12/19/2015
Mengapa sendiri?
Mataku menatap jauh, berharap bertemu pelupuk mata lelah itu. Hingga aku yang berhenti, bukan menemukan, hanya sadar mengganggu keseimbangan. Mengapa bulan menjadi asing dengan bumi? Mengapa kini lupa gravitasi? Hingga apa yang berencana hanya usaha sendiri. Apa yang tersisa hanya puing caci maki. Mengapa angin enggan bertiup? Hingga helai dandelion berhenti bermotivasi. Selalu ada pahit setelah manis, selalu ada lelah setelah aksi. Mengapa tak juga kau mengerti? Hanya asik dengan dunia sendiri.
12/16/2015
Mungkin perpisahan
Ada hal yang harus aku kuatkan karena tak akan pernah siap, karena nyatanya aku mencintaimu setiap hari, setiap detik waktuku, setiap yakin terpanggil, dan dua hal yang mustahil kulakukan adalah meninggalkan dan ditinggalkan. Maaf.
12/13/2015
Kembali
Ketika aku memang hanya aku yang berwarna, bukan berwarna-warni seperti beberapa waktu yang lalu. Ketika aku memang hanya aku yang selalu berusaha menerima keadaan tidak seperti sekarang, bagai dongeng, selalu ingin bahagia, selalu mengandalkan, selalu mengeluh, selalu menuntut, selalu berpikir berlebihan. Ketika aku memang hanya aku yang berpikir secara sempurna, selalu merasa bahagia.
12/10/2015
I've never been..
In your time, maybe mind, your priority, worth fighting for, worth dying for, a reason, I'm nothing. Truly nothing.
12/06/2015
Chiko
Hey lil bastard, thank you for being a bad boy for about your life time, for never wanted the declawing thing, so you can always scraching me on your bath time, for always taking lizard carcass to the house and messing up, and never be good to your cat pal. Thank you for being a great partner, for taking care of my mom, for listening although just about "susu time", for accepting the name we gave to you, "Chiko". Sorry for not being a good vet that taking care of you. I heard that you got pain in your last time, about bleeding in your urogenital area. What did you do? What happened to you? Thank you for never leave the house for years, and took decision to
explore our little village back then, but you always come home, you never forgot our home.
Now, you got the way back to where you belong. I know you felt any pain, Chiko. Hope that now every pain is gone, and you got more life time happily in heaven. Take care of your Master now. Be safe there, don't get hurt. We'll always love you, Chiko.
Rest in piece
Chiko
Rest in piece
Chiko
deleted
Things unnecessary: Call. Communication. Casualty. I should respecting you like a stranger from now on.
12/05/2015
Hello stupidness of mine
Could I tell you not to call me just when you had a time? Or should I ask you to stay away and don't call me ever again? Cause I'm not your shit by the way. I'm not an idiot that tell you "just call me when you need me". So how come if I need you? If I missing you? Ah. It happens all the time. Why should I care a lot of you when you dont even remember my name? Then again, what is me? Who is me for you? Whatever. Just do anything you want.
11/30/2015
Poin selanjutnya
Apa sebutannya? Naluri? Alami? Tak bisa ditahan? Timbul sendiri? Iya, begitu katanya rindu. Tapi harus tau waktu.
Kenapa tak saling bicara?
Kedewasaan itu diajarkan, tinggal kamu tentukan siapa pengajarnya, siapa yg kamu butuhkan untuk berjalan bersamamu. Tapi egoisme tak butuh bersama, sebesar apapun, hanya dirimulah yang dia kuasai.
11/20/2015
"Upgrading"
Semoga aku lulus di ujian kali ini. Terima kasih atas kesempatan ini Ya Allah. Sesungguhnya apa yang kukatakan cobaan adalah kasih sayang-Mu. Alhamdulillah, semoga Engkau meridhoi aku agar lebih matang lagi. Alhamdulillah, semoga apa yang ku lihat bukan semu, bukan hanya dugaan.
11/14/2015
Aku tau, keadaan akan berubah, rasa akan berubah, hati akan berubah, aku tau, segalanya dapat berubah dalam waktu singkat. Aku tau, hampir semuanya telah berubah. Aku tau, bukan lagi bicara cinta, bukan lagi bicara masa depan, apalagi butuh atau tak butuh, diluar itu semua, aku tau sebagian tujuan besar telah berubah. Aku tau, sayangnya hanya bisa berusaha menerima, dan sangat sulit.
11/05/2015
Dalam hidup, kamu mungkin salah, kamu mungkin gagal, atau tidak bahagia. Tapi ketika kamu belajar, waktu bisa memperbaiki itu. Namun saat kamu mengabaikan perhatian orang disekitarmu, mungkin kamu akan menyesali itu. Karena satu hal yang sesungguhnya tak bisa kamu ubah adalah orang lain. Karena kamu adalah sesama maka apa yang kamu pahami, terapkanlah pada dirimu dan orang disekitarmu. Belajar peduli, jangan apatis, atau sok kuat. Kamu akan tau bagaimana mereka berusaha ada, kamu akan sadar ketika semuanya berbalik diam. Jangan menyesal.
10/27/2015
I'm done already
Karena aku bukan sempurna. Aku tak tau kapan aku salah, kapan aku benar, kapan aku harus diam, apatis, kapan aku harus peduli, kadang aku tak tau sekitarku, dan aku sangat perlu diingatkan, sangat perlu ditegaskan, sangat perlu dibimbing untuk tau apa aku melakukan kesalahan? Karena aku tak bisa menilai diriku sendiri, karena aku tak ingin berjalan sendirian, seakan aku yang mengatur jalan cerita, seakan aku sendiri yang punya waktu kita. Itu membuat aku egois. Kamu membuat aku egois. Kamu membuat aku menjadi manusia terbodoh, terjahat, tak pantas menjadi apapun. Semoga kita sepaham, bahwa komunikasi itu penting. Jangan pernah menyepelekan satu katapun, karena satu kata saja bisa menimbulkan kesalahpahaman. Kecil bisa menjadi besar. Aku tak ingin membayangkan apa yang terjadi selanjutnya. Hilang peduli? Hilang rasa? Lupa? Aku tak ingin tau. Bekerja samalah denganku. Tegaskan aku ini siapa, apa, apa yang salah, apa yang harus diubah, apa yang tak kamu suka, ditengah apa yang aku tak suka, dan kita akan punya solusi atas masalah yang sangat memuakkanku. Aku lelah dengan semua keegoisan kita. Aku tak mau berjalan sendirian lagi. Lebih baik aku menepi, istirahat, berpikir sedikit, agar aku tau bagaimana harus berjalan lagi. Entah itu masih sendirian atau bersamamu.
10/25/2015
10/18/2015
Sayangnya rindu itu membelenggu. Jadi pasrahkan saja. Bicarakan saja. Nikmati saja. Sakit sedikit bukan cobaan. Cara Dia melatih kesabaran. Terima saja. Curiga sedikit bukan alasan pergi. Hanya perlu lagi mengerti. Rindu gejala cinta. Terlalu meradang, sub-kronis. Pahami saja. Sadar diri, sadar aku, sadari kamu. Jangan emosi, katakan saja. Jangan berubah, ini saling menjaga. Jangan berpaling, kuatkan dulu. Rindu tak kokoh, cinta berdiri, waktu terhenti, waktu kembali, rindu membelenggu lagi. Jangan takut, jangan menakuti, hati terlanjur bersahabat, rindu terlanjur terpaut, jiwa terlanjur memiliki, pikir terlanjur memenuhi, ingin terlanjur egois, hanya mau kamu katanya. Sulit pasti sangat, hampir menyerah mungkin, tapi jangan.
10/14/2015
10/10/2015
9/26/2015
Langganan:
Postingan (Atom)