12/24/2013

you are too utopia

dari jauh, aku hanya dapat menebak setiap gerak bola mata itu, yang sesekali ke arahku. dalam jarak, aku hanya dapat melihat langkah pergi saat aku didepannya. dalam diam, kuajukan ribuan hipotesis tentang maksud dari setiap kontraksi dan relaksasi ototmu, yang mungkin juga kau lakukan terhadapku. kita tidak saling mengenal, bukan? aku hanya bisa menduga. mengagumi dalam segala bentuk dugaan yang sama sekali tak kau pedulikan. ini bukan masalah, saat kau terganggu, itulah masalah. maaf telah mengganggu pandanganmu. maaf telah menjadi yang familiar di matamu, tapi tidak dihatimu. aku hanya mengikuti segala abstraksi yang terjadi saat aku menemukan bola mata itu. dan tak dapat kukendalikan. ini memang bodoh.

12/08/2013

tentang beda

menguatkan hati untuk berhenti. bahagia itu sulit didapat, katanya. padahal bahagia itu marak di udara. mendapatkannya itu semudah bernapas. hanya saja ego yang kadang mendominasi diri untuk terus mengeluh. jadi berhentilah. berhenti merangsang egomu naik. berhenti menganggap diri tak ada artinya. hargai bahagianya, ikut saja, ikut bahagia dengannya. karena rasa itu berbeda. aku suka, dia tidak. aku menemukan, dia belum. jadi apa lagi yang sebenarnya aku tunggu? aku menunggu yang tak jelas arah gerak, dan kehadirannya. ya, masih yang-sedang-dipersiapkan-Nya. meski tak kupungkiri, aku menyisipkan namamu disetiap pertanyaan dan permohonan yang kuajukan pada-Nya.

12/04/2013

12/03/2013

menjadi pecundang itu bukan pilihan

bisakah kita putar waktu beberapa bulan ke belakang? waktu dimana aku masih berkutat dengan aku yang punya rasa aneh, memperhatikan sendiri, bercerita sendiri hanya pada diriku sendiri. saat sebelum orang tahu apa yang terjadi dengan abstraksi yang aku punya. saat dimana aku menikmati dia yang terlihat bahagia meski aku tak mengerti siapa yang dia tuju, apa yang dia pikirkan, serumit apa rasa yang dia punya. apa lebih abstrak dari milikku? atau lebih terarah? atau apapun yang tak aku mengerti. saat dimana aku percaya mata punya hubungannya dengan pengatur rasa, dan mata yang memberikan pesan agar "berbahagia untuknya, karena seperti itulah kelihatannya". hal yang aku sesali adalah kenyataan. ia berkata bahwa aku menyukaimu. namun rasa tak secanggih perangkat pengetik yang punya tombol enter atau escape. ya, enter atau escape. jika mungkin, saat itu juga aku akan menekan tombol escape. menjauh, menyendiri, hanya berteman. atau setidaknya aku tidak menekan tombol apapun, lalu aku hanya menyimpan file tentang-menyukai-ini dengan password yang hanya aku yang tahu. salahnya, aku terlalu mensyukuri, terlalu senang dengan hal bodoh ini. ah mengapa setiap saat aku hanya mengeluh? rasanya aku ingin berhenti dari (yang kurasa) kekacauan ini. rasanya menjadi pecundang itu adalah sebuah pilihan. aku ingin sembunyi, setidaknya sampai semuanya membaik. rasamu membaik, rasaku juga. sembunyi sampai kamu dapat apa yang kamu cari, dan aku menerima apa yang sedang dipersiapkan-Nya (lagi).

11/27/2013

selamat ulang tahun, Ibu.

selamat ulang tahun, Ibu. terima kasih telah merawatku, telah bersedia direpotkan olehku. maaf jika aku kurang perhatian terhadap Ibu, aku datang hanya saat ada perlu. maaf sering menyakiti hati Ibu. aku akan selalu mendoakan untuk kesehatan Ibu, rezeki yang dilancarkan, dilindungi dari segala bahaya, panjang umur agar bisa melihatku menjadi dokter hewan, menikah, dan punya anak. doakan aku terus ya, Bu. aku sayang Ibu.

tempat

lingkungan yang kamu sukai bukan berarti itu tempat kamu harus berdiri dan bertahan. lingkungan yang kamu sukai belum tentu membuatmu nyaman. bahkan lingkungan yang membuatmu nyaman sekalipun pasti punya cerita dibalik pengetahuanmu. ya, disembunyikan darimu. disimpan untuk tidak kau ketahui, karena itu tentangmu.

11/26/2013

ada yang menjerit

"aku emang sayang sama dia. gak ada yang bisa ngerubah itu. waktu juga gak bisa. terus aku harus gimana sekarang? aku gak bisa pergi, aku gak bisa lepas. aku gak kepikiran tapi sekalinya dia ada, semuanya kaya balik nimpa kepala aku. sakit, emang. tapi nangis udah gak bisa. kenapa serumit ini sih? aku harus nyalahin siapa? aku harus ngadu ke siapa? sekarang apapun udah gak ngaruh. mau aku sayang atau engga, itu gak ngaruh. terus aku harus gimana?"

berkat bintang

jangan pernah tanyakan mengapa. karena ranting yang patah tak pernah bermaksud mengecewakan daun yang rapuh. bunga dandelion tak pernah ingin anak-anaknya tertiup angin. meninggalkannya sebatang, sendiri, mati. jangan pernah tanyakan apa yang terjadi. saat kau kira aku jadi seperti ini, aku hanya belajar. belajar menghargaimu, lingkunganmu, waktumu, segala acuanmu yang sekarang sama sekali tak kupahami, tapi tetap kuhargai. lagi-lagi aku mengeluh tak mengerti dengan hidup yang kini seakan bergerak di dua sisi. satu, aku syukuri. dua, tak aku inginkan. jika mampu, aku ingin kembali dulu. meluruskan, membentuk suatu pemikiran dewasa yang akan terealisasi beberapa tahun lagi, yaitu sekarang. lagi-lagi aku ingin kembali. lagi-lagi aku berpikir bahwa aku yang paling bisa, bisa segalanya. lagi-lagi, aku tak punya banyak opsi. maksudku, aku benar-benar tak punya opsi. karena kembali itu bukan jalan, kembali hanya ada pada wishing wheel dengan generator, tapi tanpa jarum. mungkin akan berhenti, namun entah kapan. sampai kapan pula aku harus tiba-tiba ingin kembali. jika Pencipta, Pembentuk-rasa, Pendengar, sedang melihatku sekarang, aku tahu Ia sedang melihatku sekarang. kumohon biarkanlah aku tetap berlari. beri aku kekuatan untuk tak lelah, berhenti, istirahat, menengok ke belakang lagi, berpikir bodoh lagi. kumohon biarkanlah aku menikmati masaku, begitu pula dengan kebahagiaannya. biarkanlah terus mengalir bagai air-Mu yang tak pernah surut. aku yakinkan bahwa aku bahagia. aku yakinkan bahwa aku bisa berlari, hanya dengan kekuatan-Mu. jangan biarkan aku kembali, kumohon. jangan biarkan aku mengganggu setitikpun dari memorinya yang kosong. jangan biarkan matanya menghantui pandanganku lagi. biarkanlah aku menyongsong detikku hingga aku terima apa yang sedang Kau persiapkan.

pagi yang lucu

aku menemukan anak gajah dekat perumahan lalu aku bawa pulang. badannya sedikit lebih besar dari galon. kulitnya berwarna abu kebiruan, empuk mirip sofa 57jt. aku simpan di kamar lalu aku tinggal sebentar. tiba-tiba ada sepasang macan kumbang yang mendekap si gajah. aku pikir itu orang tua angkatnya. lalu satu macan pergi, yang lain masih mendekap si gajah. lalu aku pergi lagi karena harus konser, saat itu aku menyanyikan lagunya Miley Cyrus yang berjudul Wrecking Ball. tentu saja dengan kostum panggung yang biasa saja. ending dari lagu tersebut, settingnya adalah lapangan basket. saat itu hujan tetapi ada sekelompok pria yang sedang bermain basket. lalu aku bertanya. "kalian punya kenalan anak TN (Taman Nasional) gak?" lalu satu dari sekelompok pria itu merekomendasikan TN yang katanya paling bagus. akhirnya aku pulang dan mendapati gajah itu tidak ada di tempat aku meninggalkannya. ternyata dia bersembunyi dibawah selimut dan tertumpuk oleh jaketku. tampaknya dia kedinginan. lalu aku membawanya ke dapur untuk kuberi makan. awalnya aku membawa gajah itu ke belakang rumah karena aku tahu dia akan menyukai rumput. tetapi saat ia melihat padang yang tidak terlalu luas dengan rumput yang tinggi itu dia ketakutan dan berlari masuk, dengan dua kaki. akhirnya aku menggendongnya, membuka lemari pendingin dan menawarinya sebuah stroberi. ia memakannya, namun kemudian setelah satu kunyahan, ia mengeluarkannya lagi. matanya mengernyit keasaman. lalu aku mencari yang lain dan menemukan beberapa buah tomat. aku menyuapinya, ia langsung mencoba melahap bulat-bulat tapi mulutnya tidak muat. akhirnya ia memakan sedikit-sedikit buah tomat itu. ia menyukainya. mimpi yang aneh.

11/25/2013

sempat kutanyakan pada dinding putih yang melihatku setiap hari. mengapa hanya sudut mata itu yang aku lihat setiap hari pada subjek, pada pencitraan yang berbeda? kini aku kurang peka atau entah tak ingin mencari tahu. atau aku sudah tak ingin memberi apapun untuk ketidakpastian, apalagi kesempatan. atau mata itu sulit kuraih karena terlalu jauh bagai posisi bintang. aku hanya paham bagaimana jiwa itu merasuk. menanamkan diri dalam memori yang kosong. bukan, tidak kosong, hanya sedikit bercelah. kupikir, rasa yang tiba-tiba itu murni pemberian Tuhan. tetapi aku tahu, segala rasa itu memang pemberian Tuhan. tinggal bagaimana kita mau memercayainya untuk tetap atau pergi. iya, memang, rasa itu rentan. rentan pergi. tak ada cara lagi selain mensyukuri, dan ketika rasa itu pergi, maka harus menerima. menerima rasa yang baru. tapi kupikir, tidak semudah itu.

aku matahari

malam itu bulan enggan menampakkan diri. dengan anehnya kau genggam sebuah teleskop yang tak tahan kau arahkan ke langit. kau buat sudut 45 derajat dari hidungmu. belum lama, kau mengeluh, "langit ini tak ingin diintip rupanya." lalu kau arahkan batang berlensa itu 180 derajat, lurus kedepan, ke arahku. aku hanya diam sementara kau berlagak seperti ilmuwan tenar. menyipitkan sebelah mata demi mencari kejelasan objek yang kau bidik, lalu dengan ketus kau berkata, "kamu abstrak, terbalik, tidak jelas." aku merasa ulu hatiku mendadak ngilu. kelenjar adrenalinku tiba-tiba bersekresi. darahku berdesir kencang. perlahan kau membuka mata dan menurunkan alat itu. "karena tak sepantasnya aku melihatmu seperti tadi. kau sangat nyata. mataku harus terbuka. aku tak perlu benda ini untuk melihatmu yang begitu cerah. terima kasih untuk ada malam ini, malam kemarin, dan malam-malam selanjutnya, matahari."

11/13/2013

the thing I scared about

the only thing that I scared about is disappointing my parents. orang tua mana yang gak sakit hati kalau anaknya disakiti? orang tua mana yang gak bisa berhenti kesal dan dendam sama orang yang udah bikin anaknya menderita secara batin? kejadian itu membekas di hati kedua orang tuaku. inilah yang menyebabkan aku lebih berhati-hati memilih seseorang. harus yang penting dan punya tujuan baik. sulit bukan? aku lebih memilih mempelajari terlebih dahulu daripada mempelajari sambil menjalankan suatu komitmen. berhati-hati seperti ini memang membuatku mem-border diriku sendiri. aku tidak mau mengecewakan kedua orang tuaku lagi. aku tidak mau membuat mereka sedih melihat anaknya yang selalu ceria ini mendadak muram. aku tidak mau memilih orang yang mengikuti egonya dengan berani membohongi orang tuaku lagi. sangat sulit bukan? kita tidak bisa melihat sekilas orang seperti itu. jadi aku percayakan, Alloh sedang mempersiapkan segalanya. rencana-Nya akan sangat indah, aku yakin

11/09/2013

watch your mouth!

the only reason "why people knows" is because of your words. if you have a secret, just keep it! dont trust anyone to keep yours. you have your box secret, and that's in your own mind.
I have secrets, and my failure is tell'em to my new friend. fool me, poor me. so I learn there is not everyone can be trusted. the only thing is you, your mind, and The Creator. believe them!

10/20/2013

selamat malam, hati

masih dengan sebutir kata yang kutaruh dalam botol kaca. masih dengan serbuk cerita yang dilipat dan tertata rapi di ujung asa. kamu yang kulihat setiap otot melirik, mengerjap, melangkah penuh yakin. memecah kebisingan diantara tebing penuh rajawali kelaparan. Tuhan punya impuls tersendiri dalam menyampaikan pesan. Tuhan punya messenger yang lebih cepat dan tepat untuk merasuk. hanya saja, rasa tak punya penerjemah pesan secanggih RNA atau gerbang potassium. hidup itu penuh dengan hal-hal ganjil dan misterius. bagi kita, bagiku yang telah hidup teliti. melompati batu satu per satu di permukaan air tenang. seperti permainan. dan yang kita inginkan hanya tepi. tapi..bukan, bukan tepi. mungkin aku punya cukup waktu untuk singgah di dasarnya. menyelami air tenang, menerka putaran macam apa yang akan membawaku lumpuh. membahagiakan saat aku tak bertemu badai semacam itu. hanya saja pintumu tidak terbuka. dan hatimu terlalu indah, rumah kaca. aku merasa lukaku terlalu banyak terpapar air garam disini. aku meratap diluar rumah kacamu, melihat seluruh gerak, mendengar derasnya darahmu mengalir. melihat siapa yang mengikatmu sekarang. melihat betapa indah, berwarna, dan betapa hidupnya rumah kacamu. aku butuh permukaan. aku tak punya insang untuk tetap berada dalam air garammu. yang terpenting, aku tak punya waktu berbahagia untukmu. aku harus mencari permukaan dan melompat ke tepi. tidak perlu melihat bahagiamu lagi. kamu tidak peduli, bukan? maka aku harus lebih tidak peduli.

9/10/2013

hai, jujur, aku lagi gak punya inspirasi buat nulis. aku cuma baca post sebelumnya dan sadar, perasaan itu aneh ya? kenapa manusia bisa peduli sama orang yang gak mempedulikannya? kenapa manusia kadang tidak pernah merasa kapok kalau main perasaan? manusia itu unik loh. aku membuktikan segala dugaanku kemarin. aku sendiri, dia pergi, kamu datang. ya, hidup. berputar bagai bola dalam permainan futsal. aku ingin merasakan akhir dari kegilaan ini. maksudku, aku menemukan apa yang aku cari, lalu hidup bahagia. siapa yang tau?
oh iya, aku sedang memikirkan sesuatu. aku ingin bisa melukis. sekarang aku rasa menulis lebih sulit daripada minum susu setiap hari. kalau di the sims, writing itu bikin fun dari sims itu berkurang, kecuali kalau dia workaholic, dan aku bukan sims.

9/03/2013

kenyataan itu lebih rumit daripada teori fisika. apalagi kalau kita udah mengaitkan harapan-harapan kecil diujung pengerjaan soal. saat kita tidak dapat hasilnya, itu rasanya, sakit hati. ini sih dengusan anak-anak yang gak suka fisika kebanyakan. tapi masalahnya bukan tentang fisika, tapi tentang hidup yang terus maju tanpa didorong, tanpa ditarik hanya diseimbangkan dengan gravitasi bumi. kita, aku, juga mungkin perlu sesuatu, seseorang untuk jadi gravitasi. saat kita oleng kekanan atau kekiri atau tidak kuat untuk terdorong atau tertarik, harusnya gravitasi itu bisa membuat kita tegak mengikuti alur bumi yang sulit ditebak. ini analogi loh, semoga kita, masing-masing punya jawabannya. selamat malam.

8/19/2013

kenyataan

perlahan semua pergi, apapun statusnya akan pergi. dan sahabat itu paling rentan, bagiku.
dan sekarang aku hanya bisa bungkam. menunggu dimengerti itu tidak ada artinya. tidak ada akhirnya. dan tidak lucu juga menyuruh orang lain untuk mendengarkan kita menangis, tapi hanya itu yang mungkin aku butuhkan sekarang.

8/14/2013

hallo, rasanya aneh saat menulis sekarang. jantung berdebar kencang bagai deburan ombak di pantai karang. saat kita berdiri ditepian, rasanya sulit untuk melawan pukulannya. pukulan? iya, pukulan. hal seperti ini memang susah untuk dilawan. tendoku rasanya menipis. sakit semua. semua loh! tapi bukan itu masalahnya. ah aku bosan harus menceritakan hal yang sama. tentang rasa, yang memang dari dulu ada terus. bedakan rasa sayang, suka, sama peduli. peduli itu lebih besar daripada segalanya, menurutku. dan..ya..aku..

playlist. musik bisa menghancurkan perasaan. dan musik yang aku pilih malam ini sangat meremukkan seluruh tendo hingga ke organ. tidak penting memang. tapi yang aku pahami sampai saat ini, aku hanya bisa menulis. menulis semua apa yang aku rasakan. aku lebih suka menulisnya, membayangkan ekspresi apa yang mungkin terlihat daripada harus mengutarakannya. maaf untuk yang-sedang-tidak-ingin-aku-ajak-bicara. aku tidak punya alasan untuk menggertakmu. aku belajar dan bersiap-siap sekarang. aku tau persis, aku tau kamu. tanda-tanda ini, status di akun sosialmu yang menyatakan bahwa kamu muak, seharian ini yang tidak ada kamu di setiap detiknya. aku cukup paham untuk siap-siap berpisah lagi. kita mengalami hari yang berat. kita punya dunia yang hanya milik kita berdua, dan aku paham, kita tidak sesempurna itu. ah tidak penting kalau aku katakan bahwa aku sakit hati, sungguh, hanya membebanimu. semoga aku siap mengenyampingkan hal yang kuanggap tulus ini. mungkin aku terlalu bodoh, ya..mungkin

7/24/2013

prinsip

tidak perlu takut jika harus pergi. karena hatiku tidak akan membenci meski suara lain menyuruhku berhenti. aku punya penilaian tersendiri. ambil saja apa yang kamu butuhkan, aku akan menilai dan menentukan posisimu disini. hanya seluruh aku dan rasaku.

rindu

entah hari ke berapa, gelisah itu masih ada. masih menyentuh ujung-ujung kaki dan dengan rajin mengantarkan saraf sampai ke hati. terjemahannya itu sulit dipahami. ya, memang. aku masih berkutat dengan pekerjaan rumahku, darimu. aku hanya serpihan masa lalu yang kamu rindukan, hanya pada saat itu. kamu salah menafsirkan fatamorgana itu. kamu terlalu bahagia dengan rasa yang kembali, dan mencari aku yang pernah bertahun-tahun menginap di salah satu ruang hatimu. hati itu memiliki ruang, ruang itu memiliki penghuninya masing-masing dan akan dihuni oleh satu hal. itulah yang selalu ada dalam otakku. mungkin ini juga harus kamu terapkan agar kamu bisa lebih pandai menafsirkan apa yang dibisikkan oleh hatimu. hanya rindu, kura-kura. hanya pada saat itu. sekarang aku harus susah payah melepasmu lagi. demi apa yang terbaik untukmu karena aku belum tertarik untuk terluka dengan cara yang berbeda. maksudku, kamu pernah dengar 'kan setiap orang punya cara mereka sendiri untuk menyayangi, dan menyayangi itu sudah satu paket dengan mengecewakan. aku mungkin terluka lagi sekarang. ini bukan hal yang mudah. aku selalu melihat kedepan sedangkan kamu hanya hidup di hari ini. itulah mengapa kamu tidak bisa menerima sikapku, kamu terganggu. tapi dengan ini aku akan menjadi lebih dewasa dalam berpikir dan bersikap. semoga tidak menumbuhkan dendam.

7/22/2013

yang salah

menurutku tidak ada yang salah dalam kasus kita sekarang. hanya saja aku yang terlalu khawatir dibuang seperti dulu. karena sikap ini, sikapmu, aku begitu mengenalnya. begitu jelas, persis seperti drama perpisahan kita. kalau memang itu tujuannya, untuk apa? aku cukup kesakitan saat itu. apa sekarang aku akan disia-siakan lagi? apa kamu tidak akan menyesal lagi? oh iya, saat itu kamu memimpikanku 'kan? aku yang merindukanmu waktu itu, bukan kamu. apa aku tak terlihat sekarang? apa sikapku berlebihan? hanya ingin menjadi bagian dari suka dukamu lagi, merasakan lelah dan terpuruk bersamamu lagi, menentukan warna kita hari ini dan besok, dan besok, dan besoknya lagi. apa itu berlebihan? apa aku harus membiasakan diri dengan sikapmu yang sekarang? seperti tidak menganggapku ada, seperti tidak ada rasa yang istimewa. kamu bilang, kamu berbeda dari yang dulu, aku bisa terima. tapi kamu melihatku sebagai siapa? sebagai apa? bisakah kamu menambah rasa pedulimu, perhatianmu, kepada seseorang yang mengkhawatirkanmu setiap hari? kepadaku?

7/21/2013

rasa

iya, mungkin ini sudah hampir mencapai akhir. kalimat itu, "ngurus diri sendiri aja gak bisa" terus beberapa hari kemudian jadian sama seseorang yang sangat baru. orang dewasa harusnya bisa belajar dari kesalahan. saat ia sadar telah menyakiti seseorang, maka ia akan berusaha untuk tidak menyakitinya lagi untuk ke sekian kalinya. orang yang tidak bersyukur adalah orang yang menolak kebaikan, ketulusan seseorang. bahkan hanya memanfaatkan kebaikan tersebut. memahami orang yang tidak memahami kita itu bukan hal yang mudah. disini kesabaran kita, kesabaranku diuji. rasa, salah rasa? bukan. hanya saja tujuan dari perasaan ini yang salah. manusia memberi rasa kepada manusia tanpa mengingat Pencipta-nya. Ia adil kok, aku tau. Ia sedang mempersiapkan seseorang yang masih harus aku tunggu. Ia mencintaiku dengan memberi rasa, dan menguji ke-sinkron-an rasa ini dengan-Nya. mungkin aku masih gagal. sekarang doaku berganti, seketika aku ingin Tuhan benar-benar mempersiapkan seseorang yang dihadirkan setelah aku lulus ujian rasa ini. dan tentunya berdoa untuk kebahagiaan orang-orang yang membuatku belajar, meskipun caranya sangat sulit dan sakit.

7/20/2013

siap-siap

kejadian ini sama persis seperti setahun yang lalu. waktunya ospek, waktunya siap-siap liat gandengan barunya. tapi jangan sampai kejadian dulu terulang lagi. lumayan loh rasanya.

7/19/2013

malam, sembilu

harus berapa otak yang menyadarkanmu? rasa ini tak penting, sungguh. dia memang tak akan bisa berubah. aku ada di tangannya sementara dia menunggu "dia" dan dekat dengan "dia" yang lain. kenapa aku harus menjadi orang yang terlalu jujur dan baik kepada orang yang aku sayangi? kenapa mereka justru tak kenal arti tulus? kenapa dia tidak mencoba menghargai saja? dan sampai kapan aku bertanya "kenapa"? dia tidak peduli kalau aku pergi. dia tidak peduli aku ada atau tidak. tapi aku, tetap menjadi baik, baik yang tidak terhormat. jadi ini sebabnya kenapa dia tidak bisa kembali ke masa kami. jadi ini sebabnya dia menerapkan segala "dia" kepadaku. memang, aku tidak akan bisa menjadi lebih baik dari siapapun.

6/27/2013

bulan puasa

waktu itu, entah berapa tahun yang lalu... rasanya malu mau cerita.
OK deh, jadi waktu itu aku masih SD, bulan puasa, dan sekolah mewajibkan muridnya untuk mengumpulkan sertifikat pesantren kilat. buat muslim pasti hafal banget seperti apa dan bagaimana. saat itu juga aku pertama kalinya bilang ada cowok lucu sama tetangga, senior. sejak itu aku cari tau nama dia, alamat, tanggal lahir, dan dengan mudah aku menemukannya karena dulu ada sejenis buku tahunan sederhana yang dibagikan per angkatan. dia, dua tahun diatas aku, dan seangkatan sama kakakku, jadi aku bisa tau. gila ya baru SD tuh. memang sampai sekarang aku masih bisa melacak keberadaannya. meskipun aku gak punya kenangan sama dia tapi aku inget terus. dari wajah sampai kelakuannya. emang agak bandel sih anaknya. ya..sudahlah

FA

rude one

selamat malam blog walker, termasuk didalamnya para pecinta dan penentang kebijakan BBM. hari ini aku dicambuk habis-habisan sama sikap, sifat, yang salah untuk saat ini. aku gak pernah belajar dari kesalahan. dewasa? engga, maksudnya belum. prinsip dan konsep aku dari awal adalah jangan nyari musuh, dan berusaha buat memaafkan siapapun yang udah nyakitin sampai nangis darah sekalipun. lalu apa yang terjadi? mungkin bukan salah dari sikap mulia yang dianugerahkan Sang Pencipta, tapi lawannya yang ngelunjak dan besar kepala karena dikasih hati. jadi salah? enggak sama sekali. aku gak mikir resiko yang harus dijalani dalam menetapkan prinspi seperti ini. harus lebih sabar dan legowo kalau menghadapi orang yang terlalu senang dan bersemangat terus dengan tanpa nestapa menginjak-nginjak lagi kebaikan yang susah payah dilakukan. susah payah loh seriusan. karena penyakit manusia yang sangat sulit untuk disembuhkan adalah munafik dan sulit memaafkan seseorang. apalagi kalau udah nyakitinnya bagian paling dasar dari hati dan otak. ya, itu sih misteri. aku masih belum bisa nerima kalau orang yang dibaikin itu malah gak tau diri. rasanya malah jadi super kesel dan mau banget bikin dia sadar tapi entah gimana caranya, dan aku malas untuk mencoba. karena cukup lelah untuk melangkah sekali lagi, dan berulang-ulang kali lagi meski hati berkata harus. tapi deep down lebih milih balik kanan dan whatever he did and he does, its his choise, and I need more times to arrange my really brighty much future. then still, life must go on. just believe in, always.

6/25/2013

aku yang memutuskan pergi dan aku yang merasa mengkhianati diri sendiri. mengapa ikatan ini begitu rumit? tidak ada satupun yang paham bagaimana rasanya, bagaimana seharusnya semuanya berjalan. kadang aku rindu hariku yang biasa. dengan berbagai kesibukan yang membawa tawa dan membuat lupa. tapi deep down, aku lebih merindukan hal lain yang lebih indah dan menyakitkan dari hariku yang biasa. kenapa kita tidak sepaham sekarang? tidak sama-sama melihat kedepan, menata sebuah hidup yang hanya kita yang dapat memberi nafas. bukankah dulu.. ah untuk apa melihat ke belakang lagi? karena didepan tidak ada lagi kamu yang sepaham, yang mementingkan masa depan kita, yang mengeluh dan menangisi rumah dan hidupmu yang kamu anggap cukup sulit. sekarang hanya ada kamu, hidupmu yang serba mudah, dan kebebasan yang menyenangkan. apa kamu punya bahu ketiga sekarang? atau masih bahuku yang menyerap air matamu?

6/24/2013

yang aku tau, bukan aku yang kamu bicarakan selama ini. bahagia ya, harus!

mencintaimu dalam diam

aku lebih memilih mencintaimu dalam diam karena hati ini berbicara lebih banyak daripada kata-kata yang kadang sulit untuk dipercaya, dan memang tak harus dipercaya. aku akan mencintaimu dalam diam karena tak ada satupun yang tau bagaimana aku bertahan, berusaha, dan berdoa agar dipertemukan. aku akan mencintaimu dalam diam karena kamu tau, hanya hati yang melahirkan tulus, dan hanya tulus yang bisa menerima untuk tetap mencintaimu dalam diam.

beda kita

bagimu, tidak ada hal yang harus diperjuangkan. tidak ada hal yang harus diusahakan meskipun kamu tau hati ini sedang merengkuh siapa. sejak dulu menyentuh siapa. mungkin memang sejak dulu masih menempati ruangnya. ah, sudahlah. tujuanku dengan kamu masih berbeda. sangat jauh berbeda. kamu ingin bebas dan aku ingin terikat. aku berpikir jauh kedepan, kamu? entah, sama sekali tidak dapat menerka. dan lagi tidak ada gunanya aku menerka. hidupmu sudah terlalu mudah sekarang sepertinya. lalu aku menjadi hal yang menyulitkan buatmu. mungkin. seandainya ide-ide, dan tulisan ini terpaku pada kamu karena adanya dormansi rasa. apakah aku masih berguna memilikinya? memiliki rasa yang dulu kita perjuangkan bersama? yang dulu jatuh bangun kita menegakkannya? yang dulu sampai mati-matian mengorbankan perasaan masing-masing? bergunakah sekarang?

malamnya sakit

betapa berat malam ini. aku tak sengaja menyelami laut mati yang ada di hati. sejauh dan sedalam apapun aku menyelam, aku akan kembali mengambang di permukaan. menggantung mungkin, atau terlalu berharap. tapi aku senang. aku ingat tentang boneka pertama, cokelat pertama, tangismu yang pertama, kejutan pertama, dan hal-hal yang membuatmu dan aku sedikit kaget dan bahagia yang sederhana. kita, bahagia ya dulu. atau hanya aku yang merasa? aku tidak menyesal pernah menyulitkanmu, hingga membuatmu pergi meninggalkanku. aku sama sekali tidak menyesal. karena bagaimanapun kamu adalah kamu. kamu dan berjuta-juta pilihan yang harus kamu pilih sendiri. sesuai keinginan, kebutuhan, dan resiko yang telaj kamu pertimbangkan. dan jika pikiran kita sama, maka kamu akan berpikir bahwa aku melakukan semua itu karena itu memang harus dirubah. entahlah, kapan kita sehati. dan mengapa aku masih menyebut "kita" disini? aku dan kamu bukan satu lagi 'kan? aku terlalu bahagia atas kedatanganmu yang mungkin hanya rasa rindu yang ingin kamu sampaikan, lalu pergi. tapi tak apa. aku masih hidup dan baik-baik saja, semoga.

bahagiamu

aku hanya dapat melihat apa yang terlihat dari luar sini. bahagiamu, yang ingin kamu perlihatkan pada orang-orang di sekitarmu. dan kamu berhasil. aku lebih mempercayai mataku daripada mulutmu. aku lihat kamu sangat kehilangan dia daripada aku. its okay, its fine, really. and just so you know, when you're gone, I dont feel like I lost something in my brain then I cant going through. cause I know life must go on. but you know my heart. how it hurt, how it feels like missing apart. tapi kamu tak tau bagaimana aku bertahan. bahkan kamu tidak tau bahwa kamu tertulis jelas disini. aku mengucapkan doa di ulang tahunmu. saat aku rindu, aku menyampaikannya melalui Pemilik-mu. aku menyampaikannya melalui doa agar kamu terus bahagia meski bukan bersamaku. karena buatku, tidak penting dengan siapa, tapi yang penting adalah bagaimana. bagaimana kamu memilih hal yang penting buatmu. hal yang membahagiakanmu. dan kamu harus tau bagaimana aku bertahan. terlalu banyak yang kita lalui bersama. terlalu berbekas untuk aku tinggalkan begitu saja. aku tidak suka menjalaninya pada saat itu. namun sekarang, pahit itu ternyata indah. terlalu indah hingga kadang membuatku terharu dan ingin kembali, kembali di waktu yang salah. bagaimana aku harus mengatakannya? betapa aku ingin memakimu, kamu bodoh, kamu sangat amat bodoh, betapa aku ingin mengatakan perasaan yang tak mungkin kamu temukan di lain hati. perasaan yang selalu bisa memeluk saat kamu putus asa dengan hidupmu, perasaan yang membuatmu lelah namun tak berhenti, perasaan yang selalu curiga dan ingin menguji dan kamu selalu disana untuk menerima dan mengusahakan. kamu ingin bertransformasi jadi apa yang aku inginkan. maaf, aku minta maaf.
bahagiakah kamu sekarang? jika iya, aku akan sangat bersyukur. you choose a rite choices.

selamat malam, buntu

hari ini aku menulis sebuah love letter yang tidak aku tujukan untuk siapa-siapa. hari ini aku memikirkan seseorang satu kali, kemarin sekali, dan kemarinnya lagi sekali. itu berarti setiap hari. tapi aku buntu, karena cara mencarimu, cara menemukan halo-mu, juga sama buntunya. hal yang sama yang selalu aku pikirkan adalah, tak penting.
selamat malam, pecintamu. malam yang indah bukan? bulan berseri menertawakan aku yang masih saja menutup rapat pintu yang merapuh. mencari perekat diantara tape yang paling rekat sejagat raya. kamu tau artinya? tidak ada. tidak ada perekat yang layak baginya. terlalu rapuh dan berubah menjadi asap berwarna merah, dan menghitam. gelap, kelam, tak dapat kau lihat kehidupan disana. segelap itu, aku tanpa tanganmu.
selamat malam, kenangan. waktu menimbunmu sangat dan amat sangat dalam. mencitra sesekali dalam perwujudan angin di malam hari, yang kencang, yang tanpa permisi, menyentuh pori-pori, membuat segar dan sakit pada akhirnya. demam. yang tak ada obatnya.
kamu adalah kenangan, kamu adalah selamat malamku, kamu adalah bagian dari perekat yang tadinya mustahil aku temukan. cinta itu boomerang. kembali saat dilempar, terlempar. cinta itu kamu. boomerang yang tidak tau diri. kamu yang pergi, kamu yang kembali, kamu juga yang menyesali sejarah yang tertahan satu tahun lalu. kenangan yang tertimbun setelah aku.

6/19/2013

greet

selamat malam tentara perang. bagaimana kabarmu? senjata perang dua minggumu? mood boostermu? masihkah mereka di lenganmu? di bahumu? aku rindu, sungguh. ingin saling bercanda lagi. kita sekarang sudah berbeda. sejarah kita tetap sama, tetapi stratanya terinjak oleh kenangan lain. kamu dan mantan-terbaru wanitamu. aku sedang meyakinkan hati bahwa kamu lebih bahagia dengan dia. dia yang bersamamu, bertukar fokus, beradu suara setiap hari di lingkup yang sama. sedangkan aku, tidak pernah menjadi bagian dari lingkunganmu sejak pertama bertemu. aku juga meyakinkan hati bahwa kenangan kalian lebih menyenangkan dari aku. kamu masih sering mengingatnya bukan? padahal kamu sudah menyatakan hatimu yang selalu bertaut padaku, bagai kail di mulut ikan, bagai seekor merpati dan pasangannya. iya, bagai seekor merpati dan pasangannya yang selalu kembali tidak peduli seberapa jauh jarak mereka terpisah. aku juga meyakinkan hati untuk tidak membencimu dan meredam segala hinaan yang pernah kamu ucapkan. karena kadang hidup ini tak perlu dipercaya, tapi dijalani.

gini nih ceritanya..

beberapa minggu yang lalu aku mimpi. hal yang selalu sama, ada dia. setelah mimpi ketiga, besoknya Abang sms kalau dia minta nomor hp aku. gak aku kasih. lusanya aku mimpi lagi, ada dia. siangnya aku cek facebook, ada dia di friend request, gara-gara aku mikir kalau aku ada salah dan dia mau memperkarakan dan artinya dia ngajak ribut, ok aku accept dengan niat pengen masalahnya cepet beres. lalu aku mimpi lagi, ada dia. siangnya aku cek facebook dan dia minta nomor hp, gak ngajak berantem ternyata. ya udah aku kasih. lalu aku mimpi lagi, ada dia. malamnya dia sms dan bilang masih sayang dan dia percaya takdir. ini lucu. aku tau dia bahagia sama pacar barunya dulu, orang ketiga yang jadi penghancur hubungan aku sama dia. aku tau mereka bahagia. dan setaun, segampang itu, ah sudahlah..

6/16/2013

thousand miles man

hello again. thank you for still looking at me, finding 'till found me. thank you for keeping your deepest heart. although I dont know where you are, are you thinking of me or not, and are you a better-honest-man now or not, cause I cant get it, I just feel it, a twist vibrating and serotonin thing stabbing my heart. I'm so happy for your coming, I really am. thank you for still alive for me. I love you, I know you know it.

5/20/2013

my life is perfect

aku gak pernah bosan untuk bersyukur. setiap hari aku merasa bahagia, meskipun fisik sangat lelah. kurang tidur, mata tambah minus gara-gara selalu berkutat dengan LCD laptop. perasaan ini membuat aku semangat untuk selalu berusaha dalam menggapai semua target pencapaian. membuat aku selalu beruntung punya pendukunga yang setia seperti orang tua, kakak, dan adik.
aku beruntung punya kakak yang selalu mengajakku untuk melihat ke depan. "nanti kerja di perusahaan mana, ya? bareng yu, aku kan farmasi, kamu kan kedokteran hewan. kan nyambung." dan kita punya celetukan buat bikin pabrik vaksin sendiri. aku beruntung punya adik laki-laki yang polos, baik, suka berbagi, dan peduli. selalu ada tingkahnya yang bisa ditertawakan. dia juga easy going. pikirannya sejalan sama aku. suka main game dan main dan main dan main. aku beruntung punya Ayah yang gak pernah mau dan selalu berusaha agar anaknya nyaman untuk belajar. Ayah juga gak pernah memaksakan aku harus dapat nilai berapa. Ayah berusaha agar anaknya nyaman dan bisa meraih apa yang kita inginkan. Ayah hebat! aku beruntung punya Ibu yang paling baik sedunia. ayam goreng dan sop kaki ayam buatan Ibu paling enak. sejak aku jadi mahasiswa, setiap aku pulang, Ibu gak pernah mau ngebiarin aku cape. di asrama aku cuci baju sendiri, dirumah aku mau cuci baju sendiri Ibu pasti bilang "udah, sama Ibu aja." dan pekerjaan yang paling sering aku lakukan hanya antar-jemput adik sama Ibu. harus gimana aku mengungkapkannya? aku sangat bahagia. jauh dari mereka aku jadi sadar, mereka yang paling penting. keluarga itu gak pernah pamrih. keluarga itu gak peduli gimana pun keadaannya, akan tetap saling mendukung dan memberi semangat. kalian juga harus bersyukur ya, readers.

5/19/2013

reality nan absurd

ok, aku masih bingung apa yang harus dilakukan sekarang.
bayangkan, kamu adalah orang baik. baik kepada orang lain dan menurut kepada orang tua. kamu tidak memiliki rasa dendam atau benci kepada seseorang yang orang tuamu tidak suka. sebabnya karena dia pernah menyakiti mereka dan aku. hanya saja aku lebih bisa menerima kenyataan dan tidak mempersulitnya. lalu apa yang harus aku lakukan saat dia kembali padaku?

tidak ingin lupa untuk bersyukur

belakangan ini, aku jarang bisa tidur tenang. apalagi kalau bukan tugas? tapi aku mencoba berusaha menikmatinya. namun akibatnya, jantungku sering berdebar begitu kencang, dan perasaanku jadi aneh. aku selalu mengingat Alloh dan selalu merasa bersyukur serta dekat dengan-Nya. ini membuatku semangat. Alhamdulilah, semoga ini benar-benar dari-Mu Ya Alloh. terima kasih

Ayah dan Ibu

Ibu, Ayah, doakan anakmu ini, ya. aku lagi berjuang melawan rasa malas supaya nilai anatomi veteriner 1 nya dapet A atau AB. untuk dapet A agak susah tapi masih bisa diperjuangkan. maaf ya aku suka ngeluh. sama Bang Ilham juga suka ngeluh. Ayah sama Ibu tau Abang, kan? Abang suka dengerin aku ngeluh disini. meskipun aku tau dia kayanya gak nyaman. aku lagi berusaha supaya gak ngerepotin orang lain. apalagi Ayah sama Ibu.
I love you. I just try to do my best, and be the greatest for you. I have dreams too, I wanna make all comes true.

5/09/2013

man in black

how's life "Pak Ketu"? rindu mau panggil nama itu ke kamu. iteman ya sekarang? makanya jangan masuk hutan terus, masuk hatiku aja haha
I'm so glad we're still friends. I thought you felt disapointed by me. Surely, I'm glad we're talking.

5/03/2013

hal yang mengecewakan

ngerasa sendirian. belajar jadi unmood. ujian hari ini gagal total. ada apa? kangen rumah. kangen Ibu. mau pulang. kenapa buat nengokin aku aja Ibu susah? alasannya ade sekolah. tapi minggu depan Ibu sendiri yang bilang ade libur satu minggu. aku yang paling jauh dari Ibu. kenapa aku yang gak paling dicari? aku siapa 'sih? kalau aku ngerasa kayak gini, aku harus ngapain? harus kemana? belajar udah gak berasa. makan, tidur, udah gak ada alurnya. siapa yang peduli? kaca mata aku rusak, belajar dikelas gak lancar, kenapa masih disulitkan buat ganti kaca mata disini? kenapa nengokin aku harus jelas ada kepentingannya? bantuin aku pindahan dari asrama ke kontrakan? terus udah itu alasannya apa lagi? wisuda? sumpah dokter? masih lama 'kan, Bu, Yah. aku disini gak ada siapa-siapa yang bisa bantuin. kenapa aku yang paling gak diurusin? aku yang paling jauh, aku juga yang paling gak mandiri. dengan ngasih aku uang pas aku minta itu gak cukup, gak sesederhana itu. kalau sekarang aku mikir buat pindah kuliah gimana? aku lagi jenuh sama tugas, laporan, ujian, ngejar nilai, tapi kalian ada yang tau? enggak 'kan? bahkan aku bilang aja gak digubris. maaf kalau aku ngeluh, aku cape. gak tau harus belajar kayak gimana lagi. ngerasa nihil banget belajar disini. cuma buat ngejar nilai, naikin IP. meskipun IP aku naik juga belum tentu dilirik. terus ngapain lagi aku disini? manfaatin uang Ayah yang udah mahal-mahal bayar biaya aku disini, gitu? aku bukan anak yang kayak gitu. makasih udah cukupin kebutuhan material aku disini. tapi kalau aku bilang sekarang aku gak butuh itu, kalian mau gimana? gak mungkin juga langsung berangkat kesini, 'kan?

4/07/2013

imajinasi tinggi

ok aku mau coba berimajinasi dengan seluruh energi pemikiran yang aku punya.
apa ya yang akan terjadi di tahun 2028?
life card? negeri diatas awan? gelombang elektromagnetik jadi kendaraan umum?
lets enjoy this imaginating!

3/10/2013

bercerita

Tuhan, aku sedang berjalan. Tiba-tiba ada yang menyentuhku dari belakang. Apa itu malaikatmu? Tapi mengapa begitu abstrak?
Aku berjalan lagi. Tiba-tiba ada yang menyentuhku. Tepat di telapak tanganku. Apa itu malaikatmu? Rasanya begitu hangat, menenangkan. Nyaman, hingga aku berhenti. Dan saat itu juga, menghilang.
Aku mulai berjalan lagi. Dingin. Berjalan, berjalan, berlari. Saat ini aku mencari sentuhan yang mengejutkan itu. Tuhan, bukankah itu malaikatmu? Kirim kembali, kumohon.
Aku tak mendengar bisikkan-Nya. Sementara doaku masih sama. Aku pada Tuhanku. Aku tentang kau pada Tuhanku.

3/09/2013

lelah bukan menyerah

Belenggu. Ya, ini. Yang seperti ini. Terbelenggu hanya pada satu.
Apa namanya? Cinta? Mungkin. Aku tak bisa memastikan karena sesungguhnya aku tak merasakan. Tak peka lagi. Iyakah?
Aku lelah pada kenyataan. Aku lelah dengan semua kekosongan yang perlahan mulai terisi, tak penuh. Aku lelah menunggu apa yang tak harus aku tunggu. Demi Tuhan, aku tak paham dengan kenyataan. Hanya berjalan pada nafas dan belenggu. Kau, lagi. Aku lelah.
Aku tak mengerti. Kepada siapa hati ini bertaut. Kamu, kau, dia? Kalian sama. Sama-sama tak mengerti kenyataan. Aku pada jalanku, dan kau pada bahagiamu. Aku pada setapak yang tegak lurus, kau pada karpet merah yang penuh pencapaian. Apa namanya? Cinta? Bukan, aku menyerah.
Bukankah hati tak bisa dipaksakan? Bukankah cinta datang saat kau tak memintanya? Bukankah, bukankah aku tak ada disitu? Lalu apa yang kupikirkan? Apa namanya? Kenyataan? Ya, dan aku lelah, tapi sungguh tak ingin menyerah. Cinta tak pernah lelah bukan?

3/08/2013

untuk rasa

Selamat datang, rasa.
Kupersembahkan kekosongan ini, kutautkan pada takdir yang kau bawa.
Kupijakkan pada ranting yang melapuk.
Luka ini membuat suka lama bergerak. Meniti satu demi satu rasa yang seperti kau.
Menyiksa, tak menyiksa. Sama sekali tidak.
Aku ingat, ada yang pernah kau pinjam. Bahagiaku yang belum kau kembalikan.
Tapi aku ingat, jaminanku adalah dia yang bahagia. Aku pahami itu. Dia bahagia. Dan aku takkan meminta.
selamat datang, rasa.
Dia, yang entah siapa, kau sedang bersamanya, kan?
Dan kau menyentuhku tiba-tiba, kan?
Dan kau membiarkan aku pada dia, yang entah siapa.
Aku sedang mengalun. Kau tak tahu saja, rasa. Terlalu indah untuk ku jadikan jaminan.
Tapi bukan maksudku mengusirmu. Kisah ini tak berawal, bukan? Maka tak perlu ada akhir.
Pergi saja, aku tak pernah tahu kau ada.
Aku tak pernah tahu dia, yang entah siapa, pernah menyentuhku, disini, didalam, di tempat yang sakit. Anggap saja, aku tak pernah tahu.
Selamat tinggal, rasa. Sampai jumpa di kisah awal tanpa akhir.

jika

katakan. jika hatimu berkata "iya" pada ribuan fatamorgana. memanjakan hati yang kosong, menatap jalan yang sesak. membunuh asa perlahan. meng-abu-kan suka yang semula pelangi. abu, debu. tertiup, tersungkur, tak hinggap. kau alam, dan aku canda. kau diam, dan aku lelap. sama dalam perbedaan yang hanya kita, mungkin aku yang tahu. semesta berkata, aku terpaku. dan kau adalah semesta, aku adalah pemuja. kusyukuri rasa, padamu. kunikmati tawa tentangmu, tak bersamamu. kau adalah alam yang tertutup hitamnya malam, dan aku adalah daun beringin. tak berniat meniup, hanya ingin menaungi. cerita yang tak pernah berawal, namun berakhir.

3/06/2013

3/05/2013

jam yang tepat

menunggu adalah kebiasaan. tetapi bukan berarti menunggu adalah jalan terakhir. setiap penantian pasti memiliki akhir. entah itu menyenangkan atau tidak. yang jelas, apapun akhir itu, terimalah, syukurilah.
ketika aku berpikir untuk mencari waktu di suasana yang baru, terbersit rasa untuk meninggalkan dunia biasa ini meski hanya satu hari. aku ingin beralih. beralih ke dunia aneh yang baru aku temui. keluar kota misalnya, atau keluar pulau. sudah terlalu sumpek dan penat berada di kebiasaan anehku ini. profesionalitas profesi ini membuat aku sedikit muak dan kadang ingin berhenti. kadang juga aku berpikir untuk memiliki seorang petugas ronda malam. supaya saat aku harus tidak tidur untuk mengerjakan tuntutan, ada yang menjagaku. minimal menemani. tapi sulit. aku tetap berusaha menikmati hakikat ini. berusaha mencari jam yang tepat untuk berleha-leha tanpa mengabaikan segala kewajiban yang ada. live your life! and get some vacation when you have a time.

3/03/2013

lagi-lagi

kisah yang tak pernah menemukan keajaibannya. mungkin belum, entahlah. rasanya ia tak pernah bisa menelusuri jalan yang ia buat sendiri. tak tahu terbuat dari apa, tak ada yang pernah setuju. sempat putus asa dan menyerah dengan keadaan. saat semua mendorong, ia tak bergeming, karena tak ada lain yang bergeming. ketika ia menyerah, banyak yang berkata "teruskan". sementara yang lain tetap tak bergeming. dalam diam ia berpikir, "apa yang harus dilakukan?" dan "apa yang akan terjadi?". dan muncullah ide untuk pergi. entah kemana lagi, yang jelas tak terlihat. oleh yang lain. mungkin kini pun ia tak terlihat. hanya saja sugesti yang tak ikut patah. tetap pada target. titik pertemuan dua kebutuhan. namun yang lain, masih tak bergeming.