9/17/2015

janji

untuk sejoli dengan memori, kadang rasa membinasakan, apa kata yang tak terenyahkan, entah janji yang masih melayang tak paham arah, atau dia yang ingin mengikat takdir yang lepas. aku tak pernah tau. setidaknya tak berusaha tau. tapi semesta berbisik, bahwa bahagia tentang takdir dicoba, diwujudkan, dirasakan, dinostalgiakan mungkin lewat yang menyayang. payau semua. ikut kemana. sedikit iri dengan yang tak pernah cukup, yang tak pernah rasa ingin cukup. kami tak rasakan perih terdahsyat, hingga tau bahwa waktu bisa di ulang, ketika takdir tak mampu diikat. kami tak rasakan meragu, sampai serbuk memori terinfiltrasi dalam memori lain. kami bukan perkara sama, hingga tak perlu kamu samakan hati yang sama-sama mudah luluh, sama-sama gampang tersentuh, sama-sama manja, sama-sama cari perhatian atau agak kedewasaan, sama-sama tak tahan marah, tapi berbeda kadar cita, berbeda cara menyayang, berbeda cara mengeluh, berbeda kesungguhan butuh, berbeda pengharapan, berbeda cinta. tolong jangan disamakan lagi. kami bukan dia yang ingin mengikat takdir yang lepas. kami bukan dia yang sekilas menuntut janji. kami bukan dia yang selalu menyalahkan. kami hanya ingin bersama hingga entah malaikat pun enggan mencatatkan akhirnya. karena kami saling bicara, bercerita, berdiskusi, tentang kamu, hari ini, kemarin, dan besok, dan besoknya lagi, dan besoknya lagi dan lagi, hingga tak ada suara, telepati. karena kami, saya, aku, hati, dan rasa, saling meyakinkan, saling meyakini, sudah saling percaya, bahwa takdir sudah terikat, kuat, hanya bisa melaju lurus. Insya Allah. katakan lantang dihadapan-Nya jika juga percaya, jika juga yakin, dengan kami, kamu bisa lebih mendekati-Nya, dengan kamu, kami bisa lebih patuh pada-Nya. lantangkan hanya kepada Pemilik kami. agar bukan hanya kami, kamu, bahkan semesta dan Sang Pemilik juga tak meragu.

9/13/2015

it seems like everybody leaves me, everybody's changing. there is nothing more painful than feeling alone.

9/12/2015

as you said

Ketika kamu ingat ada seseorang yang bilang, "kalau mau pergi, pergi aja, gak mau peduli, gak mau dipusingkan." seketika kamu ngerasa perjuangan kamu sia-sia. Karena mungkin dia gak berjuang sama kamu.

If you just realized

You should've known what kind of people whose worth the wait. But I just can't help, even he never knew what I've done, how hard I tried to knew every single time of his days 'till the last minute before his rest. I just want to stop when you sleep as well. You should've known. Time flies, don't make me flies with 'em. Cause distance is not a big deal, but you're too reckless to throw a time. That's making its harder everyday.

9/04/2015

Pecah

lupa. lupa caranya, lupa semuanya. karena tak ada yang lebih penting dari diri sendiri. jadi sendirian, terus.

9/02/2015

Bukan gak peduli, tapi sedang sibuk. Bukan gak peka, tapi ada yang lebih mendesak. Positif dulu, ngebatin nyusul.

8/24/2015



Sabar. Bahkan ketika aku hampir menyerah, kamu membuatku tak ingin berhenti, membuatku yakin melangkah, menunjukkan arah terbaik, membuat aku berani. terima kasih lagi dan lagi. Maaf aku hanya merepotkan, cuma bisa mengeluh, cuma bisa protes. Semoga bukan hanya disini, semoga seterusnya, semoga selamanya, kamu kuatkan aku dan aku menguatkanmu segalanya, segalaku.

8/23/2015

Karena aku jauh dari sempurna, dan yakin telah kau genggam, aku takut hari ini berakhir dan waktu tak menjelang seperti ini lagi. Aku takut menjadi orang yang kau sesalkan karena tak bisa seperti inginmu. Aku takut bahagia ini hilang selamanya suatu saat karena kau tersadar bukan orang seperti aku yang kau butuh. Aku takut, terlalu takut untuk mengatakan jangan pergi, tetap denganku. Aku takut kau marah, atau berubah tidak peduli karena tak banyak yang bisa aku lakukan. Aku takut, ketika aku perhatian, tapi tak didengarkan, apa memang aku tak pantas didengar? Apa kataku salah? Aku ingin yang paling baik untukmu, keadaanmu, kesehatanmu, semuanya. Atau pikirku terlalu berlebihan? Mungkin aku sedang lelah, hingga canda kuanggap nyata. Maaf, selamat istirahat.
Karena manusia tak akan berubah seperti kehendak orang lain. Manusia tak akan merubah apa yang dianggap benar. Jika sempurna yang kau cari, sempurna versimu dan aku akan berbeda. Saatnya saling menerima, apapun negatifku dimatamu. Saatnya saling mengerti kekurangan masing-masing dan menyempurnakannya. Karena apa yang kau katakan baik, dan apa yang aku sarankan baik.

8/21/2015

Kita hidup berdasar masa lalu, dan rencana esok. Aku akan mengerti kamu jika aku mengerti masa lalumu. Untuk mengerti, aku harus tau dan belajar. Jangan biarkan aku tau sendiri dan belajar sendiri. Karena akan butuh waktu lama. Rencana esok adalah evaluasi hari ini dan kemarin. Aku ingin kamu terlibat dan aku dilibatkan. Aku akan menghargai apapun kejujuran. Penting, karena aku ingin bersamamu sehalalnya.

8/18/2015

Bukan rindu yang menegakkan, tapi inginku yang besar untuk belajar. Hidup, darimu. Bukan aku yang mencintaimu, tapi hidupku. Bukan cinta yang membesarkan kita, tapi butuh. Aku membutuhkan hidupmu untuk kupelajari, menarik, positif, candu, sesekali kuwarnai agar tak bosan. Aku membutuhkan Ikhlasmu, sayang. Aku ingin berbagi denganmu. Aku membutuhkanmu, selama aku belajar, dan akan terus belajar. Setelah itu, aku akan mencintaimu, mengimbangi diam, membaktikan sisa kuatku, melengkapi kurangmu, menjadi tempat keluh kesah, menghapus lelahmu, sampai kamu renta, sampai entah kapan waktuku, dan waktumu, dan waktu kita yang diabadikan Tuhan.

8/10/2015

Untuk rinduku, berjalanlah bersamaku, temani lelahku, maklumi cemburuku, pahami hati yang terlanjur paham arti sakit, berhenti memaki, dewasalah, mengertilah, jangan lelah dulu, aku masih berjuang atas kita. Jangan buang amarahmu pada percakapan jauh. Hargai waktu kita. Lakukan apapun yang kamu mau, dan jaga perasaanmu, dan aku, dan tipe dunia yang menghitung waktu kita. Sampai jumpa di emosi taraf rendah, sampai jumpa.

8/06/2015

"Karena aku tak pernah memaksa hati mengetahui, atau rajin meminta, karena kamu manusia, yang akan pergi ketika tak ingin direpotkan." Maaf aku merepotkan, melelahkan, jika tak ingin mendukungku dengan sekedar bertanya 'apa yang terjadi?', tak apa. Hakmu.

7/25/2015

Tidak benar ketika kamu tidak tau siapa yang kamu hadapi. Baik tak akan jadi baik. Akan ada tipu yang tak tertipu, atau sangka yang entah menjadi apa.

7/12/2015

Bersalah?

Iya jika karena terlalu egois dengan rasa yang egois. Nyatanya sulit itu ada, namun tak cukup untuk ikhlas menerima segalamu. Bukan kekurangan, tapi kamu yang terlalu lebih, dan aku yang sulit mengimbangi. Katanya cinta saling melengkapi, bukan saling menguatkan. Karena tak perlu jadi kuat untuk memeluk cinta, namun apa yang harus kutambahkan ketika kamu sudah sempurna? Aku bersalah, melihat kita pada sisi aku. Kamu bersalah, karena tak pernah jujur tentang hal kecil, sehingga aku belum menemukan kita. Karena niatku tak menuntut, tapi aku adalah aku yang berlimpah ingin. Bukan aku tak tau diri, tapi tak seorangpun yang tak ingin dianggap berharga. Dunia sebentar, tapi tak tahan untuk mengharap. Tak boleh pada sesama, nyatanya sulit dikendalikan. Betapa bersyukurnya aku dengan keadaan ini hingga lupa terlalu banyak meminta, padamu, pada-Mu. Terlalu banyak harap yang hanya kubayangkan. Karena kita masih pada waktu masing-masing. Berputar sendiri-sendiri. Sayang tak saling mengerti.


Semoga Allah Melindungimu, Memberkahi langkahmu, dan Membuat semua detik waktumu bermanfaat. Karena hanya Dia yang bisa Mengerti kamu. Aku hanya penebar kata di setiap waktu yang tak berharga, penuntut apapun yang ingin aku dapatkan, perhatian, candaan, apapun yang bahkan mengganggu istirahat. Maafkan keegoisan ini. Diam terlalu sakit. Berkata takut menghancurkanmu. Kadang yang kuanggap benar, menurutmu lebih benar. Atau yang menurutku salah, malah bukan apa-apa. Karena aku punya waktuku, yang pernah kupelajari sulit, yang kini kujalani takut, dan entah apa yang akan terjadi nanti. Aku mencintaimu dan terlalu takut untuk mengatakannya. Aku ingin menjadi yang paling memahamimu tapi kamu belum mengizinkannya. Aku tak ingin merepotkanmu tapi hanya kamu yang kuinginkan ada. Terimalah jika ingin. Pergilah jika harus. Tapi jangan.

7/04/2015

Karena akan sulit menemukan orang yang tak pernah salah. Karena kesalahan tidak akan disadari sejak awalnya. Karena untuk berubah, hanya diri sendiri yang mampu melakukannya. Aku bukan orang mudah. Tak ada yang layak diperlakukan rendah. Aku tidak rendah. Silahkan berhenti jika lelah. Silahkan pergi jika harus. Silahkan bicara jika perlu. Karena yang paling baik tidak akan kuat hanya dengan kata-kata. Karena yang paling baik akan mempertimbangkan apa yang dikatakan dan apa yang didengar. Melaksanakan apa yang paling baik dan mencerna apa yang paling buruk. Karena yang paling baik tidak akan bersabar, akan berusaha demi apa yang paling baik. Karena yang paling baik bukan hanya mengerti tapi paham tentang resiko dan kendala. Karena yang paling baik, akan mempertahankan apa yang paling baik. Dan sebelum menjadi paling baik, benar dan salah untuk didepannya sudah tak tertukar.