aku yang memutuskan pergi dan aku yang merasa mengkhianati diri sendiri. mengapa ikatan ini begitu rumit? tidak ada satupun yang paham bagaimana rasanya, bagaimana seharusnya semuanya berjalan. kadang aku rindu hariku yang biasa. dengan berbagai kesibukan yang membawa tawa dan membuat lupa. tapi deep down, aku lebih merindukan hal lain yang lebih indah dan menyakitkan dari hariku yang biasa. kenapa kita tidak sepaham sekarang? tidak sama-sama melihat kedepan, menata sebuah hidup yang hanya kita yang dapat memberi nafas. bukankah dulu.. ah untuk apa melihat ke belakang lagi? karena didepan tidak ada lagi kamu yang sepaham, yang mementingkan masa depan kita, yang mengeluh dan menangisi rumah dan hidupmu yang kamu anggap cukup sulit. sekarang hanya ada kamu, hidupmu yang serba mudah, dan kebebasan yang menyenangkan. apa kamu punya bahu ketiga sekarang? atau masih bahuku yang menyerap air matamu?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
leave your comment, please