4/18/2015

Tahan dulu sampai ketemu tempat untuk meledakkan semuanya. Astagfirullah. Ada apa ini?
Peduli saja pada perasaanmu. Karena selain namamu sendiri, tidak ada yang akan melakukannya. Terlalu omong kosong. Terlalu meninggikan. Nyatanya kamu saja yang urusi perasaanmu itu. Susah peduli kepada orang yang tidak pedulikanmu. Siksa sendiri. Egois terus sampai akhir. Sampai di titik lelah menunggu, lelah peduli, lelah ingin dipedulikan, lelah segalanya. Lelah berusaha, lelah menjelaskan, lelah berusaha paham, fokus, lelah berpikir, lelah merasa.
Satu. Masalah tak dianggap masalah. Masalah dianggap masalah sendiri. Iya, sendirian.

4/16/2015

Saat sulit, berbagai hal seakan menjatuhkan bersamaan. Sendiri jadi benar-benar sendiri. Alloh dan orang tua saja yang mampu menegakkan. Astagfirullah.

Negatif di angkasa

Hanya ingin peduli pada perasaan sendiri. Karena lebih banyak hal yang menuntut. Bukan egois, mungkin benar. Karena kata kawan, jadi diri sendiri dulu, mengerti diri sendiri dulu, baru mengerti orang lain. Bukan menghindar, hanya tak ingin kehilangan semangat mengabdi. Bukan tak acuh, hanya tak ingin banyak mengeluh. Bukan berhenti, hanya istirahat bernegatif dulu. Takut lupa tujuan, karena terlalu banyak menerawang jauh, negatif di angkasa.

4/12/2015

Jangan kecewa saat harta membentuk kasta manusia. Biarlah mereka sibuk dengan dunia fana, yang isinya hanya hura-hura. Jangan sedih, atau merasa sendiri lagi. Tenang saja. Aku takkan kesepian. Ada Alloh Subhanahu Wata'ala bersamaku. Satu-satunya Dzat yang takkan membohongiku, atau mencampakanku, atau mengenyampingkanku, atau memanfaatkanku, atau melihat hartaku saja. Insya Alloh.
Tidak bisa percaya bukan berarti mengabaikan kepercayaan. Lagi-lagi kamu membuatku belajar. Bahwa bertahan tidak semudah katakan dan pendam. Bahwa ego bisa dikendalikan. Lagi-lagi kamu membuatku kagum. Tentang konsep melawan atau mengalah, dan berpositif pada perkara. Alhamdulillah.
Jangan salahkan "teman", mereka hanya manusia, yang berusaha untuk mempertahankan hakikatnya sebagai makhluk sosial.
Karena kamu tidak akan mendapatkan pelajaran hanya dari kebahagiaan. Karena sendiri merupakan proses berbenah diri. Karena manusia tidak bergantung kepada manusia, tetapi Pencipta-nya. Maka jangan pernah merasa ditinggalkan kawan. Mungkin kamu belum cukup baik untuk mereka. Kamulah manusia yang mengerti pemikiran manusia. Senang disambut, susah ditinggalkan. Susah dirangkul, hancur dikubur. Salah sedikit, bernegatif. Coba pikirkan apa yang salah hingga ditinggalkan. Oh, jika yang dihadapi adalah manusia, maka apa yang kurang diberikan hingga ditinggalkan?
Cause I don't understand what people called "friends". I just want to be as kind as I can. Even if no one cares or look after me as a friends. Even if they're used me, they're come to me with purposes. Even if still loneliness I felt. Even if in time, they'll gone slowly, surely. Even if in the end, I'll be forgotten. I don't care. Maybe I wasn't good enough for them, and they've found a better person. It's ok. People are not the same.

4/06/2015

Temani aku belajar. Berarti hidup. Temani aku hidup. Cukup.

selamat ulang tahun, sahabat

Halo, apa kabar?
ini sudah hitungan tahun tidak saling menghubungi. Maaf. Bukan tidak mau, tapi rasanya sulit. Mungkin terlalu banyak ego dan gengsi ala mahasiswa sok sibuk. Dulu kalau kk ulang tahun, bisa tinggal ke rumah bawa kue kecil sama Riki, terus di foto, terus fotonya dijadiin dp BBM kk. Tapi waktu itu aku belum punya BBM. Kalau gak ulang tahun, bisa langsung ke rumah bawa es krim terus ngobrol sampai ngantuk, sampai disuruh nginep sama Mamanya kk. Sekarang, chatting aja sulit. Aku tau kk sibuk dan jarang pegang gadget. Memang gitu 'kan dari dulu.
Selamat ulang tahun, Gitta. Semoga umurnya barokah dan hidupnya makin beranugerah. Maaf belum sempet ketemu dan ngasih kue. Aku kangen, ka. Subhanalloh banget ini kangen nya keterlaluan. Kadang itu suka ada pikiran sekarang kaya kagok gitu mau ketemu kk. Kaya ga selevel lagi sama aku, udah gak cacat lagi kaya aku, kaya kita dulu, waktu gak kenal gengsi sama gak tau diri. Waktu hidup itu fana banget kaya sinetron. Mungkin ga bakal nyambung lagi sekarang. Tapi semoga gak gitu ya. Semoga masih kk Gitta yang paling dewasa dan jadi tempat curhat dan nungguin aku nangis lebay dikelas waktu SMP, dan nangis bareng-bareng karena nonton laskar pelangi tapi diem-diem, dan jadi orang pertama yang meluk aku waktu aku nangis gara-gara diselingkuhin waktu SMA. Kalau aku mau curhat lagi ke kk boleh gak? Tapi rasanya gak mau aku nambahin beban kk dengan nyeritain masalah aku. Aku pengen banget nyeritain kuliah aku meskipun kk ga mau tau, atau pura-pura mau tau. Aku pengen tau kesibukan kk meskipun ga penting bagi kk. Maaf banget ya maaf. Aku ngerasa gak pantes bilang sahabat tapi gak tau apa-apa tentang apapun. Maaf banget ya. Semoga semuanya berjalan lancar. Semoga Alloh melindungi dan meridhoi jalan kk. Semoga sukses segala urusan dunia dan akhiratnya. Semoga semakin dewasa dan bijaksana. Aamiin.


yah ini udah tanggal 6. Padahal aku nulis dari tanggal 5. Soalnya banyak yang mau ditulis dan banyak yang diedit. Hasilnya ya kaya ginilah. Ga bagus, ga jelek, ga jelas, ga penting mungkin. Tapi dibaca aja aku udah bahagia banget. Selamat ulang tahun, ya. Rasanya ngucapin sekali itu kurang, ngerasa berhutang selamat ulang tahun yang kemarin-kemarin. Semoga bisa ketemu ya nanti. Miss you.