"Kita mati pada satu hari, kita lahir pada satu hari, kita jatuh cinta pada satu hari, dan semuanya terjadi pada satu hari."
tak mau, berat, tak siap, itu yang ada dipikiranmu, sahabat. usahanya untuk tetap bertahan dan menyayangimu sepenuhnya, tidak akan kau temukan lagi. itu yang ada dihatimu. jangan lagi katakan ia pergi tanpa pamit padamu. Tuhan menciptakan manusia untuk kembali atas amalnya, semua telah ada waktunya. hari ini, apa sudah kau mendoakan ia? doakanlah setiap waktu agar ia tidak sendiri seperti yang kau katakan dalam linangan cintamu, ingat selalu ia dalam doamu. percayalah, Tuhan menjaga ia untuk orang-orang yang mendoakannya, untuk keluarga dan kerabatnya, untukmu. bukan suatu penyesalan karena aku hanya bertemu ia satu kali, sedang berjuang. sungguh, sahabat, hatiku bergetar, merasa enggan menatap jauh dalam matanya yang bersinar, merasa tak sanggup ingin berbincang dengan ia yang berusaha bersuara, betapa takut aku meneteskan air mata dihadapan ia yang terlihat bahagia dalam sakitnya, kamu sungguh kuat menahan sakit atas ia, menahan rasa seperti itu, yang bergejolak menderu memekakan jiwa. berjanjilah untuk tersenyum selamanya, sahabat. aku percaya, dengan cara apapun kamu menceritakan ia, aku sungguh sangat percaya, doa akan membuatnya tetap bahagia disana, Insya Alloh kebahagiaan abadi.
untuk sahabatku, Nisa Chairana. tetaplah kuat tanpa batas waktu. kami mendoakan Almarhum Galih dengan sukacita, agar ketenangan menjadi sandaran tidurnya, agar pelukan kami menjadi kehangatan untuknya, agar Tuhan selalu menjaganya untuk ia, untuk keluarga dan kerabatnya, untuk kami, untukmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
leave your comment, please