10/26/2012

sepotong..


Aku kembali menyandarkan pandangan pada satu fokus. Cahaya oranye itu mulai tampak. Menyentuh jemari kakiku yang mungkin membeku. Menjalar ke seluruh tubuh hingga kurasakan hangatnya. Kusentuh warnanya yang mulai menyapa jari tangan kananku. Mereka berada tepat diatas telapak ruas ujung telunjuk dan jari tengah. Aku mengelusnya dengan ibu jari, halus dan tulus. Untuk kesekian kalinya aku bersyukur atas hal sederhana yang selalu aku nikmati dengan senyum penghayatan. “Terimakasih Tuhan, ini obat terbaik yang aku punya, selain ibuku.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

leave your comment, please