12/18/2017

Untuk kamu

I wrote this for you.
My one that I love from the beginning
Like I don't know I'm just always wanna be with you back then
Then I know that love is growing like a flower
It blooms and die in time
So were you
And maybe your stuff called love
I believe in you but something fishy

"Aku sangat menghargai proses. Wujud syukurku, sama sama berhenti setelah menemukan. Karena kamu tau sulitnya mencari, dan aku menghargai proses untuk mencari."

What about you?

11/24/2017

Cerita teman #3 Masih batu

Keras kepala ya? Kepala batu katanya
Ok, semua orang punya tujuan masing masing tapi ada yang berjuang dan ada yang pasrah nunggu durian runtuh. Ada yang maksain tujuannya ada yang "ok sabar, pelan pelan".
Ya! Intinya sih sama, manusia itu beda beda. Andai toleransi itu gak cuma keluar lewat karbondioksida, pasti gak ada istilah "kamu keras banget kaya batu". But ya, lets talk about this.

In my opinion, istilah kepala batu dikasih ke orang yang kalo punya keinginan ya udah ini aja gak ada yang lain gak boleh yang lain. Iya gak? Itu gak boleh! Kata siapa? Kata toleransi.
Semua orang punya keinginan masing-masing, semua keinginan pasti ada tujuannya masing-masing. Tujuan? Cara menggapainya juga beragam. Itulah keindahan otak manusia. We all arrange something differently. Tapi si batu, ya denger juga lah apa kata orang.

Andai semua manusia itu saling berpositif. Gak ada lagi istilah si kepala batu. Merekedeweng. Kumaha karep sorangan. Coba, if we want to try to listen to others ya, from zero to hundred, kayanya kita bakal ngerti kenapa dia gini dan gitu. Tapi kita suka too much judging iya gak sih? Gak baik loh, katanya. Intinya sih gitu. Apa? Ya itulah, gak tau.

7/26/2017

Cerita teman #2 Jangan egois

Lelah
Kalau dikatakan status kita sama, sederajat, untung masih beda bersikap.
Kita sudah dewasa, teman
Iyakah?
Ya kalau lihat hukum kata orang awam sudah diatas 17, sudah ada ktp, berpikirlah selayaknya.
Kamu aku kita manusia
Kamu salahkan aku tanpa sengaja salahkan kita untuk lelahmu bahkan lelah kita
Jangan salahkan lelah kita
Sudah pantas tanggung kita bersama
Jangan lupakan ini untuk kebaikan siapa
Kebaikan bagi orang orang yang lelah seperti kita
Komunikasi penting, teman.

Letter.. #1

I am a realistic man same as you
I used my heart in balance with my brain
You should be listening to what I said
It's so in you
You are my giggle box
When I got so much in my head, my refreshment is you
You didn't know how much I need you indeed
Instead my all fake friends
That's the problem
You didn't realize that we were the same
We got our ego on top
Selfishness by the crown
We stand for what we want
But we didn't realize how hard this relationship going if it's just me
I can't even say this things to you
Cause you didn't realize where we are
Or I'm about to overthinking and overreacting for this shit
So this "misses" thing just ruined my brain
Even hurt my feeling
I want you when I needed you
It's not like exactly in every secomd of my time
Just in time when I needed you
How about that? Is it too much?
I almost gave up on myself
I'm just about to go
But I got more reasons to stay
Cause I stand for what I want
And I want my happiness
How about you?
Am I the girl that you care about?

7/21/2017

Cerita teman #1 Cintailah seseorang lewat Pemiliknya

Wanita, kalau sudah disanjung susah berpaling. fakta.
Seorang lelaki bermulut manis menjerat hati kecil seorang wanita polos yang selalu ceria. sang wanita bahagia, entah lelakinya. sang wanita sampai salah tingkah, entah lelakinya. Tidak kira-kira, mulut manis tak tahu tujuannya. sang wanita dan lelaki yang berbeda, berdalih "jalani saja dulu" mereka melupakan tujuan hidupnnya. disadari atau tidak, perbedaan tetaplah perbedaan. dunia begitu membelenggu hingga lupa, aku punya aqidah, kamu punya tidak? berbeda.
dunia begitu membelenggu hingga aku lupa tidur, lupa ibadah, lupa untuk ingat, begitu saja lupa, apa kamu juga sebegitunya? kata wanita.
hingga dipertanyakan apakah aku sayang atau hanya obsesi? apa perbedaan antara keduanya? ah! kenapa masih selalu tentang perbedaan?
salahnya yang terlalu jauh "jalani saja dulu" hingga lupakan dunia, apalagi akhirat. kepercayaan habis karena semua diberikan untuknya. telinga tertutup karena hanya ada suaranya. mata membuta karena hanya ada bayangnya. lumpuh karena tak bisa berpaling darinya. Astagfirullah.

seorang sahabat menasehatiku, kalau kamu cinta seseorang cintailah lewat Pemiliknya.
wanita memikirkan lelakinya tapi jangan lupakan Yang Memberikan pikiran dan akal sehat
wanita peduli lelakinya tapi jangan lupakan orang tuamu. mereka lebih peduli padamu. apakah pedulimu lebih besar padanya daripada pada mereka? apa perasaan mereka?
wanita tak mau kehilangan lelakinya, bagaimana dengan kepercayaanmu? apakah lelakimu lebih penting daripada kepercayaan terhadap Penciptamu?
kalau memang umur dikata dewasa, akal sudah mampu berpikir, sadarlah, carilah aturanmu, buat prioritas, buat pilihan yang paling bijak, yang paling sedikit mudharatnya, yang paling baik dari hasil evaluasi diri untuk masa depan. hidupmu bukan disini, teman. nanti di akhirat.

6/08/2017

Pertanyaan

Kenapa kamu harus peduli kepada orang yang tidak mempedulikanmu?

Bukan

Kenapa kamu tidak peduli kepada orang yang tidak mempedulikanmu?

Padahal dia lama bersamamu.

2/16/2017

Kritik

Aku adalah manusia.
Halo juga manusia lainnya.
Pada hakikatnya setiap orang punya cara masing-masing untuk berpendapat, terlepas itu baik atau buruk, karena, baik buruk itu relatif, man.
Tidak tidak. Aku bukan orang yang baik, bukan juga orang yang buruk.
Gini, gini, ketika kamu bilang dia adalah pemarah, dia adalah pendendam, apakah kamu tau sebenarnya dia? Dia tidak suka di kritik didepan umum, dia tidak peduli dengan dirinya sendiri, apa kamu kenal betul siapa yang kamu bicarakan? Let's make this clear.
Orang yang kamu bilang tidak suka di kritik didepan umum, wait, kan emang gak boleh mengkritik orang didepan umum? ok, lewat. Orang yang kamu bilang tidak peduli dengan dirinya sendiri bukan berarti dia memang tidak peduli dan harus selalu dilayani atau memang pemalas, mungkin dia lebih memikirkan orang banyak daripada dirinya sendiri tapi caranya "terlihat" salah.
Orang yang bilang kamu kalau marah jangan diam, coba sharing, how if he/she doesn't talk about their problems to others? Maksudmu ketika dia marah, dia harus langsung mencak-mencak dan banting alat dapur? how about that?
Orang yang kamu bilang gak usah banyak ngomong, dasar sok bener. Gimana jika dia memang tidak pernah berbicara tanpa dasar pengetahuan yang sudah jelas? Informasi yang akurat, tajam, terpercaya? Gimana kalau dia merasa hal ini salah dan dia mencari tau lagi tentang kebenaran dan ternyata dia memang benar? Gak jadi sok benar dong? he
Orang yang kamu bilang mudah marah dan kamu suruh dia untuk lebih menerima orang lain, kenapa tidak kamu juga terima dia yang mudah marah?
Orang yang katanya teman dekatmu, yang kamu jadikan tempat cerita, tempat ngomongin orang, tempat marah-marah kalau kesal sama orang, tiba-tiba mengkritik kamu dengan tulisan "kata banyak orang kamu itu..." man, is a good friend does looks like sh*t? Kamu dan dia ngomongin orang di belakang, eh dia ngomongin kamu juga di belakang.

This is what I thought about criticism.
Menurutku, untuk ukuran partner, jangan asal judging. If you know nothing then say nothing.
Kamu tidak sempurna, jangan suruh orang lain untuk sempurna.
Kalau tidak begitu kenal, katakanlah hal yang kamu lihat dengan sangat baik, BUKAN hal yang kamu dengar, "kata orang kamu itu...", don't!
Beradaptasilah dengan orang lain, bukan kamu yang diadaptasi orang lain. Kalau tau dia mudah marah, jangan suruh dia lebih terbuka, tapi kenali kalau sedang marah, pelajari dia, apa yang harus dilakukan, bukan "kalau marah jangan diam." you don't know how people fix their emotion for a better mood. it's different each. watch and learn!
Tidak semua orang bisa sangat terbuka dengan masalah mereka. Tidak semua orang mudah percaya dan bisa mencak-mencak seenaknya ketika benci sama orang. Tidak semua orang bicara karena cuma ingin dilihat atau didengar, atau dianggap ada. Tidak semua orang suka dikritik? yes, it is. Tapi kalau cara bicaramu lebih bisa diterima, everybody would like to be critized pleasantly.

1/17/2017

Same age?

Kamu adalah bagaimana kamu beradaptasi. Aku harus mengertikanmu dan kamu harus mengertikan kami dan kita. Manusia ada dengan egoismenya, namun jangan hendakkan milikmu. Kalau pimpin bukan itu. Bukan yang paksa bicaramu. Aku tak ingin kami, aku ingin kita. Aku yang berhasil dengan adaptasiku, kamu yang sukses meredam egoismemu, dan kita yang padu.

Sukses kolegaku.

1/06/2017

what are we?

so we got no agreement, and I got nothin special in....

ah

Bismillah semangat co-assistant.

9/19/2016

Selamat malam, ---

Terlalu banyak yang terpikirkan, hingga ingin bertanya pun takut. Takut ribut, takut kesal. Kan capek.

Cemburu

Itu menyebalkan, buatmu, apalagi aku.
Boleh?
Kalau ini beda logika.
Rasa penguasa.
Terlalu banyak aku terbelakang.
Coba sejenak.
Ada dia dia dia yang lain.
Ada si ini si itu yang baru.
Terlalu banyak aku terbelakang.
Peduliku tak ada.
Bukan dia dia dia ini dan itu.
Kalau rasa penguasa.
Sepele.
Bukan.
Bukan kuasa rasa.
Tapi aku ada kamu.
Tapi kamu menelunjukku.
Tolong.

8/01/2016

Rindu

Uniknya, tidak harus ungkapkan ini setiap hari. Karena semesta lebih memengaruhi, akan terasa, akan terlihat meski tak rupa.
Karena yakinlah, semua tau, termasuk kamu.

7/08/2016

Mimpi itu lagi

الرؤيا ثلاث حديث النفس وتخويف الشيطان وبشرى من الله
“Mimpi itu ada tiga macam: bisikan hati, ditakuti setan, dan kabar gembira dari Allah.” (HR. Bukhari 7017)

7/05/2016

.

Rela bukan perkara mudah. Apa doamu, untuk ingin diridhoi, tapi rela bukan perkara mudah. Jatuh bangun di sepertiga pagi, sepertiga malam, seraya langit beralih, belajar melepaskan, tapi rela bukan perkara mudah. Sadar masa depan kau gantungkan, kau pasrahkan, tapi rela bukan perkara mudah. Dasar, konsisten, berubah, tetap saja, rela bukan perkara mudah. Aku manusia, kau juga, kita sering mengaku diri sebagai makhluk tak sempurna, karena tau rela bukan perkara mudah.

Astagfirullah.

5/24/2016

some kind of happiness thats gone

I'm the one who never tired for being your cheerleader. Even you don't have time to text, I sent you a word to make you up and I don't need you to reply cause I know how busy you are. Now I'm the who doesn't worth your careness on my duty. When I'm off, I didn't gave you a word, and so did you. Am I just forgotten when I'm not literally exist? What is happening to you?

5/19/2016

Cuplikan #1

Ketika kamu sadar apapun bisa terjadi di masa depan. Ketika kamu tau Tuhan masih menjadi pemegang kunci hidupmu bahkan 1 detik yang akan datang. Lalu dia ragu dengan pilihannya, kamu, wanita biasa yang sama sekali tidak ada nilai plusnya, wanita yang emosional yang kadang mengutamakan perasaan diatas nalar. Wanita yang yakin dengan dia yang tidak yakin. Wanita yang inginnya berdampingan tapi sendirian. Wanita yang entah lebih yakin dari takdir yang mengikatnya, pembangkang. Wanita yang punya mata jauh di depan, dengan hati yang merangkak hingga kini. Lalu kamu sadar bahwa takdir akan menang, dan kamu buat kita jadi sepaham. Dia meragukanmu, dengan berat hati, hancur, kamu juga. Apa yang harus dikuatkan ketika dia sudah tidak yakin dan takut melangkah dengan kamu? Malu, iya kan? Selama ini, ternyata kamu masih sendirian, hancur.

5/05/2016

22nd of 5th

Syukur. Kutuliskan hanya hari ini, kuucapkan setiap hari. Untuk hidup yang sangat banyak. Untuk bisa ini itu, positif negatif, iya tidak, semuanya. Alhamdulillah. Sedikit kekecewaan hari ini, tak ada orang terkasih di sekeliling. Orang tua, saudara, sahabat, teman. Bahkan aku tak hafal artinya teman. Pencapaian yang entah untuk apa dan untuk siapa. Entahlah, salah hari ini rasanya kehilangan harap. Biasa saja, apanya yang istimewa. Karena syukur sangat spesial kuucapkan setiap hari, ada atau tidaknya orang lain di sekeliling. Jadi untukku, berdoa agar tak lagi banyak mau, syukuri saja yang ada, syukuri saja kalau sendiri, syukuri saja, ketika tak ada apresiasi, setidaknya kamu tau kamu bisa dan kamu bangga dengan kebisaanmu menjadi diri sendiri.

Selamat menua dan menguatkan diri.

5/03/2016