11/27/2013

selamat ulang tahun, Ibu.

selamat ulang tahun, Ibu. terima kasih telah merawatku, telah bersedia direpotkan olehku. maaf jika aku kurang perhatian terhadap Ibu, aku datang hanya saat ada perlu. maaf sering menyakiti hati Ibu. aku akan selalu mendoakan untuk kesehatan Ibu, rezeki yang dilancarkan, dilindungi dari segala bahaya, panjang umur agar bisa melihatku menjadi dokter hewan, menikah, dan punya anak. doakan aku terus ya, Bu. aku sayang Ibu.

tempat

lingkungan yang kamu sukai bukan berarti itu tempat kamu harus berdiri dan bertahan. lingkungan yang kamu sukai belum tentu membuatmu nyaman. bahkan lingkungan yang membuatmu nyaman sekalipun pasti punya cerita dibalik pengetahuanmu. ya, disembunyikan darimu. disimpan untuk tidak kau ketahui, karena itu tentangmu.

11/26/2013

ada yang menjerit

"aku emang sayang sama dia. gak ada yang bisa ngerubah itu. waktu juga gak bisa. terus aku harus gimana sekarang? aku gak bisa pergi, aku gak bisa lepas. aku gak kepikiran tapi sekalinya dia ada, semuanya kaya balik nimpa kepala aku. sakit, emang. tapi nangis udah gak bisa. kenapa serumit ini sih? aku harus nyalahin siapa? aku harus ngadu ke siapa? sekarang apapun udah gak ngaruh. mau aku sayang atau engga, itu gak ngaruh. terus aku harus gimana?"

berkat bintang

jangan pernah tanyakan mengapa. karena ranting yang patah tak pernah bermaksud mengecewakan daun yang rapuh. bunga dandelion tak pernah ingin anak-anaknya tertiup angin. meninggalkannya sebatang, sendiri, mati. jangan pernah tanyakan apa yang terjadi. saat kau kira aku jadi seperti ini, aku hanya belajar. belajar menghargaimu, lingkunganmu, waktumu, segala acuanmu yang sekarang sama sekali tak kupahami, tapi tetap kuhargai. lagi-lagi aku mengeluh tak mengerti dengan hidup yang kini seakan bergerak di dua sisi. satu, aku syukuri. dua, tak aku inginkan. jika mampu, aku ingin kembali dulu. meluruskan, membentuk suatu pemikiran dewasa yang akan terealisasi beberapa tahun lagi, yaitu sekarang. lagi-lagi aku ingin kembali. lagi-lagi aku berpikir bahwa aku yang paling bisa, bisa segalanya. lagi-lagi, aku tak punya banyak opsi. maksudku, aku benar-benar tak punya opsi. karena kembali itu bukan jalan, kembali hanya ada pada wishing wheel dengan generator, tapi tanpa jarum. mungkin akan berhenti, namun entah kapan. sampai kapan pula aku harus tiba-tiba ingin kembali. jika Pencipta, Pembentuk-rasa, Pendengar, sedang melihatku sekarang, aku tahu Ia sedang melihatku sekarang. kumohon biarkanlah aku tetap berlari. beri aku kekuatan untuk tak lelah, berhenti, istirahat, menengok ke belakang lagi, berpikir bodoh lagi. kumohon biarkanlah aku menikmati masaku, begitu pula dengan kebahagiaannya. biarkanlah terus mengalir bagai air-Mu yang tak pernah surut. aku yakinkan bahwa aku bahagia. aku yakinkan bahwa aku bisa berlari, hanya dengan kekuatan-Mu. jangan biarkan aku kembali, kumohon. jangan biarkan aku mengganggu setitikpun dari memorinya yang kosong. jangan biarkan matanya menghantui pandanganku lagi. biarkanlah aku menyongsong detikku hingga aku terima apa yang sedang Kau persiapkan.

pagi yang lucu

aku menemukan anak gajah dekat perumahan lalu aku bawa pulang. badannya sedikit lebih besar dari galon. kulitnya berwarna abu kebiruan, empuk mirip sofa 57jt. aku simpan di kamar lalu aku tinggal sebentar. tiba-tiba ada sepasang macan kumbang yang mendekap si gajah. aku pikir itu orang tua angkatnya. lalu satu macan pergi, yang lain masih mendekap si gajah. lalu aku pergi lagi karena harus konser, saat itu aku menyanyikan lagunya Miley Cyrus yang berjudul Wrecking Ball. tentu saja dengan kostum panggung yang biasa saja. ending dari lagu tersebut, settingnya adalah lapangan basket. saat itu hujan tetapi ada sekelompok pria yang sedang bermain basket. lalu aku bertanya. "kalian punya kenalan anak TN (Taman Nasional) gak?" lalu satu dari sekelompok pria itu merekomendasikan TN yang katanya paling bagus. akhirnya aku pulang dan mendapati gajah itu tidak ada di tempat aku meninggalkannya. ternyata dia bersembunyi dibawah selimut dan tertumpuk oleh jaketku. tampaknya dia kedinginan. lalu aku membawanya ke dapur untuk kuberi makan. awalnya aku membawa gajah itu ke belakang rumah karena aku tahu dia akan menyukai rumput. tetapi saat ia melihat padang yang tidak terlalu luas dengan rumput yang tinggi itu dia ketakutan dan berlari masuk, dengan dua kaki. akhirnya aku menggendongnya, membuka lemari pendingin dan menawarinya sebuah stroberi. ia memakannya, namun kemudian setelah satu kunyahan, ia mengeluarkannya lagi. matanya mengernyit keasaman. lalu aku mencari yang lain dan menemukan beberapa buah tomat. aku menyuapinya, ia langsung mencoba melahap bulat-bulat tapi mulutnya tidak muat. akhirnya ia memakan sedikit-sedikit buah tomat itu. ia menyukainya. mimpi yang aneh.

11/25/2013

sempat kutanyakan pada dinding putih yang melihatku setiap hari. mengapa hanya sudut mata itu yang aku lihat setiap hari pada subjek, pada pencitraan yang berbeda? kini aku kurang peka atau entah tak ingin mencari tahu. atau aku sudah tak ingin memberi apapun untuk ketidakpastian, apalagi kesempatan. atau mata itu sulit kuraih karena terlalu jauh bagai posisi bintang. aku hanya paham bagaimana jiwa itu merasuk. menanamkan diri dalam memori yang kosong. bukan, tidak kosong, hanya sedikit bercelah. kupikir, rasa yang tiba-tiba itu murni pemberian Tuhan. tetapi aku tahu, segala rasa itu memang pemberian Tuhan. tinggal bagaimana kita mau memercayainya untuk tetap atau pergi. iya, memang, rasa itu rentan. rentan pergi. tak ada cara lagi selain mensyukuri, dan ketika rasa itu pergi, maka harus menerima. menerima rasa yang baru. tapi kupikir, tidak semudah itu.

aku matahari

malam itu bulan enggan menampakkan diri. dengan anehnya kau genggam sebuah teleskop yang tak tahan kau arahkan ke langit. kau buat sudut 45 derajat dari hidungmu. belum lama, kau mengeluh, "langit ini tak ingin diintip rupanya." lalu kau arahkan batang berlensa itu 180 derajat, lurus kedepan, ke arahku. aku hanya diam sementara kau berlagak seperti ilmuwan tenar. menyipitkan sebelah mata demi mencari kejelasan objek yang kau bidik, lalu dengan ketus kau berkata, "kamu abstrak, terbalik, tidak jelas." aku merasa ulu hatiku mendadak ngilu. kelenjar adrenalinku tiba-tiba bersekresi. darahku berdesir kencang. perlahan kau membuka mata dan menurunkan alat itu. "karena tak sepantasnya aku melihatmu seperti tadi. kau sangat nyata. mataku harus terbuka. aku tak perlu benda ini untuk melihatmu yang begitu cerah. terima kasih untuk ada malam ini, malam kemarin, dan malam-malam selanjutnya, matahari."

11/13/2013

the thing I scared about

the only thing that I scared about is disappointing my parents. orang tua mana yang gak sakit hati kalau anaknya disakiti? orang tua mana yang gak bisa berhenti kesal dan dendam sama orang yang udah bikin anaknya menderita secara batin? kejadian itu membekas di hati kedua orang tuaku. inilah yang menyebabkan aku lebih berhati-hati memilih seseorang. harus yang penting dan punya tujuan baik. sulit bukan? aku lebih memilih mempelajari terlebih dahulu daripada mempelajari sambil menjalankan suatu komitmen. berhati-hati seperti ini memang membuatku mem-border diriku sendiri. aku tidak mau mengecewakan kedua orang tuaku lagi. aku tidak mau membuat mereka sedih melihat anaknya yang selalu ceria ini mendadak muram. aku tidak mau memilih orang yang mengikuti egonya dengan berani membohongi orang tuaku lagi. sangat sulit bukan? kita tidak bisa melihat sekilas orang seperti itu. jadi aku percayakan, Alloh sedang mempersiapkan segalanya. rencana-Nya akan sangat indah, aku yakin

11/09/2013

watch your mouth!

the only reason "why people knows" is because of your words. if you have a secret, just keep it! dont trust anyone to keep yours. you have your box secret, and that's in your own mind.
I have secrets, and my failure is tell'em to my new friend. fool me, poor me. so I learn there is not everyone can be trusted. the only thing is you, your mind, and The Creator. believe them!

10/20/2013

selamat malam, hati

masih dengan sebutir kata yang kutaruh dalam botol kaca. masih dengan serbuk cerita yang dilipat dan tertata rapi di ujung asa. kamu yang kulihat setiap otot melirik, mengerjap, melangkah penuh yakin. memecah kebisingan diantara tebing penuh rajawali kelaparan. Tuhan punya impuls tersendiri dalam menyampaikan pesan. Tuhan punya messenger yang lebih cepat dan tepat untuk merasuk. hanya saja, rasa tak punya penerjemah pesan secanggih RNA atau gerbang potassium. hidup itu penuh dengan hal-hal ganjil dan misterius. bagi kita, bagiku yang telah hidup teliti. melompati batu satu per satu di permukaan air tenang. seperti permainan. dan yang kita inginkan hanya tepi. tapi..bukan, bukan tepi. mungkin aku punya cukup waktu untuk singgah di dasarnya. menyelami air tenang, menerka putaran macam apa yang akan membawaku lumpuh. membahagiakan saat aku tak bertemu badai semacam itu. hanya saja pintumu tidak terbuka. dan hatimu terlalu indah, rumah kaca. aku merasa lukaku terlalu banyak terpapar air garam disini. aku meratap diluar rumah kacamu, melihat seluruh gerak, mendengar derasnya darahmu mengalir. melihat siapa yang mengikatmu sekarang. melihat betapa indah, berwarna, dan betapa hidupnya rumah kacamu. aku butuh permukaan. aku tak punya insang untuk tetap berada dalam air garammu. yang terpenting, aku tak punya waktu berbahagia untukmu. aku harus mencari permukaan dan melompat ke tepi. tidak perlu melihat bahagiamu lagi. kamu tidak peduli, bukan? maka aku harus lebih tidak peduli.

9/10/2013

hai, jujur, aku lagi gak punya inspirasi buat nulis. aku cuma baca post sebelumnya dan sadar, perasaan itu aneh ya? kenapa manusia bisa peduli sama orang yang gak mempedulikannya? kenapa manusia kadang tidak pernah merasa kapok kalau main perasaan? manusia itu unik loh. aku membuktikan segala dugaanku kemarin. aku sendiri, dia pergi, kamu datang. ya, hidup. berputar bagai bola dalam permainan futsal. aku ingin merasakan akhir dari kegilaan ini. maksudku, aku menemukan apa yang aku cari, lalu hidup bahagia. siapa yang tau?
oh iya, aku sedang memikirkan sesuatu. aku ingin bisa melukis. sekarang aku rasa menulis lebih sulit daripada minum susu setiap hari. kalau di the sims, writing itu bikin fun dari sims itu berkurang, kecuali kalau dia workaholic, dan aku bukan sims.

9/03/2013

kenyataan itu lebih rumit daripada teori fisika. apalagi kalau kita udah mengaitkan harapan-harapan kecil diujung pengerjaan soal. saat kita tidak dapat hasilnya, itu rasanya, sakit hati. ini sih dengusan anak-anak yang gak suka fisika kebanyakan. tapi masalahnya bukan tentang fisika, tapi tentang hidup yang terus maju tanpa didorong, tanpa ditarik hanya diseimbangkan dengan gravitasi bumi. kita, aku, juga mungkin perlu sesuatu, seseorang untuk jadi gravitasi. saat kita oleng kekanan atau kekiri atau tidak kuat untuk terdorong atau tertarik, harusnya gravitasi itu bisa membuat kita tegak mengikuti alur bumi yang sulit ditebak. ini analogi loh, semoga kita, masing-masing punya jawabannya. selamat malam.

8/19/2013

kenyataan

perlahan semua pergi, apapun statusnya akan pergi. dan sahabat itu paling rentan, bagiku.
dan sekarang aku hanya bisa bungkam. menunggu dimengerti itu tidak ada artinya. tidak ada akhirnya. dan tidak lucu juga menyuruh orang lain untuk mendengarkan kita menangis, tapi hanya itu yang mungkin aku butuhkan sekarang.

8/14/2013

hallo, rasanya aneh saat menulis sekarang. jantung berdebar kencang bagai deburan ombak di pantai karang. saat kita berdiri ditepian, rasanya sulit untuk melawan pukulannya. pukulan? iya, pukulan. hal seperti ini memang susah untuk dilawan. tendoku rasanya menipis. sakit semua. semua loh! tapi bukan itu masalahnya. ah aku bosan harus menceritakan hal yang sama. tentang rasa, yang memang dari dulu ada terus. bedakan rasa sayang, suka, sama peduli. peduli itu lebih besar daripada segalanya, menurutku. dan..ya..aku..

playlist. musik bisa menghancurkan perasaan. dan musik yang aku pilih malam ini sangat meremukkan seluruh tendo hingga ke organ. tidak penting memang. tapi yang aku pahami sampai saat ini, aku hanya bisa menulis. menulis semua apa yang aku rasakan. aku lebih suka menulisnya, membayangkan ekspresi apa yang mungkin terlihat daripada harus mengutarakannya. maaf untuk yang-sedang-tidak-ingin-aku-ajak-bicara. aku tidak punya alasan untuk menggertakmu. aku belajar dan bersiap-siap sekarang. aku tau persis, aku tau kamu. tanda-tanda ini, status di akun sosialmu yang menyatakan bahwa kamu muak, seharian ini yang tidak ada kamu di setiap detiknya. aku cukup paham untuk siap-siap berpisah lagi. kita mengalami hari yang berat. kita punya dunia yang hanya milik kita berdua, dan aku paham, kita tidak sesempurna itu. ah tidak penting kalau aku katakan bahwa aku sakit hati, sungguh, hanya membebanimu. semoga aku siap mengenyampingkan hal yang kuanggap tulus ini. mungkin aku terlalu bodoh, ya..mungkin

7/24/2013

prinsip

tidak perlu takut jika harus pergi. karena hatiku tidak akan membenci meski suara lain menyuruhku berhenti. aku punya penilaian tersendiri. ambil saja apa yang kamu butuhkan, aku akan menilai dan menentukan posisimu disini. hanya seluruh aku dan rasaku.

rindu

entah hari ke berapa, gelisah itu masih ada. masih menyentuh ujung-ujung kaki dan dengan rajin mengantarkan saraf sampai ke hati. terjemahannya itu sulit dipahami. ya, memang. aku masih berkutat dengan pekerjaan rumahku, darimu. aku hanya serpihan masa lalu yang kamu rindukan, hanya pada saat itu. kamu salah menafsirkan fatamorgana itu. kamu terlalu bahagia dengan rasa yang kembali, dan mencari aku yang pernah bertahun-tahun menginap di salah satu ruang hatimu. hati itu memiliki ruang, ruang itu memiliki penghuninya masing-masing dan akan dihuni oleh satu hal. itulah yang selalu ada dalam otakku. mungkin ini juga harus kamu terapkan agar kamu bisa lebih pandai menafsirkan apa yang dibisikkan oleh hatimu. hanya rindu, kura-kura. hanya pada saat itu. sekarang aku harus susah payah melepasmu lagi. demi apa yang terbaik untukmu karena aku belum tertarik untuk terluka dengan cara yang berbeda. maksudku, kamu pernah dengar 'kan setiap orang punya cara mereka sendiri untuk menyayangi, dan menyayangi itu sudah satu paket dengan mengecewakan. aku mungkin terluka lagi sekarang. ini bukan hal yang mudah. aku selalu melihat kedepan sedangkan kamu hanya hidup di hari ini. itulah mengapa kamu tidak bisa menerima sikapku, kamu terganggu. tapi dengan ini aku akan menjadi lebih dewasa dalam berpikir dan bersikap. semoga tidak menumbuhkan dendam.

7/22/2013

yang salah

menurutku tidak ada yang salah dalam kasus kita sekarang. hanya saja aku yang terlalu khawatir dibuang seperti dulu. karena sikap ini, sikapmu, aku begitu mengenalnya. begitu jelas, persis seperti drama perpisahan kita. kalau memang itu tujuannya, untuk apa? aku cukup kesakitan saat itu. apa sekarang aku akan disia-siakan lagi? apa kamu tidak akan menyesal lagi? oh iya, saat itu kamu memimpikanku 'kan? aku yang merindukanmu waktu itu, bukan kamu. apa aku tak terlihat sekarang? apa sikapku berlebihan? hanya ingin menjadi bagian dari suka dukamu lagi, merasakan lelah dan terpuruk bersamamu lagi, menentukan warna kita hari ini dan besok, dan besok, dan besoknya lagi. apa itu berlebihan? apa aku harus membiasakan diri dengan sikapmu yang sekarang? seperti tidak menganggapku ada, seperti tidak ada rasa yang istimewa. kamu bilang, kamu berbeda dari yang dulu, aku bisa terima. tapi kamu melihatku sebagai siapa? sebagai apa? bisakah kamu menambah rasa pedulimu, perhatianmu, kepada seseorang yang mengkhawatirkanmu setiap hari? kepadaku?

7/21/2013

rasa

iya, mungkin ini sudah hampir mencapai akhir. kalimat itu, "ngurus diri sendiri aja gak bisa" terus beberapa hari kemudian jadian sama seseorang yang sangat baru. orang dewasa harusnya bisa belajar dari kesalahan. saat ia sadar telah menyakiti seseorang, maka ia akan berusaha untuk tidak menyakitinya lagi untuk ke sekian kalinya. orang yang tidak bersyukur adalah orang yang menolak kebaikan, ketulusan seseorang. bahkan hanya memanfaatkan kebaikan tersebut. memahami orang yang tidak memahami kita itu bukan hal yang mudah. disini kesabaran kita, kesabaranku diuji. rasa, salah rasa? bukan. hanya saja tujuan dari perasaan ini yang salah. manusia memberi rasa kepada manusia tanpa mengingat Pencipta-nya. Ia adil kok, aku tau. Ia sedang mempersiapkan seseorang yang masih harus aku tunggu. Ia mencintaiku dengan memberi rasa, dan menguji ke-sinkron-an rasa ini dengan-Nya. mungkin aku masih gagal. sekarang doaku berganti, seketika aku ingin Tuhan benar-benar mempersiapkan seseorang yang dihadirkan setelah aku lulus ujian rasa ini. dan tentunya berdoa untuk kebahagiaan orang-orang yang membuatku belajar, meskipun caranya sangat sulit dan sakit.