ketika aku sibuk, tak ada yang memberi semangat. ketika kalian kesepian, nomor handphone-ku yang dicari. gini ya manusia jaman sekarang? tapi aku tidak peduli. ketika seseorang butuh aku, aku akan ada disana. karena apa lagi tugasku di dunia ini kalau bukan untuk menambah bekal akhirat? dan satu-satunya cara menambah bekal itu adalah dengan berinteraksi. dengan Pencipta, dan sesama umat. bersikap baik tanpa pamrih itu sangat penting. belajar ikhlas dan paham. meskipun kadang kita tidak dipahami. tidak apa-apa, itu bagian dari proses belajar. karena sakit itu mendidik. tapi terdidik tidak harus selalu dengan cara yang menyakitkan. chill, cheers!
7/01/2014
6/16/2014
talkin' to the moon
I swear my self not fallin too deep to this feeling. dont let me be a fool again this time. show me how to make a words, how to just disapear from his life. yeah if its the goodest, but I'm sure it is. to be really serious isn't same like you said "aku benar-benar serius". you have to say that when you are really ready. you do what you have to do to make me believe. I know its hard, but it is how the serious thing gonna work. be honest, dont lie ever again like this, like past. oh God help me.
5/15/2014
second conversation
kamu: "kenapa kakinya? kram mulu?"
aku: "ankle ini."
kamu: "nanti balik ke rumah, bawa baskom isi pake es batu."
aku: *cuma diem*
aku: "ankle ini."
kamu: "nanti balik ke rumah, bawa baskom isi pake es batu."
aku: *cuma diem*
first conversation
kamu: "lu kelompok berapa sih?"
aku: "kelompok 6"
kamu: "gila, cepet banget."
...
"udah minum belum?"
aku: *cuma ngangguk*
aku: "kelompok 6"
kamu: "gila, cepet banget."
...
"udah minum belum?"
aku: *cuma ngangguk*
you foe
ketika kita sakit, gak bisa jalan, seseorang bilang, "kamu itu punya temen!"
dan kalimat itu telah beberapa kali memekakkan telinga, hingga aku, batinku berteriak sangat kencang hingga aku mampu mendengarnya. "siapa?" itu pertanyaan yang sangat membatin.
aku pernah bercerita kepada orang baru kalau aku tidak suka bercerita kepada manusia, teman, atau apapun itu sebutannya. aku lebih suka menulis atau berbicara sendiri karena aku tau, yang Maha Mendengar selalu bisa merekam ucapanku.
aku pernah sangat bahagia disini. aku pernah sangat merasa memiliki keluarga. aku pernah merasa kalau tempatku memang disini. aku bertemu orang-orang yang bernasib sama sepertiku. jauh dari keluarga, sendiri, berkelana, belajar, mencari pengalaman. tapi aku salah paham. aku terlalu percaya diri. aku kapok. aku selalu kapok untuk percaya terhadap seseorang. mungkin memang begitulah manusia. datang ketika membutuhkan dan pergi ketika mendapat pemenuh kebutuhan baru. mungkin memang aku tidak berguna. mereka tidak memiliki keuntungan jika bersamaku. aku tetap sendiri sejak dulu. siapa yang bisa aku percaya? disini? kujawab tidak ada. tidak perlu lagi merasa akan ada yang peduli. karena memang tidak ada. tidak perlu lagi merasa bahagia. karena itu fatamorgana. sejak awal, aku memang sendiri. tidak perlu menganggap teman, yang penting berbuat baik. terima kasih telah meninggalkan, maaf, mungkin aku tidak cukup baik, tenang saja, aku akan pergi, aku tidak akan merepotkan lagi, aku bisa karena aku bukan si bego. semoga bahagia.
dan kalimat itu telah beberapa kali memekakkan telinga, hingga aku, batinku berteriak sangat kencang hingga aku mampu mendengarnya. "siapa?" itu pertanyaan yang sangat membatin.
aku pernah bercerita kepada orang baru kalau aku tidak suka bercerita kepada manusia, teman, atau apapun itu sebutannya. aku lebih suka menulis atau berbicara sendiri karena aku tau, yang Maha Mendengar selalu bisa merekam ucapanku.
aku pernah sangat bahagia disini. aku pernah sangat merasa memiliki keluarga. aku pernah merasa kalau tempatku memang disini. aku bertemu orang-orang yang bernasib sama sepertiku. jauh dari keluarga, sendiri, berkelana, belajar, mencari pengalaman. tapi aku salah paham. aku terlalu percaya diri. aku kapok. aku selalu kapok untuk percaya terhadap seseorang. mungkin memang begitulah manusia. datang ketika membutuhkan dan pergi ketika mendapat pemenuh kebutuhan baru. mungkin memang aku tidak berguna. mereka tidak memiliki keuntungan jika bersamaku. aku tetap sendiri sejak dulu. siapa yang bisa aku percaya? disini? kujawab tidak ada. tidak perlu lagi merasa akan ada yang peduli. karena memang tidak ada. tidak perlu lagi merasa bahagia. karena itu fatamorgana. sejak awal, aku memang sendiri. tidak perlu menganggap teman, yang penting berbuat baik. terima kasih telah meninggalkan, maaf, mungkin aku tidak cukup baik, tenang saja, aku akan pergi, aku tidak akan merepotkan lagi, aku bisa karena aku bukan si bego. semoga bahagia.
5/05/2014
so gratefull to be 20th
apa yang kamu lakukan selama dua puluh tahun ini? apa yang telah kamu dapatkan? apa yang sudah bisa kamu lakukan? banyak hal yang kurang, lupa, dan terlewatkan untuk disyukuri. hari ini, seseorang yang membodohi dirinya dengan duniawi, merasa semakin bodoh karena baru berpikir, betapa banyak hal yang telah aku dapatkan, betapa banyak pelajaran yang telah aku cerna, betapa sulitnya aku melewati hari yang hanya 24 jam lamanya, betapa indah ketika kepadatan itu sempat diselingi dengan pertemuan dengan-Mu meski hanya, harus lima menit. Alhamdulillah, terima kasih Kau masih membiarkan jantung ini menari ritmis. terima kasih telah memberiku nikmat yang luar biasa, yaitu rasa untuk selalu ingin mencoba, belajar, dan bisa. terima kasih telah menempatkanku diantara orang-orang yang membuatku selalu merasa bahagia. rasanya terlalu manja jika aku banyak meminta. aku ingin hidup ini berjalan sesuai dengan kehendak-Mu. biarkan aku belajar lebih banyak lagi. jagalah kedua orang tua dan saudara-saudaraku. berilah mereka kesehatan, rezeki, jauhkan dari segala bahaya, yakinkan mereka bahwa aku baik-baik saja dan bahagia. kuatkan aku Ya Alloh, jangan jadikan aku orang yang mudah mengeluh, jangan biarkan aku terlena dan lupa. lancarkanlah segalanya, mudahkanlah. Aamiin.
4/06/2014
nyakitin.
kalo waktu kita pusing, butuh dukungan, ujian, sibuk, banyak kerjaan, dan keluarga kita gak pernah tau apa yang sebenarnya kita butuhkan. mereka masih bisa bersenang-senang dibelakang kita. gak ngasih tau apa yang mereka lakukan bersama. gak inget, gak ngajak, so sick of it. they didn't know how hard to stay alone here. maybe I'm too weak and too professional for pretending that I am okay, always like..okay. or maybe I certainly a hopeless and forgotten girl. they're just care about my financial and any survival thing. but hey, I am a living thing, human, thinking, feeling, just a girl that try to find a way to make family proud. I need your boost, I need family time to. am I really forgotten? am I?
4/03/2014
demen katanya
segala sorot, signal, lampu bagai mercusuar, entah darimana sensor itu terpasang, selalu ada setiap mata melirik. tersipu saat mata bertemu. terkunci saat mulut menyapa. menanti saat tak kulihat geraknya. hal bodoh ini selalu menimpaku. saat segala sesuatu kuanggap fana. saat kurasa hidup bagiku untuk bahagia. aktivitas monoton ini justru tak ingin kurubah. menulis, membaca, belajar, menggambar, bermusik, ditambah... mengagumimu.
masterpiece 1
Dunia menantangku tuk
berlari, lalu terbang dan tenggelam berenang. Menyusuri tiap-tiap pintu
terbuka yang mendengungkan kisah. Kisah tentang pertunjukan
hidup yang banyak terserak diantara belukar hutan yang lebat. Saat
matahari menyinarinya dari atas. Cahayanya dibelah rimbunan daun yang
melambai.
Lalu aku sejenak berhenti. Menatap riak kisah yang ramai bergerak kesana
kemari. Kuraih ranting yang terdekat, kuangkat tubuhku tuk sampai ke
atas. Riak itu
semakin ramai, semakin ramai. Ada disana cinta yang terbuang. Yang
membuat harapan, kesenangan, dan kegembiraan cepat hilang. Ada juga
disana pengertian yang penuh
paksaan. Pengertian bukan datang saat dimana seseorang memaksakannya,
melainkan jujur lalu memahaminya.
Aku semakin tinggi, menyeruak dirimbun daun yang lembab. Hingga kutatap
langit sambil berdoa, Oh Tuhan! Jangan Kau biarkan mereka terserak
bersma kermainnya, sedangkan hamba
sendiri hanya untuk melihatnya saja! Tuhan pun mendengar. Hingga datang
dewi mala membawa kabar. Terbanglah kau dalam kesendirian, kupandu
hingga kau sadar.
Akupun terbang bersama dewi mala. Ia terbang anggun membuang goresan
kuas pada kanvas-kanvas langit yang penuh pesona. Dan aku sadar aku tak
sendiri!
painting by Crisna Kemala
poems by Muhammad Rizki
painting by Crisna Kemala
poems by Muhammad Rizki
3/04/2014
friend or foe
memang sulit menjadi orang ramah. saat melakukan kebaikan tak pamrih, saat mengharapkan kebaikan rasanya begitu banyak penyesalan telah berbuat baik. mengapa? setiap orang memiliki sifat yang berbeda. sulit untuk mencari telinga hidup yang mampu mengimbangi mulut kita. sulit mencari scapula saat dagu berat untuk ditopang sendiri. sulit mencari kepedulian seseorang padahal dengan mudah kita memberikannya. sulit berkata, "mengapa aku merasa kau memanfaatkanku?". sulit mencari tahu apa yang sebenarnya harus kita lakukan disaat ketulusan itu tak kita percayai lagi bakal membuahkan ketulusan pula, dan saat kita berbuat kebaikan, hanya "yakin" yang memudar yang selalu meng-cover batin kita. tapi tetap semua itu harus dilakukan.
2/05/2014
antara bego dan berusaha paham
manusia itu berbeda. iya 'kan? karena itu penting untuk saling mengerti meski kadang sulit mengimbangi dan menyesuaikan standar pertemanan yang digunakan.
teman itu jujur. berbicara apa adanya meski sungkan dan kadang membuat sakit hati. tapi teman yang positif itu akan melihat sisi baik dari segala penilaian.
teman itu ada dikala susah dan senang. memberi semangat, peduli, dan peka saat kesulitan, tentang apapun.
TAPI teman itu tidak memukul bagian temporal dan pipi keras-keras, teman itu tidak menyebut temannya "bego, bege, kampret". teman itu tidak seenaknya menyakiti secara fisik. itu sama sekali bukan tanda akrab. orang tuaku saja belum pernah melakukan tindakan fisik di daerah kepala (re: menyakiti), itu terlalu kasar untuk seorang perempuan, terlalu bar-bar. lalu aku harus tetap berusaha paham kalau sikapnya memang seperti itu? memang suka berbuat kasar dan seenaknya?
teman itu jujur. berbicara apa adanya meski sungkan dan kadang membuat sakit hati. tapi teman yang positif itu akan melihat sisi baik dari segala penilaian.
teman itu ada dikala susah dan senang. memberi semangat, peduli, dan peka saat kesulitan, tentang apapun.
TAPI teman itu tidak memukul bagian temporal dan pipi keras-keras, teman itu tidak menyebut temannya "bego, bege, kampret". teman itu tidak seenaknya menyakiti secara fisik. itu sama sekali bukan tanda akrab. orang tuaku saja belum pernah melakukan tindakan fisik di daerah kepala (re: menyakiti), itu terlalu kasar untuk seorang perempuan, terlalu bar-bar. lalu aku harus tetap berusaha paham kalau sikapnya memang seperti itu? memang suka berbuat kasar dan seenaknya?
1/04/2014
Ibu, aku ingin pulang
sudah tak ada semangat lagi disini. rasanya selalu lelah dan tidak fokus. aku ingin pulang, Bu. ingin menghirup atmosfer rumah dengan Ibu didalamnya. ingin mengemban tugas memberi pakan kucing dan ikan lagi. menjemput dan membuat bekal untuk adik lagi. sampai kapan aku tidak mandiri? maaf, Bu. aku terlalu tergantung pada pusat placentaku yang dulu bersatu dengan Ibu. doakan aku disini, Bu.
1/01/2014
harap
di sisi seperti ini, segala hal kuanggap tak mungkin. jarak, pengetahuan, tingkatan, dan hal apa lagi yang membuat seseorang merasa harus menyimpan rasanya yang berharga? tak penting mengenai hati yang terbuka, tertutup, rasa yang dijaga, diumbar, doaku hanya satu, di bahagia, akupun akan lebih bahagia. Doa berarti apapun bukan? doa itu gratis, tetapi waiting list, jadi aku mengucap doa setiap waktu untuk kita yang tidak saling bersinaps. dan hanya satu, bahagia.
12/24/2013
you are too utopia
dari jauh, aku hanya dapat menebak setiap gerak bola mata itu, yang sesekali ke arahku. dalam jarak, aku hanya dapat melihat langkah pergi saat aku didepannya. dalam diam, kuajukan ribuan hipotesis tentang maksud dari setiap kontraksi dan relaksasi ototmu, yang mungkin juga kau lakukan terhadapku. kita tidak saling mengenal, bukan? aku hanya bisa menduga. mengagumi dalam segala bentuk dugaan yang sama sekali tak kau pedulikan. ini bukan masalah, saat kau terganggu, itulah masalah. maaf telah mengganggu pandanganmu. maaf telah menjadi yang familiar di matamu, tapi tidak dihatimu. aku hanya mengikuti segala abstraksi yang terjadi saat aku menemukan bola mata itu. dan tak dapat kukendalikan. ini memang bodoh.
12/08/2013
tentang beda
menguatkan hati untuk berhenti. bahagia itu sulit didapat, katanya. padahal bahagia itu marak di udara. mendapatkannya itu semudah bernapas. hanya saja ego yang kadang mendominasi diri untuk terus mengeluh. jadi berhentilah. berhenti merangsang egomu naik. berhenti menganggap diri tak ada artinya. hargai bahagianya, ikut saja, ikut bahagia dengannya. karena rasa itu berbeda. aku suka, dia tidak. aku menemukan, dia belum. jadi apa lagi yang sebenarnya aku tunggu? aku menunggu yang tak jelas arah gerak, dan kehadirannya. ya, masih yang-sedang-dipersiapkan-Nya. meski tak kupungkiri, aku menyisipkan namamu disetiap pertanyaan dan permohonan yang kuajukan pada-Nya.
12/04/2013
12/03/2013
menjadi pecundang itu bukan pilihan
bisakah kita putar waktu beberapa bulan ke belakang? waktu dimana aku masih berkutat dengan aku yang punya rasa aneh, memperhatikan sendiri, bercerita sendiri hanya pada diriku sendiri. saat sebelum orang tahu apa yang terjadi dengan abstraksi yang aku punya. saat dimana aku menikmati dia yang terlihat bahagia meski aku tak mengerti siapa yang dia tuju, apa yang dia pikirkan, serumit apa rasa yang dia punya. apa lebih abstrak dari milikku? atau lebih terarah? atau apapun yang tak aku mengerti. saat dimana aku percaya mata punya hubungannya dengan pengatur rasa, dan mata yang memberikan pesan agar "berbahagia untuknya, karena seperti itulah kelihatannya". hal yang aku sesali adalah kenyataan. ia berkata bahwa aku menyukaimu. namun rasa tak secanggih perangkat pengetik yang punya tombol enter atau escape. ya, enter atau escape. jika mungkin, saat itu juga aku akan menekan tombol escape. menjauh, menyendiri, hanya berteman. atau setidaknya aku tidak menekan tombol apapun, lalu aku hanya menyimpan file tentang-menyukai-ini dengan password yang hanya aku yang tahu. salahnya, aku terlalu mensyukuri, terlalu senang dengan hal bodoh ini. ah mengapa setiap saat aku hanya mengeluh? rasanya aku ingin berhenti dari (yang kurasa) kekacauan ini. rasanya menjadi pecundang itu adalah sebuah pilihan. aku ingin sembunyi, setidaknya sampai semuanya membaik. rasamu membaik, rasaku juga. sembunyi sampai kamu dapat apa yang kamu cari, dan aku menerima apa yang sedang dipersiapkan-Nya (lagi).
11/27/2013
selamat ulang tahun, Ibu.
selamat ulang tahun, Ibu. terima kasih telah merawatku, telah bersedia direpotkan olehku. maaf jika aku kurang perhatian terhadap Ibu, aku datang hanya saat ada perlu. maaf sering menyakiti hati Ibu. aku akan selalu mendoakan untuk kesehatan Ibu, rezeki yang dilancarkan, dilindungi dari segala bahaya, panjang umur agar bisa melihatku menjadi dokter hewan, menikah, dan punya anak. doakan aku terus ya, Bu. aku sayang Ibu.
tempat
lingkungan yang kamu sukai bukan berarti itu tempat kamu harus berdiri dan bertahan. lingkungan yang kamu sukai belum tentu membuatmu nyaman. bahkan lingkungan yang membuatmu nyaman sekalipun pasti punya cerita dibalik pengetahuanmu. ya, disembunyikan darimu. disimpan untuk tidak kau ketahui, karena itu tentangmu.
11/26/2013
ada yang menjerit
"aku emang sayang sama dia. gak ada yang bisa ngerubah itu. waktu juga gak bisa. terus aku harus gimana sekarang? aku gak bisa pergi, aku gak bisa lepas. aku gak kepikiran tapi sekalinya dia ada, semuanya kaya balik nimpa kepala aku. sakit, emang. tapi nangis udah gak bisa. kenapa serumit ini sih? aku harus nyalahin siapa? aku harus ngadu ke siapa? sekarang apapun udah gak ngaruh. mau aku sayang atau engga, itu gak ngaruh. terus aku harus gimana?"
Langganan:
Postingan (Atom)