Belenggu. Ya, ini. Yang seperti ini. Terbelenggu hanya pada
satu.
Apa namanya? Cinta? Mungkin. Aku tak bisa memastikan karena
sesungguhnya aku tak merasakan. Tak peka lagi. Iyakah?
Aku lelah pada kenyataan. Aku lelah dengan semua kekosongan
yang perlahan mulai terisi, tak penuh. Aku lelah menunggu apa yang tak harus
aku tunggu. Demi Tuhan, aku tak paham dengan kenyataan. Hanya berjalan pada
nafas dan belenggu. Kau, lagi. Aku lelah.
Aku tak mengerti. Kepada siapa hati ini bertaut. Kamu, kau,
dia? Kalian sama. Sama-sama tak mengerti kenyataan. Aku pada jalanku, dan kau
pada bahagiamu. Aku pada setapak yang tegak lurus, kau pada karpet merah yang
penuh pencapaian. Apa namanya? Cinta? Bukan, aku menyerah.
Bukankah hati tak bisa dipaksakan? Bukankah cinta datang
saat kau tak memintanya? Bukankah, bukankah aku tak ada disitu? Lalu apa yang
kupikirkan? Apa namanya? Kenyataan? Ya, dan aku lelah, tapi sungguh tak ingin
menyerah. Cinta tak pernah lelah bukan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
leave your comment, please