4/03/2014

masterpiece 1

Dunia menantangku tuk berlari, lalu terbang dan tenggelam berenang. Menyusuri tiap-tiap pintu terbuka yang mendengungkan kisah. Kisah tentang pertunjukan hidup yang banyak terserak diantara belukar hutan yang lebat. Saat matahari menyinarinya dari atas. Cahayanya dibelah rimbunan daun yang melambai. Lalu aku sejenak berhenti. Menatap riak kisah yang ramai bergerak kesana kemari. Kuraih ranting yang terdekat, kuangkat tubuhku tuk sampai ke atas. Riak itu semakin ramai, semakin ramai. Ada disana cinta yang terbuang. Yang membuat harapan, kesenangan, dan kegembiraan cepat hilang. Ada juga disana pengertian yang penuh paksaan. Pengertian bukan datang saat dimana seseorang memaksakannya, melainkan jujur lalu memahaminya. Aku semakin tinggi, menyeruak dirimbun daun yang lembab. Hingga kutatap langit sambil berdoa, Oh Tuhan! Jangan Kau biarkan mereka terserak bersma kermainnya, sedangkan hamba sendiri hanya untuk melihatnya saja! Tuhan pun mendengar. Hingga datang dewi mala membawa kabar. Terbanglah kau dalam kesendirian, kupandu hingga kau sadar. Akupun terbang bersama dewi mala. Ia terbang anggun membuang goresan kuas pada kanvas-kanvas langit yang penuh pesona. Dan aku sadar aku tak sendiri!

painting by Crisna Kemala
poems by Muhammad Rizki

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

leave your comment, please