Selamat datang, rasa.
Kupersembahkan kekosongan ini, kutautkan pada takdir yang
kau bawa.
Kupijakkan pada ranting yang melapuk.
Luka ini membuat suka lama bergerak. Meniti satu demi satu
rasa yang seperti kau.
Menyiksa, tak menyiksa. Sama sekali tidak.
Aku ingat, ada yang pernah kau pinjam. Bahagiaku yang belum
kau kembalikan.
Tapi aku ingat, jaminanku adalah dia yang bahagia. Aku pahami
itu. Dia bahagia. Dan aku takkan meminta.
selamat datang, rasa.
Dia, yang entah siapa, kau sedang bersamanya, kan?
Dan kau menyentuhku tiba-tiba, kan?
Dan kau membiarkan aku pada dia, yang entah siapa.
Aku sedang mengalun. Kau tak tahu saja, rasa. Terlalu indah
untuk ku jadikan jaminan.
Tapi bukan maksudku mengusirmu. Kisah ini tak berawal,
bukan? Maka tak perlu ada akhir.
Pergi saja, aku tak pernah tahu kau ada.
Aku tak pernah tahu dia, yang entah siapa, pernah
menyentuhku, disini, didalam, di tempat yang sakit. Anggap saja, aku tak pernah
tahu.
Selamat tinggal, rasa. Sampai jumpa di kisah awal tanpa
akhir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
leave your comment, please