hari ini aku menulis sebuah love letter yang tidak aku tujukan untuk siapa-siapa. hari ini aku memikirkan seseorang satu kali, kemarin sekali, dan kemarinnya lagi sekali. itu berarti setiap hari. tapi aku buntu, karena cara mencarimu, cara menemukan halo-mu, juga sama buntunya. hal yang sama yang selalu aku pikirkan adalah, tak penting.
selamat malam, pecintamu. malam yang indah bukan? bulan berseri menertawakan aku yang masih saja menutup rapat pintu yang merapuh. mencari perekat diantara tape yang paling rekat sejagat raya. kamu tau artinya? tidak ada. tidak ada perekat yang layak baginya. terlalu rapuh dan berubah menjadi asap berwarna merah, dan menghitam. gelap, kelam, tak dapat kau lihat kehidupan disana. segelap itu, aku tanpa tanganmu.
selamat malam, kenangan. waktu menimbunmu sangat dan amat sangat dalam. mencitra sesekali dalam perwujudan angin di malam hari, yang kencang, yang tanpa permisi, menyentuh pori-pori, membuat segar dan sakit pada akhirnya. demam. yang tak ada obatnya.
kamu adalah kenangan, kamu adalah selamat malamku, kamu adalah bagian dari perekat yang tadinya mustahil aku temukan. cinta itu boomerang. kembali saat dilempar, terlempar. cinta itu kamu. boomerang yang tidak tau diri. kamu yang pergi, kamu yang kembali, kamu juga yang menyesali sejarah yang tertahan satu tahun lalu. kenangan yang tertimbun setelah aku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
leave your comment, please