5/15/2014

second conversation

kamu: "kenapa kakinya? kram mulu?"
aku: "ankle ini."
kamu: "nanti balik ke rumah, bawa baskom isi pake es batu."
aku: *cuma diem*

first conversation

kamu: "lu kelompok berapa sih?"
aku: "kelompok 6"
kamu: "gila, cepet banget."
...
"udah minum belum?"
aku: *cuma ngangguk*

you foe

ketika kita sakit, gak bisa jalan, seseorang bilang, "kamu itu punya temen!"
dan kalimat itu telah beberapa kali memekakkan telinga, hingga aku, batinku berteriak sangat kencang hingga aku mampu mendengarnya. "siapa?" itu pertanyaan yang sangat membatin.
aku pernah bercerita kepada orang baru kalau aku tidak suka bercerita kepada manusia, teman, atau apapun itu sebutannya. aku lebih suka menulis atau berbicara sendiri karena aku tau, yang Maha Mendengar selalu bisa merekam ucapanku.
aku pernah sangat bahagia disini. aku pernah sangat merasa memiliki keluarga. aku pernah merasa kalau tempatku memang disini. aku bertemu orang-orang yang bernasib sama sepertiku. jauh dari keluarga, sendiri, berkelana, belajar, mencari pengalaman. tapi aku salah paham. aku terlalu percaya diri. aku kapok. aku selalu kapok untuk percaya terhadap seseorang. mungkin memang begitulah manusia. datang ketika membutuhkan dan pergi ketika mendapat pemenuh kebutuhan baru. mungkin memang aku tidak berguna. mereka tidak memiliki keuntungan jika bersamaku. aku tetap sendiri sejak dulu. siapa yang bisa aku percaya? disini? kujawab tidak ada. tidak perlu lagi merasa akan ada yang peduli. karena memang tidak ada. tidak perlu lagi merasa bahagia. karena itu fatamorgana. sejak awal, aku memang sendiri. tidak perlu menganggap teman, yang penting berbuat baik. terima kasih telah meninggalkan, maaf, mungkin aku tidak cukup baik, tenang saja, aku akan pergi, aku tidak akan merepotkan lagi, aku bisa karena aku bukan si bego. semoga bahagia.

5/05/2014

so gratefull to be 20th

apa yang kamu lakukan selama dua puluh tahun ini? apa yang telah kamu dapatkan? apa yang sudah bisa kamu lakukan? banyak hal yang kurang, lupa, dan terlewatkan untuk disyukuri. hari ini, seseorang yang membodohi dirinya dengan duniawi, merasa semakin bodoh karena baru berpikir, betapa banyak hal yang telah aku dapatkan, betapa banyak pelajaran yang telah aku cerna, betapa sulitnya aku melewati hari yang hanya 24 jam lamanya, betapa indah ketika kepadatan itu sempat diselingi dengan pertemuan dengan-Mu meski hanya, harus lima menit. Alhamdulillah, terima kasih Kau masih membiarkan jantung ini menari ritmis. terima kasih telah memberiku nikmat yang luar biasa, yaitu rasa untuk selalu ingin mencoba, belajar, dan bisa. terima kasih telah menempatkanku diantara orang-orang yang membuatku selalu merasa bahagia. rasanya terlalu manja jika aku banyak meminta. aku ingin hidup ini berjalan sesuai dengan kehendak-Mu. biarkan aku belajar lebih banyak lagi. jagalah kedua orang tua dan saudara-saudaraku. berilah mereka kesehatan, rezeki, jauhkan dari segala bahaya, yakinkan mereka bahwa aku baik-baik saja dan bahagia. kuatkan aku Ya Alloh, jangan jadikan aku orang yang mudah mengeluh, jangan biarkan aku terlena dan lupa. lancarkanlah segalanya, mudahkanlah. Aamiin.