setelah selesai mengutuk diri sendiri minta ampun supaya gak kejadian lagi, terlena sama hasutan, ucapan, ajakan semu yang hanya sesaat dan sementara. Aku gak boleh menyalahkan siapa dan dimana dan kenapa kapan bagaimana 5W 1H, introspeksi paling tepat, dan jangan lupakan Allah SWT lagi. Keputusan terbaik ada di Dia, bukan di kamu atau lingkungan kamu. Merengek sama Dia, curhat mau kamu apa sama Dia, Dia Maha Mendengar kok, Insya Allah. Harus lebih positif lagi, semangat Allah bersama kita yang yakin dan percaya.

5/18/2018

5

Oke renungannya adalah, sudah sampai mana kamu mengenal agamamu?
Sudah lelah belajar akademik bertahun tahun tapi apa yang bertambah dari imanmu?
Alhamdulillah sebelumnya aku bersyukur dengan kesempatan Allah SWT hingga injakan tahun ke-24 ini. Aku sudah menua, tapi masih kekanak kanakan, suka sembrono, terlalu mengandalkan waktu tapi kurang usahanya, suka mengutuk diri sendiri dan lingkungan dan masa lalu. Suka ngasal terus menyesal. Itu tau salahnya apa harusnya bisa belajar. Mohon maaf untuk yang sempat tersakiti, aku harus lebih baik.

5/13/2018

Salah salah

Jalannya sudah terlanjur terlewati, tidak ada turning back. Mungkin bukan yakinnya, tapi kelancaran untuk menunaikan hal yang mulai wajar. Mungkin bukan apakah benar kamu yang aku butuhkan, tapi menyesal atas dosa dosa dan bersyukur atas nikmat yang masih terasa, kemudian perbaiki apa yang sudah diakui salah. Mungkin bukan tinggalkan atau halalkan, tapi usahakan untuk menghalalkan dengan niat dan izin Allah SWT. Bukan terlalu berharap, tapi pahala setelahnya begitu menggiurkan, mengingat segunung dosa yang terlanjur tertabung. Bukan sok kepedean, tapi apapun yang dilakukan selalu terevaluasi untuk lebih wajar lagi, lebih sopan lagi, lebih beragama dan bersyariat lagi. Bukan terlalu yakin, tapi jalannya sudah terlanjur terlewati, komitmen sudah terlanjur menguat, rasa sudah terlanjur biasa, sifat sudah terlanjur termaklumi, bahasa sudah terlanjur tak berkonflik lagi, manut, nurut, percaya sudah terlanjur tak diragukan lagi. Aku kira ini kita, ternyata masih aku. Kadang sedih, tersinggung, kecewa, untuk apa memperjuangkan yang tidak ingin diperjuangkan, namun hanya bersyukur dengan segala hal yang terlanjur tersiapkan, tidak, tidak akan pernah tersiapkan, tapi sudah terlanjur terpelajari. Mungkin bukan apakah benar aku yang kamu butuhkan, tapi mohonlah untuk diridoi, dilancarkan prosesnya. Perkara apakah kamu benar jodohku tidak akan pernah terjawab apalagi oleh manusia, yang aku yakini, kita hanya bisa berdoa supaya segala niat baik diridoi, bukan terus menerus meragukan, karena aku percaya Allah SWT akan meridoi selama niatnya baik hanya untuk dapat bisa lebih taat dan dekat dengan-Nya, Insya Allah, Allah SWT bersamaku, bersama kita.

2/25/2018

Sometimes we feel so stupid for our excitement and happiness. We dont understand is it real or not. We just stupid for never learn from our mistakes, for believe in someone, the reason we live as a better one. We just so dumb to try our best. We such an idiot to accept our stupidity, and stupidly never regret it. Stupid girl.