1/04/2014

Ibu, aku ingin pulang

sudah tak ada semangat lagi disini. rasanya selalu lelah dan tidak fokus. aku ingin pulang, Bu. ingin menghirup atmosfer rumah dengan Ibu didalamnya. ingin mengemban tugas memberi pakan kucing dan ikan lagi. menjemput dan membuat bekal untuk adik lagi. sampai kapan aku tidak mandiri? maaf, Bu. aku terlalu tergantung pada pusat placentaku yang dulu bersatu dengan Ibu. doakan aku disini, Bu.

1/01/2014

harap

di sisi seperti ini, segala hal kuanggap tak mungkin. jarak, pengetahuan, tingkatan, dan hal apa lagi yang membuat seseorang merasa harus menyimpan rasanya yang berharga? tak penting mengenai hati yang terbuka, tertutup, rasa yang dijaga, diumbar, doaku hanya satu, di bahagia, akupun akan lebih bahagia. Doa berarti apapun bukan? doa itu gratis, tetapi waiting list, jadi aku mengucap doa setiap waktu untuk kita yang tidak saling bersinaps. dan hanya satu, bahagia.

12/24/2013

you are too utopia

dari jauh, aku hanya dapat menebak setiap gerak bola mata itu, yang sesekali ke arahku. dalam jarak, aku hanya dapat melihat langkah pergi saat aku didepannya. dalam diam, kuajukan ribuan hipotesis tentang maksud dari setiap kontraksi dan relaksasi ototmu, yang mungkin juga kau lakukan terhadapku. kita tidak saling mengenal, bukan? aku hanya bisa menduga. mengagumi dalam segala bentuk dugaan yang sama sekali tak kau pedulikan. ini bukan masalah, saat kau terganggu, itulah masalah. maaf telah mengganggu pandanganmu. maaf telah menjadi yang familiar di matamu, tapi tidak dihatimu. aku hanya mengikuti segala abstraksi yang terjadi saat aku menemukan bola mata itu. dan tak dapat kukendalikan. ini memang bodoh.

12/08/2013

tentang beda

menguatkan hati untuk berhenti. bahagia itu sulit didapat, katanya. padahal bahagia itu marak di udara. mendapatkannya itu semudah bernapas. hanya saja ego yang kadang mendominasi diri untuk terus mengeluh. jadi berhentilah. berhenti merangsang egomu naik. berhenti menganggap diri tak ada artinya. hargai bahagianya, ikut saja, ikut bahagia dengannya. karena rasa itu berbeda. aku suka, dia tidak. aku menemukan, dia belum. jadi apa lagi yang sebenarnya aku tunggu? aku menunggu yang tak jelas arah gerak, dan kehadirannya. ya, masih yang-sedang-dipersiapkan-Nya. meski tak kupungkiri, aku menyisipkan namamu disetiap pertanyaan dan permohonan yang kuajukan pada-Nya.

12/04/2013

12/03/2013

menjadi pecundang itu bukan pilihan

bisakah kita putar waktu beberapa bulan ke belakang? waktu dimana aku masih berkutat dengan aku yang punya rasa aneh, memperhatikan sendiri, bercerita sendiri hanya pada diriku sendiri. saat sebelum orang tahu apa yang terjadi dengan abstraksi yang aku punya. saat dimana aku menikmati dia yang terlihat bahagia meski aku tak mengerti siapa yang dia tuju, apa yang dia pikirkan, serumit apa rasa yang dia punya. apa lebih abstrak dari milikku? atau lebih terarah? atau apapun yang tak aku mengerti. saat dimana aku percaya mata punya hubungannya dengan pengatur rasa, dan mata yang memberikan pesan agar "berbahagia untuknya, karena seperti itulah kelihatannya". hal yang aku sesali adalah kenyataan. ia berkata bahwa aku menyukaimu. namun rasa tak secanggih perangkat pengetik yang punya tombol enter atau escape. ya, enter atau escape. jika mungkin, saat itu juga aku akan menekan tombol escape. menjauh, menyendiri, hanya berteman. atau setidaknya aku tidak menekan tombol apapun, lalu aku hanya menyimpan file tentang-menyukai-ini dengan password yang hanya aku yang tahu. salahnya, aku terlalu mensyukuri, terlalu senang dengan hal bodoh ini. ah mengapa setiap saat aku hanya mengeluh? rasanya aku ingin berhenti dari (yang kurasa) kekacauan ini. rasanya menjadi pecundang itu adalah sebuah pilihan. aku ingin sembunyi, setidaknya sampai semuanya membaik. rasamu membaik, rasaku juga. sembunyi sampai kamu dapat apa yang kamu cari, dan aku menerima apa yang sedang dipersiapkan-Nya (lagi).

11/27/2013

selamat ulang tahun, Ibu.

selamat ulang tahun, Ibu. terima kasih telah merawatku, telah bersedia direpotkan olehku. maaf jika aku kurang perhatian terhadap Ibu, aku datang hanya saat ada perlu. maaf sering menyakiti hati Ibu. aku akan selalu mendoakan untuk kesehatan Ibu, rezeki yang dilancarkan, dilindungi dari segala bahaya, panjang umur agar bisa melihatku menjadi dokter hewan, menikah, dan punya anak. doakan aku terus ya, Bu. aku sayang Ibu.

tempat

lingkungan yang kamu sukai bukan berarti itu tempat kamu harus berdiri dan bertahan. lingkungan yang kamu sukai belum tentu membuatmu nyaman. bahkan lingkungan yang membuatmu nyaman sekalipun pasti punya cerita dibalik pengetahuanmu. ya, disembunyikan darimu. disimpan untuk tidak kau ketahui, karena itu tentangmu.

11/26/2013

ada yang menjerit

"aku emang sayang sama dia. gak ada yang bisa ngerubah itu. waktu juga gak bisa. terus aku harus gimana sekarang? aku gak bisa pergi, aku gak bisa lepas. aku gak kepikiran tapi sekalinya dia ada, semuanya kaya balik nimpa kepala aku. sakit, emang. tapi nangis udah gak bisa. kenapa serumit ini sih? aku harus nyalahin siapa? aku harus ngadu ke siapa? sekarang apapun udah gak ngaruh. mau aku sayang atau engga, itu gak ngaruh. terus aku harus gimana?"

berkat bintang

jangan pernah tanyakan mengapa. karena ranting yang patah tak pernah bermaksud mengecewakan daun yang rapuh. bunga dandelion tak pernah ingin anak-anaknya tertiup angin. meninggalkannya sebatang, sendiri, mati. jangan pernah tanyakan apa yang terjadi. saat kau kira aku jadi seperti ini, aku hanya belajar. belajar menghargaimu, lingkunganmu, waktumu, segala acuanmu yang sekarang sama sekali tak kupahami, tapi tetap kuhargai. lagi-lagi aku mengeluh tak mengerti dengan hidup yang kini seakan bergerak di dua sisi. satu, aku syukuri. dua, tak aku inginkan. jika mampu, aku ingin kembali dulu. meluruskan, membentuk suatu pemikiran dewasa yang akan terealisasi beberapa tahun lagi, yaitu sekarang. lagi-lagi aku ingin kembali. lagi-lagi aku berpikir bahwa aku yang paling bisa, bisa segalanya. lagi-lagi, aku tak punya banyak opsi. maksudku, aku benar-benar tak punya opsi. karena kembali itu bukan jalan, kembali hanya ada pada wishing wheel dengan generator, tapi tanpa jarum. mungkin akan berhenti, namun entah kapan. sampai kapan pula aku harus tiba-tiba ingin kembali. jika Pencipta, Pembentuk-rasa, Pendengar, sedang melihatku sekarang, aku tahu Ia sedang melihatku sekarang. kumohon biarkanlah aku tetap berlari. beri aku kekuatan untuk tak lelah, berhenti, istirahat, menengok ke belakang lagi, berpikir bodoh lagi. kumohon biarkanlah aku menikmati masaku, begitu pula dengan kebahagiaannya. biarkanlah terus mengalir bagai air-Mu yang tak pernah surut. aku yakinkan bahwa aku bahagia. aku yakinkan bahwa aku bisa berlari, hanya dengan kekuatan-Mu. jangan biarkan aku kembali, kumohon. jangan biarkan aku mengganggu setitikpun dari memorinya yang kosong. jangan biarkan matanya menghantui pandanganku lagi. biarkanlah aku menyongsong detikku hingga aku terima apa yang sedang Kau persiapkan.

pagi yang lucu

aku menemukan anak gajah dekat perumahan lalu aku bawa pulang. badannya sedikit lebih besar dari galon. kulitnya berwarna abu kebiruan, empuk mirip sofa 57jt. aku simpan di kamar lalu aku tinggal sebentar. tiba-tiba ada sepasang macan kumbang yang mendekap si gajah. aku pikir itu orang tua angkatnya. lalu satu macan pergi, yang lain masih mendekap si gajah. lalu aku pergi lagi karena harus konser, saat itu aku menyanyikan lagunya Miley Cyrus yang berjudul Wrecking Ball. tentu saja dengan kostum panggung yang biasa saja. ending dari lagu tersebut, settingnya adalah lapangan basket. saat itu hujan tetapi ada sekelompok pria yang sedang bermain basket. lalu aku bertanya. "kalian punya kenalan anak TN (Taman Nasional) gak?" lalu satu dari sekelompok pria itu merekomendasikan TN yang katanya paling bagus. akhirnya aku pulang dan mendapati gajah itu tidak ada di tempat aku meninggalkannya. ternyata dia bersembunyi dibawah selimut dan tertumpuk oleh jaketku. tampaknya dia kedinginan. lalu aku membawanya ke dapur untuk kuberi makan. awalnya aku membawa gajah itu ke belakang rumah karena aku tahu dia akan menyukai rumput. tetapi saat ia melihat padang yang tidak terlalu luas dengan rumput yang tinggi itu dia ketakutan dan berlari masuk, dengan dua kaki. akhirnya aku menggendongnya, membuka lemari pendingin dan menawarinya sebuah stroberi. ia memakannya, namun kemudian setelah satu kunyahan, ia mengeluarkannya lagi. matanya mengernyit keasaman. lalu aku mencari yang lain dan menemukan beberapa buah tomat. aku menyuapinya, ia langsung mencoba melahap bulat-bulat tapi mulutnya tidak muat. akhirnya ia memakan sedikit-sedikit buah tomat itu. ia menyukainya. mimpi yang aneh.

11/25/2013

sempat kutanyakan pada dinding putih yang melihatku setiap hari. mengapa hanya sudut mata itu yang aku lihat setiap hari pada subjek, pada pencitraan yang berbeda? kini aku kurang peka atau entah tak ingin mencari tahu. atau aku sudah tak ingin memberi apapun untuk ketidakpastian, apalagi kesempatan. atau mata itu sulit kuraih karena terlalu jauh bagai posisi bintang. aku hanya paham bagaimana jiwa itu merasuk. menanamkan diri dalam memori yang kosong. bukan, tidak kosong, hanya sedikit bercelah. kupikir, rasa yang tiba-tiba itu murni pemberian Tuhan. tetapi aku tahu, segala rasa itu memang pemberian Tuhan. tinggal bagaimana kita mau memercayainya untuk tetap atau pergi. iya, memang, rasa itu rentan. rentan pergi. tak ada cara lagi selain mensyukuri, dan ketika rasa itu pergi, maka harus menerima. menerima rasa yang baru. tapi kupikir, tidak semudah itu.

aku matahari

malam itu bulan enggan menampakkan diri. dengan anehnya kau genggam sebuah teleskop yang tak tahan kau arahkan ke langit. kau buat sudut 45 derajat dari hidungmu. belum lama, kau mengeluh, "langit ini tak ingin diintip rupanya." lalu kau arahkan batang berlensa itu 180 derajat, lurus kedepan, ke arahku. aku hanya diam sementara kau berlagak seperti ilmuwan tenar. menyipitkan sebelah mata demi mencari kejelasan objek yang kau bidik, lalu dengan ketus kau berkata, "kamu abstrak, terbalik, tidak jelas." aku merasa ulu hatiku mendadak ngilu. kelenjar adrenalinku tiba-tiba bersekresi. darahku berdesir kencang. perlahan kau membuka mata dan menurunkan alat itu. "karena tak sepantasnya aku melihatmu seperti tadi. kau sangat nyata. mataku harus terbuka. aku tak perlu benda ini untuk melihatmu yang begitu cerah. terima kasih untuk ada malam ini, malam kemarin, dan malam-malam selanjutnya, matahari."

11/13/2013

the thing I scared about

the only thing that I scared about is disappointing my parents. orang tua mana yang gak sakit hati kalau anaknya disakiti? orang tua mana yang gak bisa berhenti kesal dan dendam sama orang yang udah bikin anaknya menderita secara batin? kejadian itu membekas di hati kedua orang tuaku. inilah yang menyebabkan aku lebih berhati-hati memilih seseorang. harus yang penting dan punya tujuan baik. sulit bukan? aku lebih memilih mempelajari terlebih dahulu daripada mempelajari sambil menjalankan suatu komitmen. berhati-hati seperti ini memang membuatku mem-border diriku sendiri. aku tidak mau mengecewakan kedua orang tuaku lagi. aku tidak mau membuat mereka sedih melihat anaknya yang selalu ceria ini mendadak muram. aku tidak mau memilih orang yang mengikuti egonya dengan berani membohongi orang tuaku lagi. sangat sulit bukan? kita tidak bisa melihat sekilas orang seperti itu. jadi aku percayakan, Alloh sedang mempersiapkan segalanya. rencana-Nya akan sangat indah, aku yakin

11/09/2013

watch your mouth!

the only reason "why people knows" is because of your words. if you have a secret, just keep it! dont trust anyone to keep yours. you have your box secret, and that's in your own mind.
I have secrets, and my failure is tell'em to my new friend. fool me, poor me. so I learn there is not everyone can be trusted. the only thing is you, your mind, and The Creator. believe them!

10/20/2013

selamat malam, hati

masih dengan sebutir kata yang kutaruh dalam botol kaca. masih dengan serbuk cerita yang dilipat dan tertata rapi di ujung asa. kamu yang kulihat setiap otot melirik, mengerjap, melangkah penuh yakin. memecah kebisingan diantara tebing penuh rajawali kelaparan. Tuhan punya impuls tersendiri dalam menyampaikan pesan. Tuhan punya messenger yang lebih cepat dan tepat untuk merasuk. hanya saja, rasa tak punya penerjemah pesan secanggih RNA atau gerbang potassium. hidup itu penuh dengan hal-hal ganjil dan misterius. bagi kita, bagiku yang telah hidup teliti. melompati batu satu per satu di permukaan air tenang. seperti permainan. dan yang kita inginkan hanya tepi. tapi..bukan, bukan tepi. mungkin aku punya cukup waktu untuk singgah di dasarnya. menyelami air tenang, menerka putaran macam apa yang akan membawaku lumpuh. membahagiakan saat aku tak bertemu badai semacam itu. hanya saja pintumu tidak terbuka. dan hatimu terlalu indah, rumah kaca. aku merasa lukaku terlalu banyak terpapar air garam disini. aku meratap diluar rumah kacamu, melihat seluruh gerak, mendengar derasnya darahmu mengalir. melihat siapa yang mengikatmu sekarang. melihat betapa indah, berwarna, dan betapa hidupnya rumah kacamu. aku butuh permukaan. aku tak punya insang untuk tetap berada dalam air garammu. yang terpenting, aku tak punya waktu berbahagia untukmu. aku harus mencari permukaan dan melompat ke tepi. tidak perlu melihat bahagiamu lagi. kamu tidak peduli, bukan? maka aku harus lebih tidak peduli.

9/10/2013

hai, jujur, aku lagi gak punya inspirasi buat nulis. aku cuma baca post sebelumnya dan sadar, perasaan itu aneh ya? kenapa manusia bisa peduli sama orang yang gak mempedulikannya? kenapa manusia kadang tidak pernah merasa kapok kalau main perasaan? manusia itu unik loh. aku membuktikan segala dugaanku kemarin. aku sendiri, dia pergi, kamu datang. ya, hidup. berputar bagai bola dalam permainan futsal. aku ingin merasakan akhir dari kegilaan ini. maksudku, aku menemukan apa yang aku cari, lalu hidup bahagia. siapa yang tau?
oh iya, aku sedang memikirkan sesuatu. aku ingin bisa melukis. sekarang aku rasa menulis lebih sulit daripada minum susu setiap hari. kalau di the sims, writing itu bikin fun dari sims itu berkurang, kecuali kalau dia workaholic, dan aku bukan sims.

9/03/2013

kenyataan itu lebih rumit daripada teori fisika. apalagi kalau kita udah mengaitkan harapan-harapan kecil diujung pengerjaan soal. saat kita tidak dapat hasilnya, itu rasanya, sakit hati. ini sih dengusan anak-anak yang gak suka fisika kebanyakan. tapi masalahnya bukan tentang fisika, tapi tentang hidup yang terus maju tanpa didorong, tanpa ditarik hanya diseimbangkan dengan gravitasi bumi. kita, aku, juga mungkin perlu sesuatu, seseorang untuk jadi gravitasi. saat kita oleng kekanan atau kekiri atau tidak kuat untuk terdorong atau tertarik, harusnya gravitasi itu bisa membuat kita tegak mengikuti alur bumi yang sulit ditebak. ini analogi loh, semoga kita, masing-masing punya jawabannya. selamat malam.

8/19/2013

kenyataan

perlahan semua pergi, apapun statusnya akan pergi. dan sahabat itu paling rentan, bagiku.